🌻040. Muncul Kembali

9 4 2
                                    


Ainaya baru saja menyiapkan dua pirimg nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya. Untuk menu makan malamnya dia dan juga Galang.

Gadis ini meletakkan dua buah piring yang berisi full nasi goreng di meja makan tersebut.

"GALANG, MAKAN NIH, BIAR LO NGGAK KURUS!" pekik Ainaya sedikit meninggikan volume suaranya.

Galang yang memang sudah merasa lapar, sejak tadi, pun bergegas menuju ke meja makan.

"Nggak usah body shaming!" celah Galang, setibanya di meja makan.

"Haha bercanda. Yuk makan."- ajak Ainaya, kali ini serius.

"Emangmya gue sekurus itu, kak?" tanya Galang. Sebenarnya dia bukannya baper, tapi hanya sekedar kepo.

"Enggak juga, sih.... tapi iya juga, sih." gurau Ainaya.

"Lo mau gue sate?" Galang mengancam.

"Lo nggak bakalan tega ngelakuin itu, Dek. Haha."

"Kalau gue berani?"

"Ya, gapapa, sih. lagian juga.... Mau lo itu ganteng, jelek, kurus, dekil, kusam. Gue tetep sayang, kok, sama lo." ulas Ainaya, yang membuat Galang tidak lagi membalasnya. Hanya menampilkan sedikit senyuman.

Sekarang mereka kembali menikmati suapan nasi goreng tersebu, kali ini suasana sudah aman, damai. Tidak ada lagi perdebatan.

Hingga terdengar seperti suara nada dering, dari ponselnya Galang, menghapus heningnya suasana.

drrt.. drtt..


"Halo, Pah?"

"Bunda kamu masuk ICU. Kamu sama Kakak, bisa ke sini?"

"BUNDA?!"

"Iya, dia butuh kalian berdua saat ini."

"Okeh Pah, nanti kita  berdua ke sana."

Tuttt....

"Bunda? Bunda kenapa?" sontak Ainaya melontarkan pertanyaan. Raut wajahnya terlihat begitu cemas.

"Bunda masuk ICU, Kak. Ayo Kita packing sekarang. Berangkat malam ini, juga. Kalau perlu, satu bulan kita izin dulu dari sekolah." jawab Galang yang juga tidak kalah cemasnya.

"Maafin gue. Tapi gue bener-bener nggak bisa, Lang. Lo taukan ini semester akhir gue? Lagian, gue juga mau—"

"MAU NGEDATE SAMA BRIAN?!" bentak Galang mendadak, yang membuat suasana berubah seratus dejarat.

"Gue mau ada janji sama Ibu-nya Melayni, untuk kembaliin nama baik anaknya. Dan Ini nggak ada sangkut pautnya, sama Brian!" perjelas Ainaya.

"Jadi masalah itu lebih penting daripada bunda, Ka?" tanya Galang, yang langsung membuat petir menyambar di hati Ainaya.

"Nggak gitu, Dek... lo salah pa—" ucapan Ainaya terpotong kembali.

"BULLSHIT! LO PUNYA JANJI SAMA BRIAN, ATAU SAMA IBU-NYA MELAYNI?"  Galang kini mulai menampilkan urat uratnya tanda dia sangat emosi.

AinayaOnde histórias criam vida. Descubra agora