Adek bangsat
Kalau lo marah, setidaknya jangan di matiin whatsApp nya
21.10Dek
21.10
.......
Ainaya telah mencoba menghubungi Galang berkali-kali, namun hasilnya nihil, Galang tidak mengaktifkan ponselnya.
Dibiasakan gibah.
Tolongin gw
19.01Thaletha
Apaan?
19.02Sejuk
napa lo?
19.02Tadi gw berantem sama galang. Gw butuh bantuan lo berdua buat anterin gw ke bandara, ngejar dia.
19.03Sejuk
Really? masalahnya apaan?
19.05Thaletha
Terus janji lo sama mama melayni, gimana ?
19.07Gw batalin
19.08nanti di jalan gw ceritain, gw butuh banget bantuan lo berdua.
19.10Thaletha
gw sih kuy, lo ? @Sejuk
19.11Sejuk
Iya. gw otw kerumah lo @thaletha
19.15gw gatau lagi gimana caranya gw berterimakasih sama lo berdua
19.15.......
Ainaya dan kedua temannya—Thaletha dan Sejuk kini sudah tepat berada di bandara. Mereka ke sini tidak lain menggunakan mobil, namun kali ini bersama sopir Thaletha yang sedang menunggu di dalam mobil Thaletha.
"Berpencar aja, nih?" tanya sejuk bernada serius.
"Iya. Gue yakin, Galang pasti masih ada di sekitaran sini." jawab Ainaya.
Lalu seperti yang dikatakan, mereka semua mulai memencar. Ainaya ke arah Barat, Sejuk ke arah Timur dan Thaletha ke arah
Utara.Mereka terus mencari dengan seriusnya. Mereka juga sempat bertanya kepada beberapa pengunjung, namun tidak ada satupun yang pernah merasa melihat Galang.
"Jadi gimana?" tanya Thaletha yang sudah terlihat sedikit letih.
"Gue yakin, Nay, adik lo itu gapapa. Bisa aja dia udah sampe di tempat tujuan." ujar Sejuk, berusaha menenangkan Ainaya.
Ainaya tidak merespon perkataan kedua temannya itu, dia masih saja memikirkan Galang.
"Nay. Sekarang udah larut, jadi mendingan kita pulang aja, I'm sure, wherever Galang is, he's safe." imbuh Thaletha.
"Adik lo itu udah gede, Nay. So, Galang can take care of herself." tambah Sejuk.
"I know. But he's still angry, with me." sahut Ainaya begitu tidak semangat.
"Lo bilang dia adik manis lo, 'kan? Pasti dia akan maafin lo, Nay. Jangan setakut ini." Sejuk melanjutkan perkataannya lagi.
"Lagian juga, besok kita sekolah, 'kan? Come on. Kita udah nyari ke manapun, tapi hasilnya nihil!" ujar Thaletha.
YOU ARE READING
Ainaya
Teen Fiction[TAHAP REVISI] "Berdamai dengan diri sendiri, adalah puncak kebahagiaan yang abadi." -nurhmanis in Ainaya. Kamu pernah mendengar pepatah yang mengatakan kalau kamu akan menjadi ratu, bila bertemu laki-laki yang tepat? Bagi Ainaya, pepatah itu se...