SHAGA || FORTY FIVE

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Aunty Emilly, aku ganteng nggak?"

"Aunty Emilly! Aku mau nikah sama Hazel!"

"Aunt—"

"Shaga..., hey..., Shaga!" suara Shaga kecil lenyap, berganti kepanikan suara Hazel yang kini bersimpuh di depan Shaga. Tangan gadis itu dingin, terasa saat telapaknya membingkai wajah Shaga.

Shaga memejamkan mata, masih memegangi kepala yang terasa pening. Rasanya dia ingin memukul kepalanya sendiri sampai pecah agar sakitnya hilang, dan dia hampir saja melakukan itu kalau tidak ada tubuh mungil yang memeluknya erat.

Shaga tesentak, membuka mata, mendapati Hazel berdiri di depannya mendekap kepala Shaga. Sangat dekat sampai wajah Shaga terbenam di perut gadis itu. Shaga lepaskan tangan dari kapala, beralih memeluk pinggang Hazel, Shaga menangis keras dalam dekapan hangat gadis itu.

"Kepala ku sakit," adunya. "Sakit banget."

Shaga rasakan puncak kepalanya di usap, sebelum kemudian merasakan kecupan berulang kali di tempat yang sama. "Sakit bentar, nggak apa-apa. Bentar lagi sembuh. Shaga kan kuat," bisik Hazel.

Shaga eratkan pelukannya, berusaha agar tetap terjaga walau kini pening yang dia dera mulai terasa merenggut kesadarannya.

***

Sesuatu basah yang berulangkali menjilati wajah samping Shaga membuat cowok itu membuka mata dan menemukan Panpan tepat berada di pipinya. Cowok itu tersenyum, membawa kucing bulat itu dalam pelukan dan menyembunyikannya dalam selimut sampai Panpan mengeong karena terkurung dalam gelap.

Tidak Shaga gubris, cowok itu malah mempererat pelukannya dan merasa senang sekali merasakan bulu hangat dan halus milik Panpan. Sampai akhirnya dia terkena cakaran barulah Shaga mau melepaskan kucing itu.

Sambil memperhatikan Panpan yang berguling-guling di sisi nya, pikiran Shaga melayang pada kejadian tadi sebelum dia memutuskan untuk beristirahat di kamar. Shaga tidak salah ingat, dia sungguh mendengar suara anak kecil berulangkali memanggil nama Emilly dan juga Hazel. Itu pasti dirinya, karena tidak mungkin Shaga bisa mendengar suara orang lain.

Tapi kenapa bisa? Kenapa bisa Shaga kecil mengetahui nama Emilly dan juga Hazel? Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya saat kecil? Atau itu hanya halusinasi nya saja?

Memikirkan itu lagi membuat kepala Shaga pening, kondisinya yang lemah tidk bisa di ajak kerja sama. Shaga juga tidak ingin menerka. Biarkan besok atau saat kondisi badannya baik, Shaga akan mencari tahu.

Jam menunjukan pukul sebelas siang, artinya sudah dua jam lebih Shaga tidur. Cowok itu bangun ketika mendengar suara cukup ramai di bawah. Dan benar saja, saat dirinya menuruni undakan tangga, bisa Shaga lihat keluarga besarnya sudah berkumpul.

Ternyata hari Minggu ini, adalah ulang tahun oma nya. yang rencananya akan di adakan syukuran khusus keluarga saja, itu sebabnya Ranti memita Hazel pagi-pagi untuk datang kerumah dan membuatkan Mie. Ternyata Mie itu akan di hidangkan saat makan siang bersama.

Lagi, Shaga terpaku melihat kehangatan keluarganya dalam menyambut Hazel. Di posisinya kini, dapat Shaga lihat Hazel yang sedang duduk di samping Oma nya sambil beberapa kali tertawa entah karena cerita apa.

Shaga tahu, keluarganya sangat terbuka pada Hazel dan sepenuhnya setuju atas pertunangan mereka namun Shaga tidak menyangka bahwa keluarganya bisa menerima dengan sepenuh hati dan sehangat ini.

Oma nya yang terkenal judes dan galak bahkan bisa sedekat itu dengan Hazel. Lihat, wanita tua itu duduk sambil tangan mengenggam tangan gadisnya. Shaga tersenyum geli melihat itu. oma nya dan Hazel satu frekeunsi. Sama-sama judes dan galak, tidak aneh sih mereka bisa akur.

SHAGA (SELESAI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ