Friday. Day 6 - Mengalah dengan Ketulusan

2 0 0
                                    

Ada pepatah bilang, mengalah untuk menang, intinya untuk menghibur orang-orang yang kalah dengan terhormat. Dalam sebuah pertandigan itu mereka kalah, tapi sebenarnya mereka tetap pemenang karena sudah berusaha dengan sungguh-sungguh.

Kalau ditanya, siapa yang senang kalau menjadi pihak yang kalah? Mungkin di sebuah situasi boleh kita mengalah sekali-kali. Tapi kalau itu sifatnya permanen, bahkan kita cenderung mendapat barang sisa yang kurang baik saat mengalah, pasti akan sulit untuk mau mengalah.

Sebuah cerita ingin aku ambil dari Abraham dan Lot. Kejadian 13:11-15. Kisah ini dimulai dari para gembala dari Abram (belum ganti nama menjadi Abraham) dan Lot, keponakannya Abram, yang sedang berseteru karena memperebutkan tanah untuk menggembalakan ternak mereka. Kalau kita lihat sebenarnya dari segi usia, seharusnya Abraham memiliki hak untuk memilih lebih dulu dan bisa memilih tanah yang terbaik untuk dia.

Tapi karena kelembutan hatinya, dan untuk menghindari perkelahian, Abram mempersilahkan Lot untuk memilih lebih dulu tanah yang dia mau, dan Abram mengambil sisanya. Lot kemudian memilih bagian tanah yang dianggap baik menurutnya, yaitu Lembah Yordan yang tanahnya subur dan banyak airnya, terlihat baik dan berkemah di dekat Sodom. Abram kemudian menetap di tanah bagian lainnya, yaitu di Kanaan.

Meskipun tanahnya sangat baik, tapi rupanya Sodom itu ditinggali oleh orang jahat dan berdosa. Tuhan marah dengan kota itu hingga Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora, menurunkan hujan belerang dan api di kota itu.

Secara kasat mata mungkin Abram hanya mendapat tanah sisa dan terlihat tidak sebaik lembah Yordan yang banyak airnya. Tetapi Abram tidak hanya rela untuk mengalah dan menjauhi pertengkaran, saat dia mendengar Tuhan murka pada tempat tinggal Lot, dia tetap khawatir dan memohon pada Tuhan untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya.

Kita lihat, Tuhan yang Maha adil memberikan berkat luar biasa ke Abraham dan memberikannya keturunan sangat banyak. Saat kita mengalah untuk suatu hal, Tuhan yang sebenarnya akan memenangkan kita, Tuhan memeluk kita dan menghibur kita dengan caraNya, asalkan kita percaya dengan caraNya.

Dulu saya pernah baca bukunya Merry Riana, dia bilang, setiap dia mau mengambil langkah apapun, dia akan selalu ajak Tuhan untuk berjalan di sebelah dia. Sehingga jalan apapun jalan yang dia ambil, Tuhan akan ada di sebelahNya. Manusia, tidak selalu mengetahui apakah jalan yang kita ambil itu benar/salah, tapi meskipun jalan yang kita ambil itu sebenarnya salah/berbeda sama rencana Tuhan. Kita tetap tau, kalau Tuhan beserta kita dan akan mengarahkan kita kembali ke jalan yang benar.

Ada saat-saat tertentu dimana Tuhan menuntut kita untuk mengalah dan menyerahkan segalanya kepada Dia. Mengalah buat orang lain mugkin sulit, tapi mengalah dengan rencana kita terasa lebih sulit lagi. Apalagi kalau rencana itu sebenernya hal yang benar-benar kita mau, dan sudah kita doain terus menerus. Hingga saat diminta untuk melepaskan dan mengalah dengan rencana Tuhan, terkadang kita sedih dan kecewa.

Mungkin jalan Tuhan terlihat tidak sesuai ekspektasi kita ataupun orang lain, tapi merelakan hidup kita untuk Tuhan akan membuat kita belajar dan melihat bagaimana Tuhan sebenarnya selalu membela dan bekerja dengan luar biasa dalam kehidupan kita.

Happy Friday!

My Light & My SaviorWo Geschichten leben. Entdecke jetzt