Thursday. Day 5 - Kemampuan untuk Berkomunikasi

2 0 0
                                    

"Aku nggak bisa bicara di depan umum, soalnya aku introvert".

No-no, diluar introvert / ekstrovert semua orang bisa merasa takut / malu untuk berbicara di depan umum. Malu, saat diperhatikan banyak orang dan menjadi pusat perhatian mereka, takut kalau salah bicara dan akhirnya diketawain banyak orang.

Seperti nyatanya banyak orang Kristen yang malu dan takut merasa tidak layak untuk dipakai Tuhan. Malu karena datang dari orang biasa saja dan bukan dari kelompok pemuka agama, sehingga tidak berani untuk maju berbicara. Takut dianggap bidat atau ajaran sesat. Sesungguhnya kita semua akan melakukan hal yang sesat dan salah saat tujuan utama kita selain dari untuk Tuhan.

Pada kenyataanya, Tuhan memilih orang bukan yang memiliki latar belakang tertentu atau hanya yang memiliki talenta saja. Tuhan memilih orang yang dia percaya dapat melakukan dan menerima kepercayaan Tuhan yang sudah diberikan Tuhan padanya. Jangan batasi dirimu, membatasi mimpi dan tindakanmu. Pada kalanya kita akan merasa kita memiliki keterbatasan ilmu atau kamu bisa membatasi lingkup penjelasanmu saat kamu tidak yakin.

Tuhan tidak memandang apa yang dimiliki seseorang untuk layak melayani-Nya. Dalam tokoh Alkitab, sebagian diantara mereka yang berpengaruh dalam kekristenan justru adalah orang-orang biasa pada awalnya. Namun Tuhan yg memperlayakan mereka karena mereka membuka hati untuk mengikut Tuhan. Contohny adalah Musa.

"Keluaran 4:10-12 Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah. Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: "Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kau katakan."

Diceritakan, kalau sebenernya Musa sendiri pernah mempertanyakan pilihan Tuhan, dia tidak pernah merasa kalau dia akan bisa mengemban tugas yang Tuhan kasih itu. Allah lebih tahu diri kita, dibandingkan diri kita sendiri. Tuhan memilih Musa meskipun Dia tahu bahwa laki-laki ini tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan perintah seperti yang disuruhkan kepada-Nya.

Musa dipilih untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan. Itulah yang dilakukannya. Allah tahu hal itu, dan Dia tidak mencari yang kuat dan berkuasa atau yang cakap berbicara. Ia memanggil yang terkecil di mata dunia agar Allah menjadi yang paling utama dimuliakan. Jangan pernah berpikir bahwa Allah memilih dengan memperhitungkan potensi dengan ukuran atau kekuatan.

Malu dan takut itu adalah hal yang wajar, itu hal yang manusiawi, tapi bukan berarti kita bisa memaklumi hal itu terus-menerus. Saat kita bersedia untuk dipakai Tuhan, minta tolonglah sama Tuhan, Tuhan akan membentuk kita dan membantu kita. Berdoa dan percaya Tuhan akan bantu kita menyampaikan pesan yang mau Tuhan sampaikan melalui kita.

Have wonderful day!

My Light & My SaviorTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon