"Lo tau selama ini kalau Liona sakit?"

"Saya tau, nona"

"Kakak gue udah berapa lama sakit?"

"Sekitar satu setengah tahun nona"

Liora menundukkan kepalanya lalu menghembuskan nafasnya. "Nggak usah panggil nona, bicara kaya biasa aja. Gue bukan Liona, gue Liora"

"Baiklah"

"Umur lo berapa? Kalau gue lihat lihat kayanya lo masih muda"

Jack mengangguk. "S-saya, eh maksudnya gue  umur dua puluh tahun"

"Lo dua tahun lebih tua dari gue, jadi nggak apa apa kan kalau gue ngomong sama lo pakai lo-gue?" tanya Liora memastikan.

Jack mengangguk. "Iya nggak apa apa"

"Kalau boleh tau, lo udah berapa lama jadi pengawalnya kakak gue?" tanya Liora sembari memperhatikan batu nisan yang ada dihadapannya.

"Sekitar lima belas tahun. Dulu, bokap gue yang ngejagain Liona waktu kita tinggal di London"

Liora mengernyitkan dahinya bingung. "London?" Beonya.

Jack mengangguk. "Iya, sebenarnya kita dari kecil tinggal di london. Dan baru dua tahun lalu kita pindah ke Indonesia dan menetap di Bandung"

"Lo bisa ceritain awal pertemuan lo sama Liona, sampai akhirnya semua jadi kaya gini?"

"Dengan senang hati" jawab Jack

"Dulu waktu gue umur tujuh tahun, bokap gue cerita kalau dia dapat kerjaan buat ngejagain anak perempuan yang cantik banget, karna disitu posisinya gue anak satu satunya dan terkadang gue suka ngerasain sendirian, akhirnya gue memberanikan diri buat minta izin ke bokap gue buat ikut ngejagain anak perempuan yang dimaksud bokap gue" ucap Jack mulai menjelaskan.

"Awalnya bokap gue nolak karna takut ngerepotin. Disitu gue berusaha buat ngeyakinin bokap gue kalau gue nggak bakalan ngerepotin dia sama sekali"

"Singkat cerita, akhirnya apa yang gue mau dipenuhi sama bokap gue. Dihari pertama gue ketemu sama Liona gue seneng banget karna dari situ gue bisa ngerasain punya sosok adik dan gue nggak kesepian lagi"

"Tapi, ternyata apa yang gue rasain justru bertolak belakang sama Liona. Liona itu anaknya pendiam dan juga dingin. Awalnya dia nggak mau berteman sama gue, tapi segala macam cara gue lakuin supaya dia mau berteman sama gue"

"Setelah satu bulan, akhirnya gue bisa ngeluluhin hati beku Liona kecil, kita jadi teman baik dan Liona yang dingin berubah jadi anak cantik yang ceria, Tapi semua itu nggak berlangsung lama, dua tahun kemudian maaf, em.. waktu kedua orang tua lo meninggal semuanya berubah drastis"

"Hati beku Liona yang awalnya udah bisa gue cairin kembali beku, dan bahkan sampai sekarang gue udah nggak bisa luluhin sama sekali bahkan sampai Liona menghembuskan nafas terakhirnya" ucap Jack diakhiri sedikit nada lirih.

"Kalau untuk soal penyakit yang diderita Liona, sebenarnya gue sedikit sedih karna gue nggak bisa berbuat apa apa. Liona setiap malam selalu mengkonsumsi obat tidur, dan bahkan obat yang dikasih dokter jarang banget dia minum"

ALDO-LIORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang