26. Pengumuman

423 74 12
                                    

Tak apa aku yang terluka, asal kau tetap tersenyum bahagia.

Keyla

Bingung hayo ... wkwk. Keyla siapa? Pemeran baru? Ya enggak dong. Keyla itu namaku. Ya, authornya lagi galau, ga mau dibahagiain nih biar semangat up lagi? Kasih supoart gitu kek:) bercanda doang astagfirullah.

Kini semua santri dikumpulkan di dalam aula. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Pagi hari yang penuh dengan rasa penasaran. Dag dig dug ser lagi. Ya, hari ini hari pengumuman siapa pemenangnya.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Salam Izar di hadapan semua santri. Ya, walaupun sebenarnya ia juga masih santri sih. Belum lulus.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,"

"Oke, hari ini adalah hari di mana jantung kalian akan berdetak lebih cepat daripada biasanya. Penasaran ga sih siapa pemenangnya ...?" tanya Izar dengan senyum jahilnya.

"Jangankan hari ini, setiap natap gus aja jantung gue ga aman."

"Nah iya, apalagi kalau pas senyum gitu beuh!"

"I-"

"Teruntuk ukhty-ukhty yang baris paling belakang, dimohon untuk mendengarkan ya. Jangan mengibah sendiri. Ingat, mengibah itu dosa, seperti memakan bangkai saudaranya sendiri." Suara dari Maira refleks membuat kedua santriwati itu cengar-cengir tidak jelas.

"Na'am Ning, afwan khilaf."

"Jadi, pemenang lomba adalah ...." Izar mengantungkan lama ucapannya. Padahal kini semua santri sedang serius menatapnya.

"Nungguin ya?" lanjut Izar membuat semua orang yang menunggu menjadi berdecak kesal.

"Oke maaf-maaf. Jadi juara tiga pemenang lomba Hari Santri kemarin adalah ... kelompoknya ... Zifa dan kawan-kawan!" lanjut Izar yang membuat semua bersorak ria. Terutama kelompok Zifa, tak lupa juga mereka mengucap rasa syukur.

"Juara duanya siapa Gus?"

"Pengen tau atau pengen tau banget nih ...?" tanya Izar yang masih menjaili para santri. Sedangkan Maira, kyai, dan para ustadz, ustazah lainnya hanya terkekeh.

"PTBL PTBL Gus."

Izar mengerutkan keningnya. Tidak mengerti dengan maksud santriwan itu. "Maksudnya?"

"Pengen Tau Banget Lhoh ...." Jawab santriwan itu dengan nada dibuat-buat yang langsung mendapat tawaan dari semua orang.

Izar hanya terkekeh. Ada-ada saja kelakuan santri sini. "Ya mohon maaf, saya kudet di sini."

"Izar memang kudet soal begituan. Tapi kalau soal info ukhty yang dia sukai, ga pernah absen." Kini Maira yang ambil bicara, mencoba untuk menggoda dan menjaili adiknya ini.

Izar refleks membelalakkan matanya. Menatap kakaknya itu dengan tatapan kesal. "Apaan sih Kak."

"Ciee Gus Izar udah punya crush ya? Siapa kalau boleh tau Gus?"

"Hah? Crush apa? Makanan? Crash crush gitu?" tanya Izar. Jujur padahal di sini yang tidak diperbolehkan megang ponsel itu mereka, Izar masih memainkan ponsel. Tetapi mengapa di sini ia yang terlihat terlalu kudet? Arrghh ....

Salat Tarawih [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang