DUABELAS

81 80 72
                                    

Wajib follow akun dibawah :

@yeslline.beautiful
@yella.cberlay
@syifa.friend
@wp.immisteri
@syifanadya_23

immisteri@syifanadya_23

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasi Yeslline."ucap Yella lalu menyodorkan lidahnya ke arah Nidya.

"Huu dasar lolipop."

"Bodo amat."

"Dari pada kalian berantem, mending abisin minumnya abis itu kita lanjut cari Bi Ani."

"Siap komandan."ucap Nidya dan Yella secara bersamaan dengan tangan terangkat hormat.

Setelah itu Nidya dan Yella langsung mengabiskan minumannya yang tadi sudah di pesankan oleh Yeslline, lalu bergegas pergi untuk mencari keberadaan Bi Ani kembali.

"Yeslline, Nidya kalian liat itu gak."ucap Yella menunjuk 5 orang laki-laki yang sedang membopong seorang perempuan parubaya.

"Heh iya kira-kira itu ada apa yah, kenapa dengan perempuan itu?"tanya Nidya.

"Mending kita samperin mereka aja gimana?"saran yeslline.

"Yuk."ucap Nidya.

"Eh tapi bentar deh."teriak Yeslline.

"Kenapa Yeslline?"tanya Nidya.

"Kalian perhatiin baik-baik deh, perempuan itu kok kaya gak asing yah."

"Masasi."ucap Nidya.

"Eh iya bener itu kaya....,"ucap Yella memikirkan sesuatu dengan tangan yang berada di pangkal hidung.

"Bi Ani."ucap mereka bertiga secara bersamaan.

"Kita samperin mereka sekarang."ucap Yella.

"Bener-bener yuk tunggu apa lagi."ucap Nidya, setelah itu Nidya jalan duluan mendekati mereka diikuti dengan Yeslline dan Yella yang berada di belakang Nidya.

"Hah."ucap Nidya terkejut melihat Bi Ani tidak sadarkan diri dengan tangan yang memerah.

"Kita bawa dia kerumah sakit terdekat."sungut Nidya.

"Iya-iya bener, kalian tolong bantu kita bawa dia ke rumah sakit terdekat yang ada di sini."ucap Yella.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah sakit yang berada di ujung taman tempat biasa Bi Ani datangi untuk mencari udara seger.

Ruangan bernuasa serba putih itu dipenuhi tangisan mandalam dari tiga orang perempuan, Di sisi lain mendapati perempuan parubaya yang terbaring lemah tak berdaya di atas bankar dengan tangan yang memerah dan bibir yang membiru.

"Nona apakah saya dan teman-teman saya bisa pergi sekarang?"tanya salah satu laki-laki berumur sekitar 20 tahun dengan rambut yang di belah dua yang sudah menolong Bi Ani.

"Ehh astaga aku hampir lupa, makasi ya sudah menolong Bi Ani."ucap Nidya dengan senyuman tipisnya lalu menghapus air mata di pipinya.

"Ohh iya kamu tadi menemukan dia di mana? dan siapa nama kalian?"lanjut Nidya.

YESLLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang