11❄🍦

840 119 12
                                    

11|| Rasa Sakit

Tidak semua kisah romantis berawal dari hal indah.

Contohnya gak sengaja tukeran barang.
Terus yang lebih epik ala adegan film, si cowok nolongin cewek pas jatuh. Ada juga kisah cinta yang awalnya cuma gegara salah chat.

Normal sih kalau kisah cinta dimulai dari sana. Tapi beda sama Jaemin dan Karina. Mereka enggak bertemu layaknya couple-couple uwu di drama Korea.

Mereka berdua dipertemukan karena sebuah luka dan rasa sakit. Iya rasa sakit yang sama akan trauma yang pernah mereka alami. Dunia yang kejam ini ngebuat perasaan mereka saling melengkapi.

Self-Harm

Ya, self harm atau melukai diri sendiri. Itu adalah perilaku di mana orang senang melukai dirinya sendiri, entah melalui luka sayatan, luka bakar, atau pukulan. Intinya mereka suka menyakiti diri sendiri tanpa alesan yang jelas.

Jaemin, remaja yang terkenal ramah dan humoris itu memiliki riwayat sakit mental sejak kecil. Dia udah ngelakuin self harm mulai dari usianya menginjak 10 tahun.

Sampai akhirnya Jaemin rutin ngejalanin pengobatan selama 5 tahun dan saat ini dia dinyatakan udah sembuh.

Di saat menjalankan pengobatan itulah dia bertemu dengan Karina yang juga mengalami masalah yang sama dengannya.

Trauma psikologis Karina disebabkan oleh pelecehan seksual yang dia terima dari ayah tirinya. Sedangkan Jaemin karena perlakuan brutal ayahnya yang selalu mukulin dia saat marah.

Iya, Jaemin dulunya adalah samsak ayahnya.  Karena itu sampai sekarang dia jarang dan bahkan enggak mau bersitatap dengan ayahnya.

Dia takut bakalan di siksa lagi, karena itu Jaemin lebih milih tinggal sendiri dan ngejalani hidupnya sendiri.

Asal enggak mencoreng nama baik keluarga besar Hendrawan, nyawa Jaemin masih tergolong aman.

"KARINA STOP!" Jaemin berteriak geram, dia terpaksa ngerasin suaranya karena Karina enggak berhenti lari sejak ninggalin kelas.

Jaemin enggak perlu berjuang keras buat ngejar cewek itu. Kaki panjangnya dengan cepat nyesuain diri mengikuti kemanapun Karina pergi.

Dan di sinilah mereka berdua berakhir, toilet perempuan.

"Gue bilang stop," Jaemin narik tangan Karina, didorongnya tubuh langsing itu hingga membentur tembok kamar mandi di balik pintu.

"Awh, sakit Jae!"

Adik kelas bahkan temen seangkatan mereka langsung capcus keluar karena kehadiran mereka.

Banyak orang ngerasa iri ke Karina karena dapetin cowok kayak Jaemin. Humoris, romantis, baik dan terpenting anak dari pemilik sekolah ini.

Yeah, mereka enggak tahu aja bagaimana masa lalu anak malang itu.

"Maaf," Jaemin sedikit melonggarkan cengkramannya.

Dia enggak tega ngelihat Karina kesakitan, tapi kalau enggak ditahan Karina pasti akan terus menghindar darinya.

"Lo kenapa lagi sih? Kenapa kayak gini?!" Jaemin tergesah narik sweater rajut dari tubuh Karina dengan paksa.

Karina mau nutupin lukanya tapi keburu Jaemin udah lihat duluan. Deretan bekas luka cutter itu masih ada di pergelangan tangannya sampai lipatan siku.

Jaemin emang udah curiga sejak pertemuannya dengan Karina di cafe hari itu. Ditambah pacarnya itu juga lebih sering ngehindari dia akhir-akhir ini.

"Cerita ke gue, kenapa mulai lagi hah?!" Jaemin enggak sengaja teriak, dia udah di level puncak kekesalannya.

Selama ini dia pikir Karina udah baik-baik aja, tapi ternyata dia malah ngebohongin dia soal bekas cakaran kucing.

Dear Winter [End]Where stories live. Discover now