Episode 2

84 5 0
                                    

Sebelumnya saya minta maaf jika ada yang tidak nyaman dengan cara saya menulis teks dialog Melayu, sesungguhnya saya bukan orang asli Melayu. Sekali lagi mohon maaf ya pren

**DI RUANG MAKAN

"Alice-! Duduk sini" panggil Ying

"Wah, banyaknya makanan, wangi~" ujar Alice

"Korang je lah makan, aku tengah diet sekarang ni" lanjutnya

"Pfft, HAHAHAHA kau dah kurus lah buat apa diet-diet lagi? HAHAHA.." Fang tertawa kencang mengejeknya

Bug-!

Alice menjitak kepala Fang, kemudian pergi dari ruang makan begitu saja. "Eh, nak kemana tu?" tanya Ochobot

"Laboratorium" Alice menjawab singkat tanpa menoleh kebelakang

"Penggila sains konon" Gopal tidak perduli dengan temannya yang menahan sakit disampingnya. Dia hanya perduli pada makanan didepannya saja sekarang

Surai panjang seputih salju itu berbelok ke ruang latihan, berbeda dengan niat awal dia yang ingin mengunjungi laboratorium. Netra merah jambunya menelisik ke sekitar area latihan yang cukup luas ini, hingga yang dia cari tak nampak batang hidungnya, dia memutuskan untuk kembali ke niat awal

"Cari aku?" suara seseorang menggema, membuat Alice menghentikan langkahnya tiba-tiba

Dia hanya menolehkan kepalanya sedikit ke arah belakang, ternyata itu Kaizo tepat berdiri di belakang punggungnya dengan keringat yang sedikit bercucuran, Alice yakin kutub ice penggila misi ini baru saja selesai dari latihan hariannya

"Tak" jawabnya singkat, kemudian lanjut melangkah ke arah pintu keluar

Kaizo hanya menatap punggungnya yang tertutupi surai putih panjang, hingga Alice berhenti tepat di depan pintu keluar, dan memutar badannya ke arah Kaizo

"Kalau besok tak sibuk, tolong temankan saya pergi ambik buah obat-obatan kat hutan Planet Tropis ye" mohon Alice tiba-tiba dengan sedikit rasa ragu

"Harus aku?, kau biasa ambik sendiri kan" Kaizo menjawab datar sambil memainkan pedangnya, dia tak menatap Alice sedikit pun

Alice tau pasti itu jawaban dari Kaizo, dia merasa dirinya bodoh karena berani menanyakan hal aneh pada si kapten kutub ice itu. Alice hanya tersenyum dan mengendalikan ekspresi malunya karen ditolak mentah-mentah

"Hm.. Tak pe lupakan je lah, sila Kapten lanjutkan latihan. Saya nak pergi dulu" ucapnya pasrah, kemudian dia benar-benar melangkah pergi dari sana





"Hmm.. Kan aku dah kate, confes je lah" Vairy memberi saran

"Tak boleh" Alice menjawab lemah

"Hmm.. Ye lah, janganlah sedih-sedih sangat, suatu saat nanti kutub ice kau tu pasti akan mencair" bujuk Vairy

"Maksudnya, abang ice akan mengerti perasaan aku nanti?" tanya Alice penuh harap

"Mm.. Yaaaa.." Vairy menjawab ragu. "E..eh" Alice langsung menerjang Vairy dan memeluknya erat

"Terima kasih Vairy, sekarang aku dah yakin aku tak kan mundur untuk dapatkan dia. HA HA HA HA HA" Alice tertawa jahat, membuat Vairy jadi bergidik ngeri

"Alamak, aku salah cakap ke" Vairy berkata pelan. Khawatir

**HARI ESOK..

Alice kini tengah bersiap siap untuk mengambil buah obat obatan di hutan Planet Tropis, dengan memakai tas selempang berwarna biru muda senada dengan warna bandonya, kali ini dia pergi sendiri tidak seperti biasanya yang selalu ditemani oleh Vairy. Hari ini Vairy sedang ada projek di lab, Alice tidak mau mengganggu waktu seriusnya. Walau Alice tahu Vairy pasti akan ikut meski ia tidak mengajaknya. Oleh karena itu kali ini dengan tegas Alice melarang Vairy untuk ikut

Diperjalanan menuju kapal angkasa, Alice melewati ruang latihan, dia dapat mendengar suara orang yang sedang berlatih didalam sana, ingin hati masuk untuk melihat siapa, tapi dia menahan diri dan memilih untuk pergi

Tapi.. Dia penasaran

Memantapkan hatinya, dia memilih untuk memasuki arena latihan, biarpun Kaizo yang ada didalam sana, dia hanya akan berpamitan meski Alice tahu tanggapan yang akan dia terima nanti

Cahaya putih menyilaukan muncul tepat saat pintu terbuka, membuat Alice spontan menutup kedua matanya

.... (Hening sesaat)

"Hay, Dokter Alice" sapa Boboiboy daun dengan ceria

"...."

"Boboiboy? Fang? Mana Kapten Kaizo?" tanyanya spontan

"Entah" jawab mereka serempak. Kemudian Boboiboy menyatu kembali setelah tadi berpecah jadi dua

"Datang hanya nak cari kapten je? Tak nampak sejak tadi" jawab Fang

Alice mati matian menahan rona merah dipipinya, dia malu entah kenapa

"Tak lah, aku hanya.." ucapan Alice terpotong

"Ape?" mereka bertanya serempak lagi, begitu pun dengan harimau bayang yang memiringkan kepalanya seakan ikut bertanya

"Hanya.. Mmm.. Nak minta tolong untuk jagakan Vairy, ha dia kan free selama tiga hari, aku nak minta tolong je lah hehe" Alice beralasan, menjawab dengan kikuk

"Hmm? Kau yakin, itu je?" Fang bertanya menyelidik

"E..eh aku dah telat ni, nak pergi ambik buah obat-obatan dulu, bye Boboiboy, bye Fang, bye juga Harimau bayang yang comel" Alice berlari menjauh begitu saja dari arena latihan, dia benar-benar malu sekarang untung lah Kaizo tidak ada disana

Sepuluh menit berjalan dan akhirnya sampai di ruangan kapal angkasa markas ini

"Kenape kau lambat sangat? Cari aku kat ruang latihan ke tadi?" suara bertanya seseorang mengintrupsi pikiran kacaunya

"Aku dah buang masa untuk tunggu kau kat sini. Jom kite berangkat" ajak Kaizo

Alice berdiri mematung mendengar apa yang Kaizo ucapkan barusan. Berusaha untuk mencerna semua yang dikatakan Kaizo padanya, sedangkan Kaizo bersandar pada dinding dengan melipat kedua tangannya di dada. Saat ini dia mengenakan kaos abu-abu polos tanpa lengan dan celana pendek selutut berwarna hitam

"Alice?" panggil Kaizo dengan pelan

"Ah? Iye?" Alice kaget

Tanpa banyak basa basi lagi, Kaizo kemudian ber-inisiatif mengambil tangan Alice dan langsung menggenggamnya, kemudian menariknya masuk ke dalam kapal angkasa, dia tidak mau membuang waktu hanya untuk menunggu sampai Alice siap

"Kemana?" Alice bertanya pelan, dan itu menahan langkah Kaizo

"Kemarin kau nak aku temankan ambik buah obat-obatan kat hutan eh?" jawab Kaizo

"Ya, tapi kau tak nak ikut" ujar Alice dengan suara lemah

Kaizo tak menjawab pertanyaan itu dan hanya menatap datar kedua manik merah muda yang memancarkan tanda tanya itu. Tiba-tiba genggamannya pada Alice berubah jadi sedikit melembut, membuat Alice tersentak kecil tapi dia dapat mengendalikan ekspresi kagetnya itu menjadi ekspresi datar. Kemudian, tanpa ba bi bu lagi Kaizo benar-benar menarik Alice masuk ke dalam kapal angkasa menuju Planet Hutan Tropis

....( Didalam kapal angkasa )

"Tolong jawab saya Kapten" tuntut Alice

"Kau." balas Kaizo singkat

"Ha?" Alice tak mengerti

"Tak de. Lupakan"

"Kenapa dengan aku?" tanya Alice lagi tak sabaran. Tapi Kaizo tidak memberikan respon sedikit pun

"Jangan cakap, sebab kapten rasa kasihan je kat saya ni? Tak payah lah kasihan-kasihan saya boleh pergi sendiri lah, lebih baik Kapten pergi latihan je tadi dengan Boboiboy dan fang.. Dari pada buang masa untuk temankan saya" kesalnya, Alice menundukkan kepalanya menahan rasa kesal pada Kaizo yang seakan mempermainkan perasaannya

"Aku tak pernah cakap aku tak nak ikut" balas Kaizo dengan nada datarnya, tapi bila dipikir lagi itu adalah nada jawaban terlembut dari Kapten Kaizo untuk Alice, selama ini ia hanya mendengar Kaizo berkata lembut pada Fang. Pertama kali untuknya. Oh rasa rasanya macam nak meleleh je~

Puk

Kaizo memegang pucuk kepala Alice dan mengelusnya dengan pelan, tapi.. Masih bersama ekspresi andalannya-datar

Alice memejamkan matanya sesaat dan menyadari akan perbuatan Kaizo pada rambut saljunya. Dia menahan rona ditempat dan menunduk lebih dalam lagi, sedangkan Kaizo sudah duduk di kursi kemudi kapal. Dengan smirk tipis tercetak di bibirnya

"Macam budak kecik je" Kaizo berucap pelan disertai dengan giggles kecil




Jangan lupa pencet Vote-lambang bintang, dan komen positif serta membangun (update 2× seminggu-Jum'at & Sabtu)
T

erima kasih sudah mampir..☻


Leya_Purnomo
(15, April 2022)

Hyacinth UnguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang