SEASON 1 : LAVIOLA [END]

5

VOTE SEBELUM MEMBACA!

Satu bulan setelah Laviola mengajak kedua temannya berkunjung ke mansion Fernandez, hubungan pertemanan Laviola dan Jessica sejak saat itu tak lagi baik-baik saja. Secara perlahan Jessica menjauhinya hingga sekarang telah sampai tahap tidak ada lagi tegur sapa diantara mereka ketika berjumpa. Yang lebih mengecewakan bagi Laviola adalah Jessica semakin berani mencari perkara kepadanya setelah mendapatkan teman baru.

Tetapi beruntungnya Aura tak seperti Jessica, gadis itu masih mau berteman dengannya meskipun membatasi interaksi dengan dirinya. Hanya waktu tertentu saja mereka dapat berbincang karena jika Jessica ada di sekitar mereka pasti akan menjauhkan Aura dari Laviola. Meskipun perlakuan Jessica seringkali tak mengenakan hatinya, Laviola tak memiliki niat sedikitpun untuk membalas perbuatannya. Setidaknya untuk saat ini.

Hari libur kali ini Laviola hanya di rumah saja, dia berniat menonton film di home teater yang ada di mansion Fernandez. Xavier lah yang menyediakan fasilitas yang begitu lengkap di mansion ini, seperti home teater, perpustakaan, kolam renang yang menyatu dengan ruang gym, ruang bersantai yang berada dekat taman dan masih banyak lagi fasilitas yang memadai. Itu semua dibuat agar Laviola tidak merasa bosan apabila Gracia dan Xavier tidak berada di mansion.

Seperti saat ini, orang tua Laviola sudah dua minggu berada di Spanyol untuk mengurus Fernandez Corporation yang sedang dalam masalah besar. Dia sudah terbiasa ditinggalkan, tetapi yang membuat Laviola sedih kali ini adalah mereka pergi tanpa berpamitan pada dirinya. Pasalnya Gracia dan Xavier pergi mendadak pada tengah malam setelah mendapatkan laporan dan informasi keberangkatan keduanya Laviola dapatkan dari pelayan saat pagi hari.

Laviola mencoba menikmati film yang sedang berputar di layar, tetapi sekeras apapun mencoba pikirannya tetap saja berkelana. Di pertengahan film, handphone Laviola berbunyi dengan cepat dia mengeceknya karena jujur saja dia berharap bahwa itu adalah orang tuanya. Raut wajah Laviola menjadi sendu ternyata pesan itu bukanlah dari orang tuanya melainkan dari seorang laki-laki yang selalu menemaninya belakangan ini.

Kak Leonardo De Gratias Vicenzo
Lg dmn?

Me
Di rumah kak
Read

Laki-laki keras kepala ini tak mendengar permintaan Laviola ketika meminta dirinya untuk menjauh sesuai dengan keinginan Jessica. Yang ada Leonardo justru marah pada Jessica dan meminta wanita itu untuk tidak mencari masalah dengan meminta Laviola menjauhi dirinya karena meskipun begitu Jessica tak akan mendapatkan dirinya. Dan kini Leonardo dan Laviola menjadi semakin dekat tanpa peduli jika banyak orang tak menyukai kedekatan mereka berdua terutama Jessica.

Laviola menyadari ada yang memasuki ruang home teater setelah beberapa menit membalas pesan dari Leonardo, hidungnya mencium parfum yang familiar baginya. Siapa lagi kalau bukan Leonardo. Laki-laki ini selalu penuh kejutan tanpa konfirmasi apapun tiba-tiba saja muncul di hadapannya dan dengan kebiasaannya yang selalu membawa buah tangan ketika berkunjung untuk menemuinya.

Laki-laki yang memiliki tubuh proporsional itu mengusap rambut halus Laviola sebagai sapaan tidak lupa menyematkan kecupan di kening Laviola. Tentu saja perilaku sederhana yang tak sungkan Leonardo lakukan itu membuat hati Laviola berdebar, beruntungnya ruangan ini temaram jika tidak maka Laviola yakin Leonardo pasti akan melihat jelas bagaimana pipinya memerah sempurna. Lagipula perempuan mana yang akan kuat diperlakukan seperti itu setiap waktu oleh seorang laki-laki?

Leonardo memberikan paper bag yang dia bawa kepada Laviola, dia duduk di sofa setelah membuka jaketnya. Laviola yang penasaran akan isi dari paper bag itu melihatnya yang ternyata isinya adalah berbagai macam camilan sehat yang biasa Laviola konsumsi. Kejanggalan semacam ini terkadang membuat Laviola kebingungan sendiri pasalnya Leonardo seolah tahu tentang dirinya bahkan hal terkecil sekalipun, padahal seingat Laviola dirinya tidak pernah memberitahukannya kepada Leonardo.