T W E L V E

16 4 0
                                    

Pagi-pagi sekali Kenzo sudah berada di rumah Nesya untuk pergi ke sekolah bersama, meskipun Kenzo tau Nesya masih marah dengannya.

Kenzo melihat Nesya turun dari tangga, Nesya menatap Kenzo dengan muka datarnya. Nesya tidak tersenyum sedikitpun,tidak seperti biasanya. Karena ia masih kesal dengan kejadian kemarin.

"Nes, mama papa kamu mana?." Tanya Kenzo.

"Gaada, ke luar kota. Kenapa?." Jawab Nesya tanpa menatap wajah Kenzo sembari memakai sepatunya.

"Ohh yaudah."

"Napa emang?." Tanya Nesya.

"Nanya aja." Jawab Kenzo.

"Gajelas."

Nesya melangkahkan kakinya keluar dari rumah, namun Kenzo mencekal tangannya dan Nesya menghentikan langkahnya.

"Apalagi?." Tanya Nesya.

Kenzo meraih tangan Nesya "sorry, aku ngulangin kesalahan yang sama lagi." Ucap Kenzo.

"Aku kesel Ken sama kamu! Sifat kamu tetep aja! Gaada bedanya sama sekali." Ucap Nesya dan melepaskan tangan Kenzo darinya.

"Aku minta maaf banget Nes, aku emang salah." Ucap Kenzo menundukkan kepalanya.

"Kamu hanya bisa minta maaf terus, aku bosen dengernya Ken!."

"Kamu mau aku gimana?." Tanya Kenzo.

"Ubah lagi sifat kamu jadi lebih baik, jangan emosian, jangan asal mukul orang sembarangan. Aku cuma butuh itu aja" Jawab Nesya.

"Oke, aku akan turutin kemauan kamu." Ucap Kenzo.

Nesya melihat jam tangannya dan ternyata 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

"Ck kita hampir telat." Ucap Nesya dan menarik pergelangan tangan Kenzo.

"Sabar sabar, pake dulu." Ucap Kenzo, menyodorkan helm kepada Nesya.

Sampai saat ini Kenzo masih merahasiakan tentang perjodohan konyol itu dari Nesya, Kenzo masih belum siap untuk kehilangan Nesya.

Setelah sampai di sekolah Nesya buru-buru menuju kelasnya tanpa mengucapkan sepatah kata kepada Kenzo.

Begitu juga dengan Kenzo, Kenzo bergegas menuju kelas untuk mengikuti pelajaran. Kenzo sangat ingin mencapai impiannya untuk melanjutkan pendidikan di Prancis.

"Kenzo kamu kerjakan soal ini di depan, biar teman teman kamu mengerti ." Ucap Bu Neni (guru matematika).

Kenzo segera maju ke depan untuk mengerjakan soal itu tanpa keraguan. Memang benar Kenzo adalah anak yang dikenal pintar, Kenzo banyak mendapatkan piala karena memenangkan olimpiade.

Para guru sudah tidak heran lagi jika Kenzo yang sering bolos masih bisa mengerjakan soal soal itu dengan mudah.

"Bagus Kenzo, anak-anak yang tidak mengerti bisa tanya Kenzo." Ucap Bu Neni.

"Kamu bisa duduk lagi Kenzo." Tambahnya.

"Leon, Reno!." Panggil Bu Neni, karena sedari tadi mereka hanya mengobrol tidak memperhatikan sedikitpun apa yang telah disampaikan.

"Eh ya Bu." Jawab Leon.

"Tadi apa yang barusan saya terangkan?." Tanya Bu Neni.

Leon & Reno hanya saling memandang, mereka bingung harus menjawab apa.

"Emm anu bu. Anu-." Ucap Reno terpotong.

"Anu anu terus! Awas saja kalau kalian saat jam pelajaran ngobrol sendiri. Saya pastikan akan mengubungi orang tua kalian." Ucap Bu Neni.

Unforgettable Love (ON GOING)Where stories live. Discover now