66 : Bagaimana-

Mulai dari awal
                                    

Algra menunjuk perut Naya dan berkata, "4 tahun lalu lo adalah jalang. Dan nggak menutup kemungkinan predikat jalang itu masih melekat di diri lo sekarang!"

Naya bergeleng-geleng tidak percaya dengan penuturan Algra yang terkesan frontal. "Gra?"

"Apa, lo mau pembelaan ke siapa?"

"Gue—"

Algra menunjukkan smirk. "Kalo lo lupa, waktu itu gak ada darah," ujarnya mengingat HS pertama kali mereka.

"Tapi waktu itu lo—"

Algra mengangguk-angguk tipis dan menyela, "Waktu itu gue emang percaya sama lo, dan sekarang? Enggak!"

"Maka dari itu, gak menutup kemungkinan bayi yang ada di perut lo adalah bayi orang lain. Atau mungkin Felix?"

"Bukan... Bukan anak Felix." Ia memegangi kepalanya yang tiba-tiba mengingat sesuatu. "Nggak...." Langkahnya mundur tak karuan alias tidak ajeg lagi. "Felix memang pernah bawa gue ke hotel, tapi ada Abang gue waktu itu."

Tidak seperti Naya yang biasanya, perempuan berinisial NZD itu kelihatan menyimpan trauma di wajahnya. "Bang Bintang datang, gue nggak diperkosa... Nggak, gue nggak diperkosa!" racaunya lirih. Wajahnya disembunyikan dibalik lutut alias meringkuk.

Sedari tadi Aksa diam, tapi melihat keadaan begini hatinya ikut ngilu. "Nay, kita istirahat dulu." Ia mendekati Naya, mengajaknya berdiri dari posisi meringkuknya.

"Nggak...."

"Gra! Lo tega?!" semprot Aksa melihat Algra malah diam saja.

"Untuk apa gue kasihan sama orang yang udah buat kakak gue menderita," ujar Algra, seketika Naya mendongak.

Bagi Algra, Raya sangatlah berharga.

Melihat Naya menatapnya, Algra ikut berlutut, tangannya menyentuh dagu Naya kasar. "Kenapa? Udah paham apa kejahatan yang pernah lo lakuin!"

Hanya tatapan kosong yang Naya berikan.

"Kalo belum paham, gue jelasin." Tangan cowok itu masih stay mendongakkan dagu Naya, mata mereka saling bertabrakan. "Akibat lo hamil anak Felix, Felix jadi kabur dari tanggung jawabnya atas kakak gue yang waktu itu lebih dulu hamil. Felix... Lebih milih lo, itu ngebuat kakak gue down, bukannya dapet pertanggungjawaban, kakak gue malah dapet kenyataan kalo ayah dari anaknya udah selingkuh."

"Dan selingkuhannya itu lo, Nayanika!" Algra menghempas kasar dagu Naya. Tak tinggal diam, Aksa langsung menyabet tangan yang barusan kasar itu dan mencengkramnya kuat.

"Nggak usah ngebelain dia, Aks. Lo itu temen gue," kata Algra berusaha melepaskan cengkraman itu.

"Algra yang dulu memang temen gue, tapi nggak dengan yang sekarang!" tegas Aksa.

"Lo bego, Gra!" lanjutnya geram.

"Iya, gue emang bego... Bego karena gak sadar kalo pelaku kejahatan atas Kak Raya ada dideket gue."

Sementara dua sahabat itu beradu mulut, Naya bergegas berdiri, mencapai posisi tepat didepan Algra. "Apa yang lo bilang barusan itu salah... Salah besar!"

"Gue nggak pernah hamil sebelum ini, Gra!"

"Gue juga nggak pernah nyerahin kehormatan gue ke siapapun selain ke suami gue!"

Algra tertawa sinis mendengar penjelasan Naya, "Terus, gue harus percaya?"

Algra tertawa sinis mendengar penjelasan Naya, "Terus, gue harus percaya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALGRAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang