🌻014. Luapan Emosi (2)

27 8 0
                                    

Kring kringg

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kring kringg

Sebuah bunyi yang paling dibenci seluruh murid SMA NEGERi 1 JAKARTA. Tentu saja suara jam pelajaran pertama.

Terlihat beberapa siswa dan siswi saling berlarian ke sana ke sini untuk segera menuju kelas mereka masing-masing sebelum adanya guru yang masuk terlebih dahulu.

Di sisi kelas XI IPA 1, di ujung sana. Suasana begitu gaduh di dalam kelas tersebut, ada yang sedang sibuk bermain handphone, ada yang tengah mengerjakan tugas, ada yang sedang membicarakan hal yang tidak bermanfaat— banyak lainnya.

"Nay, menurut lo, bagusan yang mana?" Thaletha menunjukkan Ainaya layar ponsel-nya, di sana terlihat dia tengah membuka aplikasi Shoope, terlihat tiga baju dengan motif bunga yang sama,  namun warnanya berbeda-beda. Niatnya, Thaletha ingin membeli baju couple itu, untuk dirinya dan dua temannya itu.

"Nanya doang, beli kagak. Masukin keranjang doang, checkout kaga." jawab Ainaya asal. Sebenarnya dia malas meladeni Thaletha.

Thaletha sedikit dongkol. "Serius bego! Gue mau beliin buat lo, gue, sama Sejuk." kali ini Thaletha sedikit serius. Dirinya meminta saran pada Ainaya.

"Biasanya kalau lo lagi baik-baikin gue sama Sejuk, pasti lagi ada maunya, nih." beber Ainaya berburuk sangka. Dirinya menarik nafas panjang, menahan rasa jengkelnya, sebelum nanti moodnya pagi-pagi sudah rusak.

Dia memilih tak acuh pada Thaletha, kembali pada kegiatan awalnya. Mencatat sebuah materi, di buku tulisnya.

Belum sempat mereka melanjutkan obrolan seputar baju, pandangan mereka berdua teralihkan kala melihat Sejuk yang baru datang menggunakan jaket warna merahnya. Namun tidak terlihat senyuman di wajah gadis itu. Seakan beda dengan Sejuk yang seperti biasanya menyapa mereka berdua setiap hari.

"Kenapa, lo? Sakit?" Thaletha bertanya nermaksud ingin menyapa Sejuk. Tapi, Sejuk tidak sedikitpun menatap wajah Thaletha, ataupun membalas ucapannya.

"Yah, baper dia, Nay." papar Thaletha, jengah karena Sejuk tak mengacuhkannya.

Aimaya menutup bukunya itu,. Segera dirinya beranjak menghampiri meja tempat Sejuk, dia menatap wajah Sejuk dengan sesendu mungkin.

"Sejuk, maafin gue, gue cuma nggak suka aja lo kasarin orang. Okeh— mungkin gue sedikit berlebihan." ucap Ainaya. Sebenarnya, entah siapa yang patut disalahkan di dalam hal ini. Dia yang tak suka kekerasan? Atau Sejuk yang emosian?

Nihil, tidak ada balasan apapun dari Sejuk.

Thaletha menyerebos. "Sejuk Rasendu, anak bu Eli yang cakep. Maafin gue, ya." nadanya tapi tidak terdengar serius.

Merasa jengkel karena tidak ada respon dari Sejuk, terlintas di benak Ainaya sebuah ide konyol. sebuah handphone yang sejak tadi dipegang Sejuk, tadi diambil paksa oleh Ainaya, secara mwndadak. Tujuannya, agar Sejuk mengacuhkan dirinya dan Thaletha.

AinayaWhere stories live. Discover now