27 : Klarifikasi

16 13 0
                                    

Aku punya alasan
-Fadeline Eysha Ratalia
.
.
.
.
.
.
.
.
Haii!

Gimana tahun baruannya?

Lemes bgt pren
Tahun baru kelangan duit😭

Baiklah tak pa

Sekali lagi,

Happy New Year All!

Jangan lupa vote!

Happy Reading!

♡♡♡

6 bulan sudah Nathalla KOMA

●●●

Waktu terus berjalan. Perlahan satu demi satu masalah muncul ke permukaan. Sudah saatnya masalah itu terpecahkan secara kekeluargaan. Itu lah hal yang sedang Nathalla dan Ardhito lakukan.

Siang ini, pukul 11.40 WIB Nathalla dan Ardhito berniat menemui Eysha. Meminta klarifikasi darinya.

"Jadi kalian mau nanya apa?" tanya Eysha dengan nada ketakutan.

"Lo kerjasama sama Viona?" tanya Ardhito mengintimidasi.

"U-untuk a-apa?" tanya Eysha terbata-bata seolah menyembunyikan suatu hal.

"Untuk celakakan Nathalla"

Deg

"Ng-nggak m-mungkin M-mi. G-gue kan musuhan sama Viona"

"Dia punya kartu AS kamu kan?" giliran Nathalla bertanya.

Sial. Kenapa dia bisa tau? sahut Eysha dalam batin.

"Eys. Kenapa nggak jawab?"

"S-sembarangan. Gue sama dia musuhan Lo tau?"

Ardhito dan Nathalla bertatap-tatapan. Posisi ini seolah menerangkan bahwa Eysha menyembunyikan sesuatu. Sungguh siapa pun yang melihatnya akan menyatakan hal yang sama.

"Eys. Aku lihat mata kamu. Di sana terdapat ketulusan. Kamu nggak sendiri Eys. Ada aku, Bumi, Altha. Masih banyak orang di dunia ini yang sayang sama kamu." ujar Nathalla sembari mengusap punggung tangan Eysha.

"Termasuk Surya dan Jefri?" tanya Eysha dengan air mata yang perlahan menetes.

"Mata mereka belum terbuka Eys"

"Tapi darimana lo tau tentang Altha, Surya dan Jefri?" tanya Eysha.

"Lewat jalur istimewa" jawab Nathalla. "Bahkan aku tau tentang derita hidupmu"

"Bumi juga?" cicit Eysha.

"Ya. Dia juga tau" jawab Nathalla. "Bahkan dia juga tau perasaan kamu ke dia bagaimana saat ini"

Mata Eysha membelalak. "Kamu cenayang?"

"Heh. Enggak lah. Aku manusia spesial. Allah kasih aku sebuah karunia"

"Ya. Aku sedikit paham"

"Eys. Maaf ya. Aku nggak bisa lepaskan Bumi" ucap Nathalla.

"Ya. Kamu lebih pantas untuk dia yang sudah berulang-ulang kali di sakiti"

"Syukur kalau begitu"

Saat ini Nathalla dan Ardhito dapat bernafas lega atas pernyataan Eysha. Bagaimana mereka bisa percaya begitu saja? Terdapat kejujuran di mata Eysha saat berbicara.

"Apa yang Viona ancam ke Lo?" tanya Bumi.

"Meninggal".

Ardhito dan Nathalla tercengang atas pernyataan Eysha. Ya. Seperti yang di ketahui, Viona memiliki seribu cara untuk nafsunya.

"AS kamu?" tanya Nathalla.

Eysha membisikkan suatu hal kepada Nathalla dengan suara yang amat-sangat lirih.

"Aku di lecehkan Kakaknya Viona"

Mata Nathalla terbelalak kaget sekaget-kagetnya. Ardhito yang melihat hal itu hanya terbingung-bingung.

Ia mengisyaratkan tanya kepada Nathalla dengan alis yang Ia naikkan.

"Apa Nath?"

Nathalla mengubah pandangannya ke arah Eysha. Seolah mengisyaratkan tanya 'boleh?' kepada Eysha.

Eysha hanya menggeleng.

Nathalla kembali mengubah pandangannya pada Ardhito. "Maaf. Ini terlalu berat untuk Eys"

Ardhito menjawabnya dengan helaan napas gusar.

"Baiklah"

"Eys. Kalau ada apa-apa cerita ya. Kita pamit mau lanjut kerja. Assalamu'alaikum" pamit Nathalla.

"Makasih ya Thall. Wa'alaikumsalam"

Pertemuan berakhir sampai di titik itu saja.

***🌻🌻🌻***

Terimakasih udah baca!

Maaf part ini singkat bgtt

Semoga kalian tetap betah ya.

Jangan lupa vote

Salam sayang dari Aqila♡♡

See u in next part!

Babayyyy

KOMA [ON GOING]Where stories live. Discover now