KOMA [ON GOING]

33 : Realita vs Mimpi

KOMA a story by Aqila

***

10 bulan Nathalla KOMA.

Suatu hal berat untuk Nita. Segala do'a terus Ia layangkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kesembuhan sang putri.

"Adek... Hari ini tepat 10 bulan adek tidur... Adek nggak mau bangun? Mama kangen adek... Sepi hidup Mama tanpa adek" gumam Nita di depan tubuh sang anak.

"Adek mimpi indah ya? Sekarang, setiap hari adek senyum... Beda sama dulu dek" sambungnya lagi dengan air mata yang perlahan menetes.

Tanpak bibir merah Nathalla mengukir senyum.

"Adek... Mama akan terus tunggu adek di sini, Mama janji nggak akan lagi sibuk kerja... Makannya adek bangun ya, kita ke makam abang, pasti abang kangen sama adek" seru Nita yang sudah berlinang air mata.

"Adek... Adek jangan ikut abang dulu ya, temani Mama di sini" pinta Nita seraya mengelap wajahnya yang penuh air mata.

Di sela-sela tangisan, dapat Nita rasakan tangan Nathalla yang menyentuh tangan Nita.

"Adek.... Ayo adek bisa... Bangun dek"

Masih sama, tanpa suara, tanpa bola mata yang terlihat, tanpa gerakan lagi.

"Mimpinya indah banget ya dek?" gumam Nita lagi.

Tiba-tiba pintu terbuka. Menampilkan Sivia yang membawa makanan.

( yg lupa cek part tokoh)

"Via tau aunty belum makan." tebak Sivia.

Nita menggeleng. "Tadi tangannya Thalla gerak Vi" adu Nita dengan air mata yang kembali menetes.

Sivia duduk di sebelah Nita lalu menyentuh tangannya "Iya Ty. Semoga Thalla cepat sadar ya Ty. Tapi aunty jangan lupa sama kesehatan aunty. Masa nanti Thalla bangun Mamanya sakit?"

Nita tersenyum. "Iya aunty makan"

"Nahh gitu dong baru Mamanya Nathalla"

"Ini tadi Via beli buat aunty" jelas Sivia lalu menyerahkan makanan yang Ia bawa.

"Via... Terimakasih banyak Via sudah banyak membantu aunty.... Entah gimana caranya aunty balas kebaikan Via"

"Aunty... Via yang terimakasih banyak sama aunty, dari dulu aunty selalu bantu Bunda..."

Nita tersenyum. "Sultan kapan pulang Via?"

"Mas mau pulang minggu depan aunty, do'ain ya ty" jawab Sivia.

"Pasti" ucap Nita.

For your information, Sultan Anggara Hartanto merupakan Kakak dari Sivia.

"Oh iya aunty, tadi Bunda titip pesan katanya mau kembali ke Aceh, jadi nggak bisa temani aunty di sini" ujar Sivia di hadapan Nita yang tengah melahap makanannya.

"Ah iya Via... Nanti biar aunty telfon Bunda kamu"

"Iya aunty"

Gaidha Ratri. Ibu dari Sivia dan Sultan, termasuk adik dari Nita. Kolonel Angga Aditya Hartanto. Ayah dari Sivia dan Sultan, seorang TNI angkatan darat yang sedang bertugas di Aceh.