Thursday. Day 19 - Always Listening & Understanding

2 0 0
                                    

Saat seseorang sedang menerima banyak masalah ke dalam hidupnya, dia akan berusaha untuk melampiaskan masalah itu, salah satunya dengan bercerita. Curhat, menceritakan isi hatinya yang jujur, utuh sesuai dengan apa yang dia rasakan. Saat seseorang sedang dalam posisi itu, dirinya tidak sedang dalam kondisi baik sehingga sulit meminta mereka untuk berbicara dengan baik.

Pesan dari cerita yang disampaikan seringkali tidak mulus, kecenderungannya penuh emosi dan keluhan. Karena inti utama dari bercerita adalah menyampaikan perasaan mereka melalui pesan.
Saat menjadi pendengar, maupun pembicara keduanya sebenarnya punya peran penting untuk saling menghargai, yang harus dilakukan.

Jangan menjadi pendengar yang merasa paling mengerti dan paling pintar. Terlebih lagi justru membandingkan beban hidupnya yang menurutnya justru lebih berat dan menganggap remeh beban hidup orang yang sedang curhat padanya.

"Semua orang punya beban hidup, jangan merasa bebanmu yang paling berat", sebenarnya saat pendengar sudah mengucapkan ini, itu mungkin tandanya mereka sudah malas dengan curhatan pencerita atau mereka memang bukan sosok pendengar yang baik.

Pada kasus lain, pendengar berusaha memberikan support untuk meyakinkan kalau masalah dia itu sebenarnya tidak seberat yang dia bayangkan, hanya karena self-insecure berlebihan dan overthinking yang membuat masalah itu jadi berat banget.

Saat seseorang bercerita, sebagai pendengar bisa memberikan banyak solusi dan cara pandang agar seseorang dapat berpikir dengan kepala dingin dan melihat jalan keluarnya. Sesungguhnya orang yang sedang bercerita masalahnya itu sedang dalam kondisi yang tidak stabil, emosi dan kesedihan hanya akan masukkan seperti itu jadi terkesan tidak berguna. Karena itu support emosional akan lebih dibutuhkan dibandingkan support saran.

Meskipun beberapa pendengar terkadang tidak tahu harus memberikan masukkan seperti apa. Kalau beban yang diceritakan itu belum pernah dia alami, akhirnya dia memberikan contoh lain, yaitu dirinya sendiri.

Kalian sadar kan, untuk bicara jujur tapi tetap sopan dan pesannya bisa sampai secara baik dan utuh di beberapa situasi itu rupanya sulit. Karena itu kita perlu menahan emosi, karena sering kali perkataan maupun tindakan yang kita lakukan waktu sedang emosi itu bisa berbeda dengan kita yang sedang dalam suasana hati yang baik-baik saja.

Pasti akan sulit untuk berbicara dengan baik, terlebih lagi menerima sesuatu yang sudah tidak baik dengan baik-baik saja. Tidak boleh ikut terbawa emosi, tapi harus tetap mengerti emosi yang dirasakan orang lain juga.

Dalam curhat, sesederhana menghargai pihak yang lain, pihak yang mau bercerita menghargai pihak yang mau mendengarkan, dan sebaliknya. Saat kedua belah pihak ini tidak hanya mikirin dirinya sendiri, dan bisa mengapresiasi lawan bicaranya, komunikasi sharing ini bisa berjalan dengan lebih baik.

Berbicara mengenai pendengar yang selalu ada untuk medengarkan dengan baik setiap masalah hidup kita, Tuhan Yesus adalah pendengar yang selalu ada untuk mendengarkan setiap masalah kita. Tuhan tidak menggurui, tidak menghakimi, tidak menyerang kesalahan kita dengan kata-kata kasar.

Melainkan Tuhan mengingatkan apa yang baik untuk kita lakukan, bukan hal yang mudah dan sebaiknya kita lakukan. Setiap kali manusia, ciptaan-Nya terjatuh dan tersesat, Tuhan tidak diam, Tuhan memanggil, agar anak-Nya segera kembali dan bercerita pada-Nya.

Kenapa manusia lebih suka curhat pada manusia, daripada sama Tuhan? Karena pembicaraan terasa dua arah, ada feedback yang didapatkan.

Umat percaya yang dikasihi Tuhan, akan lebih baik jika sebelum kita bercerita pada orang lain, kita lebih dulu bercerita dengan Tuhan. Hal itu karena Tuhan selalu ada dan siap mendengarkan kita yang sedang tidak dalam kondisi baik dan normal, berbeda dengan pendengar manusia lain yang seringkali sedang sibuk dan masih pusing dengan masalahnya sendiri. Tuhan mengutamakan kita, tidak sulit kan untuk ikut mengutamakan Dia juga?

Mazmur 28:7 "TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

God bless you!

My Light & My SaviorDonde viven las historias. Descúbrelo ahora