Tanda terimakasih

330 19 1
                                    

Hayo udah voting blm, Ayuk buruan keburu ditatap tajam Arga loh😲

*
*


Happy reading 🦋

Waktu telah berlalu, matahari semakin terik ke atas menunjukkan jika siang hari telah tiba. Setelah melakukan acara kegiatan di panti yang hampir memakan setengah hari, kini anak zerocals lainnya turut andil meminta izin pada ibu panti untuk pamit pulang begitupun dengan sang ketua dan gadis itu. Setelah beres mereka berjalan bebarengan menuju teras panti sambil sesekali menyekah keringat yang turun.

"Kumpul dulu gak ini?" Tanya Rasya menatap kawannya.

"Bebas, gue ngikut ketua" sambung Gerry.

Semua anggota zerocals kompak menatap sang ketua yang sendari tadi terdiam menatap salah satu objek gadis di seberangnya itu yang sibuk dengan temannya.

"Gimana Ga?" Tanya Rasya membuat sang empunya nama menoleh dengan wajah datar.

"Kita kumpul di markas nanti gue nyusul" jawabnya.

"Mau kemana lo?" Tanya Gerry yang kepo.

Pria itu tidak menjawab malah lebih menatap dingin temannya, jika sudah ditatap seperti itu mereka seolah tahu jika pertanyaan nya lah yang salah.

"Eum.. oke kita duluan Ga" ucap Rasya menepuk bahu Gerry lalu satu persatu mereka mulai menaiki motor sportnya sendiri.

"Ayo mor!" Ajak rasya kembali sat melihat pria itu sedang asik dengan gadis periang tersebut.

Morgan yang bingung langsung menatap temannya itu dan mengangguk pelan "gue nyusul ya mau nganter dia dulu"

Ucapan Morgan membuat mereka semua terdiam sambil sesekali melirik Arga yang sendari tadi memperhatikannya.

"Yaudah kalo gitu gue__"

"Dia sama gue" sambung Arga memotong pembicaraan temannya itu membuat mereka semua terheran.

"Lo-- mau nganterin Acha?" Tanya Morgan tidak percaya.

Arga menatap datar pria itu lalu berjalan pelan mendekat padanya.

"Kenapa ?" Tanya nya bernada dingin.

"Ya– gapapa sih cuma gue gak yakin lo mau nganterin dia.."

"Gue gak butuh keyakinan lo"

"Tapi–"

"Udah lah mor serahin aja ke Arga, sekarang kita cabut ke markas buru!" Selak Gerry merangkul temannya itu untuk pergi.

Melihat situasi yang semakin panas mereka mempersilahkan pria itu yang menentukan pilihannya sendiri dari pada bermasalah dengannya yang semakin sulit, setelah kepergian teman temannya kini tersisa Arga dan Acha seorang di parkiran bersama angin angin yang melintas. Suasana canggung seperti ini membuat gadis itu sedikit takut apa lagi melihat tatapan tajam pria didepannya ini seakan ingin mengulitinya.

"A--arga.. a--acha izin pulang dulu ya kalo gitu" ucap gadis tersebut dengan terbata.

Melihat ketakutan gadis didepannya ini seakan membuat dirinya merasa senang padahal ia tidak melakukan hal apapun yang menakutinya kenapa dirinya seolah merasa tersakiti saat hanya ditatap olehnya.

"Siapa yang nyuruh lo pergi" ucap Arga saat memerhatikan gadis itu mulai pergi.

Acha terdiam lalu kembali menatap pria impiannya itu.

"Eum.. anu acha–"

"Lo ikut sama gue" sambung Arga memotong kalimatnya membuat gadis itu melongo serta bingung.

Astaga harusnya ini yang diinginkan Acha dari dulu ditawarkan jalan bareng dengan pria impiannya tapi kenapa sekarang ia jadi ragu buat menerima nya apa lagi melihat tatapan dingin itu.

"Diem gak bikin lo sampe ke rumah!" Cibir arga membuat acha menyadarkan diri saat kembali melihat pria itu berjalan menuju motornya.

"Diem gak bikin lo sampe ke rumah!" Cibir arga membuat acha menyadarkan diri saat kembali melihat pria itu berjalan menuju motornya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo!"

"Eh.. i–iya"

Acha buru-buru menghampiri pria itu di sisi motor sportnya lalu mulai menaiki perlahan dengan suasana yang masih terlihat canggung, deruman suara motor kembali berbunyi dengan arga yang membawanya lalu meninggalkan tempat tersebut menuju rumah gadis itu berada.

"Dimana rumah lo!" Teriak Arga dibalik helm hitamnya sambil melirik kaca spion untuk melihat gadis itu.

"Gang mawar!! Itu rumah Acha" balas gadis itu yang itu menyamai teriakannya.

Arga langsung mengarahkan motornya menuju alamat yang diberikan gadis itu barusan, jangan salahkan walaupun ia bukan anak komplek daerah sini tapi pengetahuannya tentang jalanan ini dan sekitarnya sudah sangat gampang ia hafalkan. Sampai beberapa menit kemudian motor sport nya tiba dipekarangan rumah sederhana milik gadis itu yang langsung diberhentikan oleh Arga untuk mempersilahkan Acha turun dari motornya.

"Makasih ya Arga udah anterin Acha pulang" ucapnya dengan senyum manis.

"Mau sekalian mampir gak atau minum minum dulu git–"

Ngeeenggggg....

sebelum ucapannya selesai arga langsung kembali menancapkan pedal gasnya untuk pergi tanpa mengucapkan kalimat apapun membuat acha melongo kembali dengan merhatikan motor itu laju cepat meninggalkan rumahnya.

"Padahal Acha belom lanjut bicara.." gerutunya kesal.

"Menyebalkan!"

Gadis itu memasuki rumahnya dengan perasaan tidak karuan entahlah seharusnya ia merasakan senang karena arga mengantar nya tapi ia juga kesal karena pria itu langsung meninggalkan dirinya tanpa beroamitan. Saat langkahnya membuka knop pintu rumah tersebut tiba tiba dirinya langsung disambut hangat dengan kakak nya dirumah sambil menunjukkan senyum yang menurutnha menyeramkan, sejenak Acha berhenti melihat kakak tertuanya itu.

Prokk.. prokk.. prokkk...

"Bagus Acha, lo bisa manfaatin situasi" ucap sang kakak sambil memutari tubuhnya dengan senyum iblisnya itu.

"Lanjutkan cara lo biar Arga bisa luluh ditangan lo!" Bisiknya langsung ke telinga Acha dan kembali pergi menuju kamarnya.

Acha terdiam sejenak mencerna kalimat kakaknya itu, selama ini ia memang tidak tahu betul permasalahan apa kakaknya dengan arga apa lagi sampai meyuruhkan untuk mendekatkan diri dengan pria itu. Ah bukan, tujuan mendekatkan diri padanya adalah impiannya sendiri tanpa embel embel suruhan dan kakaknya itu hanya menekankan diri nya untuk segera meluluhkan Arga secepatnya itulah yang membuat acha sedikit tertekan apa lagi saat melihat kegagalan acha yang belum berhasil mendekatkan diri dengan arga langsung membuat kakaknya emosi tak karuan.

"Sebenarnya apa yang direncanakan kakak sih sampai harus berurusan dengan arga.." bisiknya dengan diri sendiri











TBC
Welcome back semua🎉 aku balik lagi dengan alur cerita ini Alhamdulillah otak ku masih berjalan lancar dengan cerita ini semoga bisa segera next dan next secepatnya❗

Mari merapat dukung, share, follow bestie onlineku❤️





Maaf typo bertebaran dimana mana❗

ARGANTARA (HIATUS SEMENTARA)Where stories live. Discover now