Wednesday. Day 11 - Semua Ada Waktunya

2 0 0
                                    

Bacaan dari Pengkotbah 3
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia. Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu."

Dalam ayat Pengkotbah ini, sudah tertulis jelas tentang bagaimana Tuhan sudah mengatur semuanya. Manusia tidak disalahkan saat mereka sedih, berperang atau berpesta, tapi semua itu perlu disesuaikan lagi dengan apa yang Tuhan inginkan.

Waktu yang sudah Tuhan sediakan dan rencanakan. Ada rencana Tuhan yang langsung dimulai dengan seindah pelangi, tapi ada yang dimulai dengan hujan badai. Kita diberi proporsi waktu sama Tuhan itu sesuai dengan kemampuan dan kesiapan kita. Ada yang cukup mencoba 1x dan berhasil, ada yang harus mencoba berulang kali untuk berhasil, bahkan ada yang belum berhasil meskipun sudah mencoba.

Manusia terkadang bersusah payah hingga mengutuk banyak hal, melakukan dosa yang sebenarnya tidak perlu dilakukan hanya untuk mencapai sesuatu yang sebenarnya waktunya belum tepat atau bahkan tidak tepat. Karena itu Tuhan mengatakan, sia-sia lah mereka yang rela menyusahkan dirinya sendiri hanya untuk kepuasan dagingnya karena pada akhirnya kembali lagi semua yang akan terjadi adalah kehendak Tuhan.

Manusia gak perlu membandingkan nasib kita dengan orang lain yang lebih indah / buruk, karena untuk kita sendiri sudah ada porsinya sendiri yang Tuhan siapkan.

Tuhan Memberkati☺️

My Light & My SaviorWhere stories live. Discover now