"Ck, terus kita punya masalah apa sama Deadly?"

"Nah itu." Gala menegakkan badannya dan menatap serius Ganjil. Seperti halnya gadis-gadis yang akan mulai menggosip.

"Ada gosip dikalangan anggota Venomous, kalau Bos kita itu lagi deket sama cewek. Dan  ceweknya ini bisa meredakan amarahnya si Bos hanya dengan manggil namanya doang, hebat nggak tuh? Gue jadi penasaran sama cewek itu."

   Ganjil mengernyit, "terus hubungannya kita perang sama Deadly apa?"

"Pertanyaan yang bagus, kemarin cewek itu udah disakitin sama anggota inti Deadly. Jadi si Bos langsung ngajak perang. Gila! Kayaknya Bos bucin banget. Tapi gue senang, karena kita bakal tawuran lagi, heheh" Raut bahagia tampak diwajah Gala.

   Tapi Ganjil semakin mengerutkan keningnya. Berpikir keras, cewek mana yang diganggu oleh Reza dan teman-teman. Dia tersentak kemudian setelah mengingat kejadian perkelahian minggu lalu di sekolahnya.

"Jangan bilang nama bos kita itu- Zeynar?!!"

"Zeynar Gian Hanstanta, lebih tepatnya."

"Hanstanta?"

   Gala mengangguk, "iya,"

-----

"Nggak ada yang keluar, kita tetap satu, Deadly."

   Sekarang anggota inti Deadly sedang berkumpul di belakang salah satu gedung sekolah. Reno berhasil mengumpulkan mereka termasuk Ginan.

"Gue tau, kita emang salah karena udah fitnah adeknya Bara. Tapi kita tinggalin dulu masalah itu. Sekarang kita harus fokus sama ajakan perang dari Venomous."

   Reno menoleh ke arah Reza, "Ketua Venomous itu berusaha ngehancurin kita sebelum perang. Pikirin anggota kita, bahkan sekarang ada anggota kita yang masuk rumah sakit."

"Tenangin dulu pikiran lo semua. Ntar malam kita bahas masalah ini. Kita nggak boleh gegabah, pikirin anggota kita. Dan gue rasa, Ketua Venomous itu sangat berbahaya."

   Jelas raut waspada diwajah Reno. Sedangkan Reza dan yang lainnya hanya terdiam, mencerna apa yang dibicarakan Reno.

"Dia emang bahaya, dia adalah pewaris utama Hanstanta." Rendra menyaut mentap Reno.

   Siapa yang tidak mengenal Hanstanta. Keluarga terkaya di negara ini dan mempunyai usaha diberbagai bidang. Dianggap pesaing yang paling ditakuti oleh usahawan besar lainnya. Tidak ada yang bisa mengalahkan pengaruh dari seorang duda, Alix Zian Hanstanta.

"Dia dengan mudah dapat bukti mengenai Ginar. Dan gue tebak, dia juga pasti udah tau hubungan Ginar sama Ginan. Atau mungkin rahasia kita juga bisa jadi dia tau semuanya. " Lanjut Rendra dengan melirik Reno yang menunjukkan ekspresi yang tidak biasa.

"Ginan! Walaupun Ginar adek lo, dia tetap salah. Tapi gue salut sama lo, lo udah baik sebagai kakak. Bukan kayak yang satunya, main tampar aja dan nggak percaya sekalipun sama adeknya. " Sindir Rendra.

"Maksud lo apa? "

"Bara! " Reno menghentikan Bara yang sudah mulai marah karena perkataan Rendra.

"Lo kenapa? Nggak biasanya lo emosian kayak gini. Gue tau lo nyesel, sama kayak Reza. Tapi Zora nggak bakal maafin kalian sekarang, biarin amarahnya reda dulu. Apalagi dia kayaknya dekat sama Ketua Venomous itu. Semua ini emang berawal dari Zora. "

Semuanya kembali terdiam, Reza sudah mengepalkan tangannya. Memikirkan bayangan Zora dulu yang selalu mengejarnya kini sekarang gadis itu melirik nya pun enggan.

......

Sudah tiga puluh menit berlangsung, tapi Ginar belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru perempuan didepannya. Sang guru menghela napas lelah.

Stay Alive || Claazora Transmigrasi (END)Where stories live. Discover now