Happy Family

5.1K 341 15
                                    

"Pertama-tama kita urus dulu perceraian kamu dengan laki-laki itu," ujar Adnan Winata. Pria tersebut hanya tidak ingin cucunya menderita, mulai sekarang dia yang akan bertanggung jawab atas kebahagiaan sang cucu tercinta.

Leha menggeleng tegas, "Aye ga mau cere ame Bang Gahtan!"

"Kenapa? Bukankah pernikahan kalian hanya pernikahan kontrak? Kalian menikah hanya sampai kamu melahirkan anak untuk laki-laki itu 'kan?" Adnan mengetahui semua perjanjian nikah yang dilakukan Gahtan dan Leha dari orang kepercayaannya.

"Iye, awalnya emang gitu, tapi ternyata ...." Leha mulai menceritakan alasan Gahtan menikahinya dulu dan soal perjanjian yang sebenarnya tidak pernah Gahtan buat.

"Apa kamu mencintai suamimu?"

Leha mengangguk, "Aye cinte banget ame Bang Gahtan. Aye ingin pulang." Wanita itu kembali menangis.

Adnan menghela nafasnya, setidaknya dia tenang kalau ternyata cucunya diperlakukan dengan baik oleh keluarga Gahtan. "Baiklah, kakek akan mengantar kamu ke rumah suamimu."

"Terimakasih Tuan, aye cuman ingin kumpul bersama suami dan anak aye, mereka hidup aye sekarang."

"Apa kamu belum bisa memaafkan, Kakek?" tanya Adnan, karena Leha masih memanggilnya dengan sebutan Tuan.

"Kagak tau .... Aye butuh waktu."

"Baiklah. Tapi mulai sekarang Kakek adalah keluargamu, jika kamu menginginkan sesuatu, bilang pada Kakek."

"Aye ingin pulang ke rumah suami aye."

"Oke, Kakek akan mengantar kamu sekarang, maaf sudah membuat kamu takut." Adnan merasa sangat bersalah, dia menyesal, seharusnya dia datang secara baik-baik pada Leha, bukan malah menculiknya memisahkan Leha dari bayinya.

"Satu lagi, jangan ikut campur urusan rumah tangga aye."

Adnan mengangguk, "Maaf."

"Cepetan anterin aye, pasti Gala nangis. Nanti Tuan juga harus minta maaf ame Bang Gahtan."

"Itu pasti, Kakek akan meminta maaf pada suamimu."

*****

Leha sudah berada di kamarnya karena harus menyusui Gala. Sedangkan Gahtan, kedua orang tuanya dan kedua orang tua Leha berada di ruang keluarga menunggu penjelasan dari Adnan. Semua orang kaget saat Leha pulang bersama Adnan Winata, Noah dan Gantan memang tidak asing lagi dengan sosok pengusaha yang satu itu.

"Laper banget, ya, Sayang." Leha membelai rambut tebal putranya,  saat ini Gala berada dipangkuannya sambil meminum susu. "Maafin Mommy ya, Mommy ga akan pernah ninggalin Gala."

"Malam ini kite bobo bareng, Gala boleh sepuasnye mimi. Ga usah ngajak-ngajak Daddy," bisik Leha di telinga sang anak.

"Hayo! Lagi ngomong Daddy, ya?" Ternyata Gahtan sudah berada di kamar dan langsung memeluk istrinya dari belakang.

"Apa yang kalian omongin, hah?" Mencium pipi Leha. Laki-laki itu hampir gila karena tidak bisa menemukan istrinya.

"Tuan itu udeh pergi?" Dalam hati kecilnya Leha masih kesal pada Adnan karena sudah menculiknya. Setelah mendengar cerita sang kakek, Leha sudah memaafkan kedua orang tuanya, tapi ia belum bisa memaafkan perbuatan Adnan yang mencoba memisahkan dirinya dengan Gahtan.

"Kamu belum memaafkan pak Adnan?" Gahtan sendiri sudah memaafkan kakek dari istrinya tersebut, meski awalnya dia ingin menghajar laki-laki tua itu.

"Kagak tau," ujar Leha cuek.

"Hanya kamu keluarga yang dia punya saat ini."

Leha tampak berpikir, sejak mengetahui dia hanya anak angkat Enyak dan Babeh, Leha sama sekali tidak peduli dengan keluarga aslinya yang waktu itu Leha pikir telah membuang dirinya.

Istri Rahasia Duda Arab(Duda Araban jilid 4)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora