4

10.5K 1K 63
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA!

"Pak mampir dulu ke supermarket ya!"

Beritahu Laviola kepada sopir pribadinya ketika mobil yang melaju kencang itu jaraknya semakin dekat dengan supermarket langganannya. Saat ini Laviola dan kedua temannya yaitu Jessica dan Aura sedang dalam perjalanan menuju mansion Fernandez, sesuai dengan rencana mereka tadi jika pulang sekolah akan berkunjung ke sana.

Di dalam mobil itu sejak awal tak ada yang berniat memulai pembicaraan, bahkan Jessica yang biasanya banyak bicara kini dia memilih untuk berdiam diri. Laviola tidak paham mengapa gadis itu menjadi seperti ini, tetapi dia sama sekali tidak memiliki niat untuk bertanya akan hal itu. Sedangkan Aura memang karakternya yang pendiam, jadi keadaan di dalam mobil itu hanya diisi oleh musik yang sengaja diputar oleh sopir.

"Saya tunggu di mobil, Nona."

Ketiga gadis cantik itu turun dari mobil setelah sopir memarkirkan mobilnya di depan pintu supermarket. Banyak orang yang memperhatikan mereka karena mereka bertiga keluar dari mobil mewah yang semua orang tahu berapa harga mobil tersebut dari penampilannya. Mobil ini adalah salah satu dari sekian banyaknya koleksi mobil mewah milik Xavier, tak heran banyak orang terpesona melihatnya.

Jessica dan Aura tidak terbiasa menjadi pusat perhatian semua orang sehingga merasa tidak nyaman apalagi ketika beberapa bodyguard yang ikut masuk mengawal mereka padahal hanya sekadar berbelanja saja. Laviola yang mengerti akan ketidaknyamanan mereka berdua, meminta kepada bodyguard-nya itu untuk beberapa orang saja yang ikut ke dalam dan sisanya dapat menunggu di luar. Tanpa bernegosiasi, mereka segera melakukan permintaannya.

"Ambil saja yang kalian inginkan. Nanti aku yang akan membayarnya," ujar Laviola kepada keduanya temannya ketika sudah sampai di dalam supermarket. Dia sangat senang jika diberikan kesempatan untuk berbagi kepada orang lain karena definisi bahagia menurut Laviola adalah ketika dirinya mampu berbagi apa yang dia miliki kepada orang lain. Tentunya hanya hal tertentu, tidak untuk semua hal.

"Nggak perlu La. Kita juga masih ada uang kok kalau untuk sekedar jajan di supermarket," jawab Aura, dia merasa sungkan padanya karena seringkali Laviola mentraktirnya di sekolah.

"Ih tidak apa-apa! Pokoknya aku yang akan bayar nanti, okay? Sekarang ayo cari yang kalian mau. Aku cuma mau beli ice cream aja, jadi nanti aku tunggu di dekat kasir ya."

Tanpa menunggu jawaban dari mereka berdua, Laviola pergi ke bagian ice cream diikuti oleh beberapa bodyguard yang ikut masuk tadi. Laviola sama sekali tidak terganggu oleh kehadiran mereka, meskipun mereka tidak banyak berbicara setidaknya orang-orang ini yang menemaninya di kala orang tuanya sedang disibukkan oleh pekerjaan. Mungkin bagi orang lain pengawalan seperti ini terlihat berlebihan, namun bagi Laviola ini sangatlah berarti karena dia tidak tahu kapan ancaman yang selalu dikatakan oleh Papinya itu datang.

Beberapa menit kemudian Jessica menghampiri Laviola yang berada di dekat kasir dengan bodyguard yang setia menemaninya. Keranjang belanja yang dibawa oleh Aura hanya terisi oleh beberapa minuman dan makanan ringan saja, Laviola menilai ternyata mereka berdua masih sungkan padanya. Tak apalah setidaknya mereka telah mengambil beberapa camilan untuk mereka nantinya, tetapi dia juga bertanya untuk memastikan.

"Hanya segini? Tak mau mengambil lagi?"

"Tidak perlu, La. Sudah cukup tak perlu mengambil lagi, terima kasih ya La!"

Laviola mengangguk sembari menggumamkan balasannya, kemudian dia memerintah untuk diberikan ke kasir saja karena belanjaan Laviola telah lebih dahulu dibayar. Setelah transaksi selesai, salah satu bodyguard membawa belanjaan mereka ke mobil diikuti oleh Laviola dan temannya. Kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanannya menuju mansion Fernandez.

SEASON 1 : LAVIOLA [END]Where stories live. Discover now