6. LUKA DAN TANGIS

4.5K 691 249
                                    

Sebelum baca jangan lupa untuk vote komen serta shere keteman-teman kalian atau ke sosmed juga ya guys and jangan lupa dimasukin ke perpustakaan kalian😉💖

Ramein setiap paragraf ya bestie😗

Ig:@putrirevi_mariska

Follow akun tiktok aku:
@revi439

°
°
°

6. Luka dan tangis

     Sesampainya di rumah sakit Gaby langsung bertanya kepada resepsionis. Setelah mendapat informasi jika Alsea berada di ruangan mawar no 03, Gaby pun berlari menuju ke ruang tersebut.

     Gaby pun akhirnya tiba di depan ruangan tersebut, saat hendak membuka pintu ruangan tersebut suara yang sangat Gaby kenali menghentikan pergerakannya.

"Kemana aja? Regan lagi?" Tanya Maura, dia berada dibelakang Gaby dengan kedua tangannya yang di tekuk didepan dadanya. Sedangkan Mentari didalam menemani Alsea.

"Inget ngga? Lo itu punya Alsea yang jadi tanggung jawab lo, jangan malah mikirin orang yang jelas-jelas pengen lo enyah dari hidupnya. Lo masih mau mertahanin orang kayak gitu?" Ucapan Maura yang pedas dan begitu tajam membuat hati Gaby sakit hati. Gaby tau dia disini memang salah, ia hanya menunduk serta air matanya yang mengalir.

"Gue tau gue salah, tapi Ra gue benar-benar lupa lo ngertiin gue lah. Gimana keadaan Sea sekarang? Dia baik-baik aja kan?" Gaby bertanya.

"Gue ngertiin lo kok Ra, tapi jangan cuma gara-gara cowok brengsek itu lo sampai lupa sama kewajiban lo. Lo tenang aja Sea baik-baik aja kok dia cuma pingsan maagnya kambuh karena belum makan." Ucap Maura.

"Untung aja gue sama Mentari datang ke rumah lo diwaktu yang tepat, coba kalo enggak Alsea bisa kenapa-kenapa." Lanjut Maura.

     Gaby hanya bisa diam dengan air matanya yang terus-menerus mengalir. Gaby memang salah disini tapi, setiap manusia pasti bisa lupa.

"Gue tu ya aslinya pengen banget lo sadar, sadar kalo cowok itu ngga cuma Regan doang di dunia ini Ra jadi plis lupain Regan." Ucap Maura.

     Lagi-lagi Gaby diam, Maura menjadi tidak tega karena telah memarahinya. Tapi disini kan memang Gaby yang salah dan seharusnya dia sadar kalo cowok diluaran sana banyak yang lebih baik dari pada Regan.

"Udah ngga usah nangis, gue gini juga karena gue peduli dan sayang sama lo. Temuin Alsea sana, ada Mentari juga." Ucap Maura.

"Makasih ya Ra." Ucap Gaby lalu menghapus air matanya dan masuk kedalam ruangan Alsea dirawat.

     Sedangkan Regan dari tadi terus memperhatikan Gaby dari jauh karena tidak ingin ikut campur urusan orang lain, terutama Gaby.

     Regan bisa melihat dengan jelas jika Maura sedang memarahi Gaby dan dia melihat Gaby yang terus menunduk tapi dia tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan antara Gaby dan Maura.

     Regan menjadi binggung tapi dia tidak ingin mengambil pusing. Melihat Gaby yang sudah masuk kedalam ruangan tersebut, Regan memutuskan untuk pergi saja.

     Cklekkk!!!

     Mentari yang mendengar seperti ada orang yang membuka pintu pun menoleh kearah pintu tersebut.

"Rora, lo kemana aja." Tanya Mentari bangun dari duduknya dan menyuruh Gaby untuk duduk dulu.

"Gue boleh minta tolong lo keluar dulu Tar? Gue pengen berdua disini sama Alsea." Gaby tidak menjawab pertanyaan Mentari melainkan bertanya balik ke Mentari. Namun Mentari yang paham pun akhirnya dia keluar dari ruangan.

AURORA [HIATUS SEMENTARA]Where stories live. Discover now