39 : Last Day (3)

18 5 2
                                    

Welcome to KOMA a story by Aqila

***

"Tia pulangg!!!!" pekik Tatia begitu menginjakkan kaki di rumah.

"Salam dulu Ti," tegur Dria di ruang tengah.

"Hehe. Iya maaf Ma," seru Tatia.

"Dapet semua sayang?" tanya Dria pada Ardhito.

"Alhamdulillah dapet Bun," jawab Ardhito.

"Alhamdulillah. Saran Bunda, sebaiknya kamu tuntaskan packing nya hari ini, agar besok kamu bisa istirahat," kata Bunda.

"Iya Bun. Bumi beres-beres badan dulu baru packing."

"Iya sayang, kalau ada yang bisa Bunda bantu bilang ya sayang. In Syaa Allah Bunda bantu," ujar Dria.

"Ok Bunda."

"Kita naik dulu ya Ma," pamit Tatia.

"Iya sayang, di bantu ya Abangnya," pinta Dria.

Dengan mulut yang di kerucutkan Tatia meng-iya kan permintaan Dria.

***

"Jadi koper Mito 1 udah ke pake buat celana sama baju. Sisa celananya kan di taro di koper kecil. Nah dokumen kan dikit, mending masukin tas aja. Nah makanan di taro di koper yang besar," saran Nathalla.

"Oh ya udah gitu aja," patuh Ardhito.

"Udah ayo buruan packing," titah Nathalla.

Ketiganya fokus akan pekerjaan masing-masing.

Sampai akhirnya.....

Tok Tok Tok

Pintu di ketuk. "Sayang, Bunda masuk ya," izin Bunda.

"A iya Bunda," jawab Nathalla.

Sreet

Pintu terbuka, menampakkan Bunda yang tengah tersenyum. "Amma kenapa?" tanya Tatia heran.

Dria melepaskan satu napas kasar. "Di bawah ada Eysha, sama cewek bule. Viona kayanya," imbuh Bunda dengan wajah yang tak lagi tersenyum.

Ketiganya hanya terdiam kaku, seolah tak dapat berkata-kata atasnya.

"Bunda tinggal pergi ya! Bunda harap kalian temui mereka. Di luruskan segala masalahnya. Setelah itu sudah, jauhi saja," pesan Bunda.

"...." ketiganya tetap diam mematung.

"Bunda pamit," pamit Bunda sekali lagi dengan perasaan ragu.

Sreet

Bunda menutup pintu, meninggalkan ketiganya yang masih mematung.

"Kita harus gimana?" tanya Tatia lirih.

"Ikuti kata Bunda," jawab Ardhito pelan namun terdengar tegas.

Ardhito mengangguk mantap. Ia menghampiri Nathalla, memeluknya. Membisikkan suatu kata padanya.

"Luruskan lalu tinggalkan."

Nathalla mengangguk mantap. "Iya! Bunda benar!"

Nathalla, Ardhito beserta Tatia menuruni satu persatu anak tangga untuk bertemu Eysha dan Viona.

Sesampainya di lantai satu, Nathalla menarik kecil tangan Ardhito dan Tatia, membuat langkahnya terhenti seketika. "Kenapa?" tanya Ardhito.

Nathalla mengambil napas dalam-dalam sembari menutup matanya, lalu menghembuskan karbondioksida tersebut. "Gapapa, cuman mau napas aja. Berharap ngga akan terjadi hal-hal yang nggak kita inginkan," ungkap Nathalla.

KOMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang