Wednesday. Day 4 - Mengambil Keputusan

2 0 0
                                    

Pertama kalian bisa mulai dengan membaca cerita yang estetik ini: Esther 1-2

Pada saat Raja Ahasyweros mengadakan sebuah perjamuan pesta, ada kejadian dimana raja memanggil istrinya, Ratu Wasti untuk menghadapnya. Dalam pestanya, raja mengundang banyak orang termuka di kotanya, dan berminat untuk menunjukkan kecantikan istrinya pada orang-orang itu. Tapi kemudian, diceritakan bahwa Ratu menolak, karena dia merasa bukan benda yang bisa dipertontonkan pada laki-laki seperti itu. Merasa perintahnya ditolak, raja menjadi marah dan merasa tidak dihargai oleh istrinya.

Mamemukan, salah satu penasehat raja mengatakan bahwa Ratu Wasti tidak hanya bersalah pada Raja Ahasyweros karena menolak perintahnya, melainkan pada seluruh pembesar yang datang pada saat itu.

Akan sangat tidak elok, jika seorang istri menolak keinginan suami, jika hal ini dibiarkan, maka akan membuat banyak istri di kota itu yang menolak perintah suaminya.
Dalam pesta perjamuan itu, tentunya tidak jauh dari minuman keras yang membuat sebagian laki-laki di ruangan itu mabuk. Raja mempertimbangkan masukan penasehatnya, dalam keadaan amarah yang belum benar-benar reda, akhirnya dia mengambil keputusan dan mengeluarkan perintahnya.

Raja mengusir Ratu Wasti dan akan mencari ratu yang baru, serta membuat undang-undang (peraturan baru) untuk Persia dan Media bahwa setiap laki-laki harus menjadi kepala keluarga dan berbicara menurut bahasa bangsanya (budaya aslinya). Setelah ditelusuri kembali, Ratu Wasti merasa tidak elok jika harus masuk ke dalam ruangan berisikan laki-laki yang sedang mabuk, terlebih karena raja memanggilnya dengan tujuan untuk memamerkan dirinya.

Sedangkan, dalam permulaan Pasal 2, dituliskan setelah reda amarahnya, barulah Raja Ahasyweros teringat kembali dengan Wasti dan perlakuan yang telah dilakukannya dulu. Jika raja mau bertanya dulu, apa alasan ratu menolak perintahnya, dia akan bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Akhirnya, berusaha melupakan wasti, Raja memutuskan untuk mencari pengganti ratu yang lebih baik baginya.

Terkadang, manusia membuat suatu keputusan hanya berdasarkan pada emosi sesaat. Terkadang, manusia membuat sebuah keputusan berdasarkan dengan masukan dari orang lain tanpa sebelumnya bertanya lebih dulu pada Tuhan. Merasa lebih sulit mendengar suara Tuhan, akhirnya memutuskan untuk bercerita pada orang lain yang hasilnya lebih cepat datang dan didengar. Meskipun sebenarnya, masukan dari orang lain pun kita tidak pernah tau hal apa yang membuat mereka bisa memberikan masukan seperti itu pada kita.

Setelah ditelusuri lebih jauh, saat Mamemukan memberikan nasihat pada Raja Ahasyweros untuk membuat peraturan bahwa laki-laki adalah seorang kepala keluarga, itu karena istri Mamemukan tidak mau mendengarkan perkataannya. Maka dengan adanya peraturan yang dibuat Raja Ahasyweros, Mamemukan berharap istrinya ini akan lebih mendengarkannya karena ini adalah perintah dari raja. Tanpa mempertimbangkan alasan dari Ratu Wasti, Raja Ahasyweros mengambil keputusan dan membuatnya menyesal di kemudian hari.

Sebelum kita mengambil keputusan, sesuai dengan tujuan hidup kita untuk Tuhan, tanyalah lebih dulu apa yang Tuhan inginkan. Berdoalah dan dengarkan firman-Nya.

Have a great day!

My Light & My SaviorWo Geschichten leben. Entdecke jetzt