0018

135 35 9
                                    

Heeseung sendirian di tempat pelabuhan melihat ombak dengan merasai angin pantai. Dia memandang di samping bahu kirinya, kelihatan beberapa orang lelaki misteri sedang menunggu dengan pakaian hitam berjaket keselamatan bot

Beberapa lelaki itu sepertinya sedang menunggu kehadiran Heeseung di bot untuk mengambilnya. Heeseung mulai melangkah kakinya untuk ke bot itu dimana lelaki itu menunggunya lalu menaiki bot itu

Heeseung seperti mencuri pandang ke arah laut lalu memandang semula ke hadapan. Perjalanan mereka diiringi dengan bunyi angin dan ombak serta enjin bot yang kuat. Perjalanan mereka mengambil masa selama 6 minit perjalanan untuk sampai ke kapal

"Dia dah sampai !" Jerit salah satu petugas pemerhati bot yang dinaiki Heeseung

Ethan menunggu di hadapan kapal untuk memerhati Heeseung sampai hingga naik ke atas kapal tersebut. Heeseung memberi ekspresi dingin dan ayat pertama yang keluar dari mulutnya. "Dimana Luna ?" Dengan nada dingin

"Apa khabar adik... Datang juga kau akhirnya ya ? Maafkan aku sebab pukul kepala kau haritu"

"Kepala aku masih terasa sakitnya tapi..." Dia memandang Ethan dengan sinis tak lupa jelingan mata yang tajam, "mane kau sorokkan Luna ?!"

Ethan mula tersengih mendengar soalan dari Heeseung

"Appa ada dalam ruangan pejabat. Tak nak pergi jengok ke ? Kesian seorang ayah menunggu anaknya-"

"AKU TANYA DI MANA LUNA !" Tengking Heeseung. Lisa di belakang hanya melihat keadaan

Ethan memegang bahu Heeseung lalu berbisik, "dia ada sedang menanti. Jaga perangai kau selagi aku masih bersabar"

Heeseung diam. Hanya memberi ekspresi muka datar lalu menjeling setelah Ethan jauh dari mukanya

"Marilah bertemu dengannya. Nampaknya Heeseung terlalu tak sabar untuk melihat ayangnya" arah Ethan pada pegawai peribadinya untuk mengiringi Heeseung ke ruangan dimana Luna berada

~

Pintu mula terbuka. Kelihatan Luna sudah terlepas dari ikatannya melihat ke arah jendela dengan muka tanpa senyuman dan luka di bibir dan dahi

"P-Park Luna~" panggil Heeseung perlahan-lahan membuatkan Luna mula berpaling

"Lee Heeseung-"

Wajah terukir sedikit senyuman, mengalirnya air mata di pipi setelah melihat Heeseung di pintu sendirian sementara yang lain menunggu di sebelah agar tidak kelihatan

Heeseung memberikan senyuman lebar. Kakinya berlari pantas ke arah Luna lalu segera memeluknya erat dengan Luna yang membalas pelukan Heeseung membuatnya sedikit lega

"Maafkan saya kerana terlambat" bisik Heeseung sambil memeluk Luna

Esakan di dakapan Heeseung sudah membuatkan Luna lega. Mereka melepaskan pelukan masing-masing lalu melihat wajah satu sama lain namun, pandangan Heeseung yang tadi terukir senyuman kegembiraan berubah menjadi berkerut dahi setelah pandangannya beralih pada Luna

"T-tanda apa ni ?" Soalnya pada Luna. Tangan Luna menggeletar, dia terus menyembunyikan tanda di leher dan luka di bibir

"Luna jawab ! Tanda apa ni dan apa jadi pada wajah awak ?!"

Luna takut untuk menjawab sebaliknya dia hanya menangis sambil menutup matanya. Bergetar bibi Luna untuk menjawab soalan Heeseung

(𝘾) 𝑭𝒂𝒕𝒆𝒔-𝑻𝒓𝒖𝒕𝒉 || [희승] √Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon