DUAPULUHDUA

54 53 34
                                    

Wajib follow akun Instragram :

@yeslline.beautiful
@yella.cberlay
@syifa.friend
@wp.immisteri
@syifanadya_23

"Nidya maafin aku yah kalo aku belum bisa jadi sahabat yang baik buat kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Nidya maafin aku yah kalo aku belum bisa jadi sahabat yang baik buat kamu."ucap Yeslline sambil menangis dan meratapi Nidya yang terbaring kaku dengan mata terpenjam di atas rerumputan.

"Iya Nidya maafin aku juga yah, karena di semasa hidup kamu kita gak pernah akur."sungguh Yella dengan deraian air mata penyesalan.

Setelah Yeslline dan Yella mengucapkan permintaan maafnya, kedua perempuan yakni sahabatnya Nidya pun memeluk Nidya untuk yang terakhir kalinya.

Daniel yang merasa bersalah telah gagal menjaga Nidya pun meratapi Nidya dengan rasa bersalahnya di bawah pohon besar dengan tangan yang selalu memukuli kepalanya sendiri.

"Daniel udah, kamu gak boleh menyalahkan diri kamu sendiri."sungguh Yeslline yang tak tega melihat Daniel yang terus-terusan menyalahkan dirinya sendiri atas kepergian Nidya.

"Benar kata Yeslline, mending sebaiknya kita bawa Nidya pulang secepatnya agar kedua orang tuanya Nidya bisa melihat Nidya untuk yang terakhir kalinya."sungguh Rio memberi saran.

"Yaudah kalau gitu, biar gue sendiri yang bawa Nidya ke rumahnya kalian ikuti gue dari belakang aja."sungguh Daniel dengan wajah yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata.

"Okey, kita berangkat sekarang."sungguh Rio.

Setelah itu Daniel berusaha menenangkan dirinya lalu bergegas membawa Nidya untuk pulang ke rumahnya diikuti oleh Rio, Yeslline, dan Yella dibelakangnya.

Beberapa menit kemudian.

"Non Nidya, kenapa dengan Non Nidya?"tanya Bi Ani histeris melihat Nidya pulang di atas gendongan Daniel dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Daniel, Rio, Yeslline, dan Yella pun tidak mampu untuk menjawab pertanyaan Bi Ani barusan, bahkan mereka malah menerobos masuk ke dalam rumah luas milik Nidya.

"Kenapa, kenapa dengan Non Nidya? dan kenapa kalian menangis seperti ini.Tolong jawab Bi Ani!"ucap Bi Ani histeris antara bingung dan khawatir dengan kondisi yang saat ini terjadi.

"Bi Ani, maafin kita karena kita gak bisa untuk menjaga Nidya dengan baik."ucap Yeslline.

"Apa maksud kamu, Non Nidya kenapa?kenapa bisa pingsan kaya gini?"ucap Bi Ani sedikit khawatir dengan kondisi Nidya saat ini.

"Nidya ngga pingsan Bi, tapi Nidya sekarang udah pergi jauh ninggalin kita semua."jelas Yeslline.

"Ngga, kamu ngomong apa sih!Bi Ani gak ngerti apa maksud kamu."sunggut Bi Ani, lalu Bi Ani bergegas pergi untuk melihat kondisi Nidya yang kini berada di atas sofa.

"Ngga ini ngga mungkin!"teriak Bi Ani histeris karena baru saja Bi Ani mengecek denyut nadi milik Nidya yang sudah tidak bergerak lagi.

Setelah itu Bi Ani pun tidak sadarkan diri dan terjatuh di lantai begitu saja, Rio yang berada di sebelah Bi Ani pun reflek menengok ke bawah dan bergegas untuk menyenderkan kepala Bi Ani di sofa karena dirinya tidak kuat untuk menggotong Bi Ani.

YESLLINEWhere stories live. Discover now