Ketika nyawanya sudah terkumpul, cowok berinisial AZD itu bergegas berdiri, memandangi sekeliling dengan perasaan cemas. Kemana Naya tengah malam begini?

"Naya lo dimana?" Tak tinggal diam, Algra berjalan ke kamar mandi, tapi sayangnya Naya tidak ada di situ.

"Shit, gue baru sadar pintu kamar ke buka!"  ucapnya kesal dengan diri sendiri. Bisa-bisanya ia tidak melihat pintu masuk sudah terbuka lebar.

Setelah memikirkan kemungkinan terburuk, lelaki itu buru-buru menyambar jaketnya. Ia berlari ke luar kamar, mencari Naya kembali di seluruh sudut apartemen. Dan hasilnya sama saja, mata hitamnya tidak menangkap keberadaan Naya.

Kemana kira-kira?

"Woy, curut bangun lo pada!" Sesampainya di ruang tengah, Algra menggoyang-goyangkan tubuh rekan-rekannya yang sedari malam tidur di sana.

Aksa yang paling kuat menerima guncangan mulai menggeliat, lalu membuka matanya. "Apa sih anjing!" umpatnya. Akibat dibangunkan, mimpi indahnya bersama Khaliza membuyar dan terpaksa berakhir.

Mendengar keributan yang cukup kentara, Dhafi dan Aka ikut terbangun.

"Aelah, baru juga tidur 2 menit," gerutu Dhafi yang sama halnya dengan Aksa, tidak terima dibangunkan.

"Kenapa, kenapa?" tanya Aka ikut panik melihat wajah Algra. Diantara yang lain, agaknya cowok dingin ini paling waras.

"Naya nggak ada di kamar, gue udah cari di seluruh ruangan!" beri tahu Algra.

Tiga orang yang lain terlihat kompak berpikir.

"Di kamar Fannan sudah di cek?" celetuk Aka.

"Nggak mungkin Naya ke sana," jawab Algra.

Bertepatan dengan itu Aksa berusaha membantu, dia mengunjungi kamar Fannan. Ternyata Naya tidak ada disitu, yang ada hanya Fannan beserta kucing-kucing kesayangannya.

"Nggak ada, adanya cuma Fannan yang lagi cuddle sama kucing bohay-nya."

"Udah gue bilang nggak mungkin." Algra menyambar bahu Aksa yang baru saja kembali.

Seiring bertambahnya menit, keempat cowok itu berinisiatif menuju ruang depan. Sialnya, pintu masuk sudah terbuka. Itu artinya Naya memang tidak ada di dalam apartemen lagi.

Tanpa banyak bicara, Algra langsung berlari keluar untuk mencari istrinya. Jujur, ia sangat takut kalau tidak adanya Naya malam ini ada hubungannya dengan Rayyan ataupun Felix.

"Gue bersyukur karena Algra masih kaya Algra yang kita kenal." Aksa tersenyum teduh melihat Algra yang masih sama paniknya ketika Naya tidak ada. "Gue juga tau, dia nggak akan percaya dengan mudah apa kata orang sebelum bukti-buktinya jelas."

"Iya Aks, andai Algra langsung percaya. Gue yakin Naya akan jadi orang yang paling menderita di dunia ini," sambar Dhafi serius.

"Lo bener Dhaf, gue nggak akan kuat semisal Naya diperlakukan buruk sama Algra," kata Aksa sambil menggigit bibir bawahnya karena memang semengerikan itu kalau Algra sudah benci seseorang.

"Hush, diem kalian. Nanti dibaca author," ujar Aka spontan. Haha.

 Haha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALGRAFIWhere stories live. Discover now