🌻063. Menuju Epilog

38 4 0
                                    

Unit gawat darurat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Unit gawat darurat. atau UGD, mereka, atau lebih tepatnya Sejuk, Thaletha, Brian serta Najendral harus kembali lagi berurusan dengan ruangan ini.
Tempat UGD yang sama dengan saat Galang, dan Azka dilarikan kesini.

Kondisi Ainaya tidak diketahui, saat dia sudah tidak sadarkan diri tadi, bantuan medis baru saja tiba ditempat itu.

"Gue nggak bisa kehilangan lo Nay." Brian sudah mengucapkan kata itu beberapa kali. Bagaimana tidak? Selama ini, dia hanya mencemaskan Ainaya.

Semua terdiam disini. Tidak ada yang mengatakan satu kalimat lagi, hanya deraian cairan bening dari mata yang dapat memberitahu, tentang keadaan mereka.

Haruskah Ainaya menyusuli adiknya Galang sekarang?

Lupakan tentang keadaan mereka, disisi lain jalan cekung UGD ini. Wawan dan Riris berlari dengan tergesa-gesa menuju ke arah mereka semua yang sedang duduk di ruang tunggu UGD.

"Gimana keadaan anak saya?" Riris bertanya, tapi tidak tau kepada siapa dia bertanya.

Sejuk beranjak dari posisi duduknya, gadis ini berdiri lalu berjalan menghampiri Riris.

Sejuk berucap. "Lho, tante sama om kenapa sekhawatir itu? Bukan nya kalian lagi ada meeting katanya?"

Ada cerita sedikit, tadi Sejuk sempat menghubungi Riris dan juga Wawan mengenai putri mereka yang terkena luka tembak di bagian perut. Tapi apa balasan Riris tadi, dia bilang sedang ada jadwal meeting, jadinya mereka titip Ainaya ke mereka.

Apakah Ainaya adalah barang yang bisa dititip seenaknya? Tentu bukan.

"Kita terpaksa kesini." kata Wawan.

Geram. Itu yang dirasakan Thaletha, bagaimana dia tidak geram mendengar ucapan itu.

"Oh ya bagus, nanti kalau Naya dimakamin datangnya juga terpaksa, ya." ujar Thaletha.

Sejuk tau maksud Thaletha itu membela Naya. Tapi, apakah benar jika Thaletha bicara seperti itu.

"Omongan itu doa. Jadi tolong jangan bicara yang buruk, tante nggak mau kalau sampai kehilangan anak tante lagi yang kedua kalinya."

Brian sekarang menyahutinya. "Bagi kalian, apa bedanya kalau Naya ada maupun tidak ada?"

Kalau kalian beranggapan semenjak kejadian Riris dan Wawan disandera itu akan membuat mereka berubah. Sebenarnya hampir sih mereka berubah. Cuma, sibuk karena pekerjaan tidak akan pernah berubah pada sifat mereka.
Riris dan Wawan jelas beda dengan sosok yang dahulu.

"Kalian lagian ngapain sih bawa dia kerumah sakit ini. Dulu, rumah sakit ini pernah gagal selamatin nyawa putra saya. Siapa tau dia juga gagal selamatin nyawa putri saya."

"PAH. JANGAN BICARA KAYAK GITU!" bentak Riris, dia tidak mengerti ada apa dengan pola pikir suaminya itu.

"Naya, gue yakin lo akan pulih. Gue yakin sama kekuatan lo itu Nay." ucap Thaletha yang bermonolog pada dirinya sendiri.

AinayaWhere stories live. Discover now