32. Pilih Rafka?

414 73 14
                                    

Meskipun lo pilih di. Tapi sebelum lo jadi halal sama dia, gue ga akan berhenti buat kejar lo! Camkan itu!

Kini ujian terakhir baru saja dimulai. Beda dengan hari-hari lainnya, kini kelasnya terasa jauh lebih tenang. Ya, mulai akhir sepertinya mulai sedikit yang mencontek. Bahkan sepertinya kini tidak ada yang mencontek.

Zaky? Sekarang sudah tidak. Setelah mendengar siraman rohani dari Bilal kemarin sabtu, kini Zaky menjadi tidak mencontek. Ya, meskipun kadang masih suka khilaf.

"Waktu habis! Selesai tidak selesai harus dikumpulkan!"

Terlihat dari raut wajah mereka, ada yang merasa puas dan ada juga yang pasrah. Mungkin ada soal yang belum sempat mereka jawab.

Zaky mendudukkan tubuhnya ke bangku seraya menghembuskan nafas berat. "Ngapain lo? Berat banget nafas lo, kayak beban hidup gue." Tanya Azka yang langsung mendapat tatapan sinis dari Zaky.

Zaky 'tak menjawab lagi, ia menenggelamkan wajahnya di atas meja. Bilal dan Azka hanya saling pandang dan sepertinya mereka mempunyai pertanyaan yang sama. "Dia kenapa?"  lalu mereka sama-sama mengangkat bahunya. "ga tau,"

🦋🦋🦋🦋

"

ZAKY ...." Zaky refleks menoleh ke arah belakang saat mendengar namanya dipanggil seorang gadis yang tentunya tidak asing lagi bagi Zaky.

"Apa?"

"Ga papa sih, cuma mau kasih lo ini." Ujar Bella seraya menyerahkan kotak berisi kue bolu rasa pandan. Ya, terlihat dari bungkusnya.

Zaky menatap kotak itu sejenak, lalu kembali berjalan tanpa memperdulikan Bella yang terdiam di belakang. Pasalnya, baru kali ini pemberiannya ditolak oleh Zaky.

"Zaky lagi galau Bell, sini, buat gue aja." Ujar Azka seraya mencoba mengambil kotak di tangan Bella. Tetapi Bella malah berlari mengejar Zaky, "Zak, ini buat lo. Terima ya?"

"Apa gue harus bilang?" tanya Zaky yang membuat kening Bella berkerut. "hah?"

"Apa sikap gue sama lo selama ini, ga bisa bikin lo sadar diri?" lanjutnya seraya melangkahkan kembali kakinya  meninggalkan Bella.

Lagi-lagi Bella mengejar Zaky, "Zak, plis ... terima doang ga papa kok. Kalau lo ga mau makan, setidaknya terima pemberian gue ya? Ini tadi gue rela antri lhoh sampai ketinggalan ujian jam pertama." Jelas Bella masih setia dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Zaky menghembuskan nafasnya kesal,  ia menerima kotak itu yang langsung membuat Bella semakin tersenyum. Tetapi, detik berikutnya Zaky malah membuang kasar kotak berisi bolu itu hingga kotaknya terbuka dan ada beberapa bolu yang keluar.

Bella sedikit tersentak saat melihat itu, "Gue ga minta lo buat susah-susah ngantri! Dan gue juga ga minta lo buat bolos jam pertama!" sentak Zaky.

Bella berjongkok dan membereskan bolu itu, tiba-tiba ada tangan kekar yang membantunya membereskan bolu yang berceceran itu.

Bella mendongakkan kepalanya, mencoba menatap siapa yang membantunya. "Ish! Kirain Zaky, ternyata Farhan!" batin Bella kesal.

Farhan berniat membantu Bella berdiri, tetapi tangannya ditepis kasar oleh Bella. "Kalau Zaky ga mau, sini, buat gue aja Bell." Ujar Farhan seraya mengambil bolu yang berada di dalam kotak dan langsung memasukkannya ke dalam mulut.

Salat Tarawih [END]Where stories live. Discover now