🍁CHAPTER 21-C🍁

78 10 0
                                    

Ke dua puluh: Bagaimana waktu menelanku dalam diam

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ke dua puluh: Bagaimana waktu menelanku dalam diam

- Jatuh dan Musim Gugur -

🍁

Apa semuanya akan baik-baik saja jika aku mati?

Ji Eun membuka matanya dan melihat ke sekeliling. Ia menyadari bahwa dirinya kini tengah berada di dalam sebuah ruangan yang gelap karena tirai jendela yang terbentang menghalangi sinar matahari masuk. Pandangannya lantas terarah pada seseorang yang tengah duduk termenung di tengah tempat tidur.

Kening Ji Eun mengerut, ia menatap kedua tangannya kemudian sekali lagi memastikan dimana ruangan itu. Sorot matanya berhenti beredar ketika ia melihat beberapa figura foto yang terpajang di dinding. Foto yang memperlihatkan sebagian momen dalam hidup Seung Gi.

Ini kamar Seung Gi?

Ji Eun bertanya pada dirinya sendiri lantas mengarahkan tatapannya pada seseorang yang duduk dengan memeluk kedua lutut di atas tempat tidur. Seseorang yang hoodie jaketnya terlihat menutupi hampir sebagian wajahnya.

Ingin memastikan, Ji Eun melangkah mendekat dengan hati-hati. Ia mengulurkan tangan, hendak menyentuh seseorang itu tepat ketika gerakan tangannya berhenti begitu telinganya menangkap suara seseorang yang berbicara dari arah belakangnya.

“Aku tahu kau bisa melihatku, kan?”

Ji Eun yang kaget lantas menoleh, sepasang ujung alisnya bertaut ketika menyadari bahwa yang baru saja berbicara adalah wanita dengan potongan rambut aneh yang malam itu ia temui. Melihat wanita itu ada disitu saja sudah aneh, tapi Ji Eun menyadari hal aneh lainnya, wanita itu nampaknya tak bisa melihatnya. Seung Gi juga tak bisa melihatnya.

Apa aku benar-benar sudah mati?

“Apa kau ingat saat kau sempat terjebak kebakaran di gudang sekolah bersama gadis itu?”

Wanita itu tetap berbicara pada Seung Gi meski laki-laki itu sama sekali tak menghiraukannya. Ji Eun kemudian melihat ke arah kalender dan menyadari bahwa ini adalah hari ketika ia bertemu dengan wanita aneh itu. Hari saat ia tiba-tiba terbangun di masa lalu setelah bertemu dengannya.

Dia juga bertemu dengan Seung Gi saat itu? Atau apa ini mimpi?

“Aku yang membakar gudang itu.” wanita itu melanjutkan yang akhirnya bisa membuat Seung Gi memberikan reaksi. Laki-laki itu mendongak, memperlihatkan wajahnya yang pucat dengan kantung mata yang menghitam. Tak hanya Seung Gi, Ji Eun juga terkejut dengan pengakuan wanita aneh itu.

Seung Gi melihat wanita itu tersenyum kecil, “Karena aku ingin memancing kekuatannya untuk kembali, aku ingin mengembalikan perasaan ingin melindungi itu padanya, agar bendungan di belakangnya juga bisa hancur.” lanjut wanita itu sambil berjalan ke arah jendela kamar.

FALLOnde histórias criam vida. Descubra agora