F O U R T E E N

15 3 0
                                    

Hari ini Nesya memutuskan tidak masuk sekolah karena merasa tidak enak badan, kebetulan sekali di rumah juga tidak ada siapa siapa. Hanya ada Bi Inah dan kevin . Orang tua Nesya pergi ke luar kota mengenai Urusan bisnisnya.

Nesya mengecek ponselnya, ada satu pesan dari Lena.

Lena
Nes, tadi ka Kenzo nyariin lu.

Nesya
Biarin aja, gausah dikasi tau gue Kenapa.

Lena
Lah kan cowo lu

Nesya
Putus

Lena
Hah?!! Gimana ceritanya?!

Nesya
Ntar gue ceritain

Lena
HARUS

Nesya kembali merebahkan dirinya di kasur, entah kenapa kesehatannya akhir akhir ini terganggu, ditambah masalah yang muncul satu persatu.

Tok tok tok

"Nes." Panggil Kevin dari luar.

"Masuk aja, engga di kunci."

Kevin memasuki kamar adik kesayangannya itu dengan memiliki maksud jail. Karena dia sangat gabut dan memiliki ide untuk menjaili Nesya saja.

Kevin mendekatkan wajahnya dengan wajah Nesya "Dih Napa muka Lo, kusut kaya keset."

"Sembarangan, gue lagi gaenak badan." Ucap Nesya.

Kevin memperhatikan Nesya, tangannya sudah ditempelkan di dahi Nesya dan benar saja, bahwa ia sedang demam.

"Gue kira Lo boong."

"Emang Lo." Ucap Nesya yang membuat Kevin menatapnya dengan tajam.

"Ke dokter Nes, ayo." Ucap Kevin.

"Halah ngga usah, gue bentar lagi juga sehat wal Afiat."

"Dih nyepelein Lo."

Ting
Bunyi notifikasi dari handphone Nesya. Nesya melihat gelembung chat itu. Terdapat satu pesan dari Alan.

Alan
Sakit?

Kevin yang melirik ponsel Nesya sudah bersiap siap untuk meledek adikknya itu.

"Tuh di chat sama Alan, Napa ga dibales."

"Dih kepo banget Lo bang, mending Lo cari cewe Sono daripada ngusilin hidup gue Mulu."

"Gimana kalau Lo cariin, kalau dapet gue kasih Lo apapun." Ucap Kevin enteng.

"Masalahnya cewenya mau ga sama Lo."

Kevin akhirnya memilih diam untuk berdebat dengan adiknya itu cukup melelahkan, menghabiskan tenaga, selain itu juga membuang buang waktu. Padahal Nesya sedang sakit tetapi jika soal berdebat dengan Kevin tenaganya berubah menjadi full.

Nesya mendorong tubuh kekar Kevin untuk keluar dari kamarnya, ia ingin sendiri di dalam kamar. Perihal menenangkan pikirannya sejenak. Setelah beberapa menit membaca novel di dekat jendela, ia baru ingat bahwa belum membalas pesan dari Alan. Nesya bergegas mengambil handphone di nakas kamarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unforgettable Love (ON GOING)Where stories live. Discover now