🍁CHAPTER 21-B🍁

70 9 0
                                    

Ke dua puluh: Bagaimana waktu menelanku dalam diam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ke dua puluh: Bagaimana waktu menelanku dalam diam

- Jatuh dan Musim Gugur -

🍁

Tiga puluh menit sebelumnya.

Seung Hee baru saja keluar dari ruang karaoke setelah mengambil ponselnya. Ia hendak berjalan ke luar gedung ketika langkahnya terhenti mendapati Shi Kyung dan beberapa bawahannya telah memblokade lorong. Laki-laki dengan sepasang alis tegas itu menatap Seung Hee dengan satu sudut bibir yang naik.

“Ayo ikut baik-baik, Seung Hee-ya.” Shi Kyung merangkul Seung Hee sementara bibirnya masih terus menyeringai.

Sementara itu, Daniel yang baru saja keluar dari toilet masih tampak kesal dan bingung dengan sikap aneh Ji Eun hari ini. Dari mana gadis itu tahu tentang Seung Hee dan Shi Kyung juga menjadi hal yang benar-benar tidak bisa ia dapatkan jawabannya.

Daniel menghentikan langkah ketika ponselnya berdering. Ada sebuah panggilan yang masuk, dari Shi Kyung.

Baru saja Daniel hendak berbicara setelah menjawab telepon itu ketika Shi Kyung mendahuluinya dari seberang sambungan telepon, “Lihat pesan yang baru saja aku kirim, dan datanglah. Bawa juga gadis sial yang tadi bersamamu.”

Telepon ditutup.

Daniel segera membuka pesan yang dimaksud dan memutuskan untuk pergi sendiri karena tidak mungkin ia membawa Ji Eun pergi bersamanya saat ia tahu bahwa ini mungkin akan sangat berbahaya.

Pada akhirnya semuanya benar-benar mengarah pada hal yang sama. Seolah mulai terulang. Seperti bayangan yang pada akhirnya akan tetap kembali ke pemiliknya setelah tak ada lagi cahaya.

🍁

Hujan sudah mulai turun, menyerbu dengan membabi buta bersamaan dengan Ji Eun yang berlari diikuti oleh Seung Gi di belakangnya. Ji Eun tahu tempat itu tak terlalu jauh dari posisinya, sementara Seung Gi dengan sigap menarik lengan Ji Eun ketika gadis itu hampir saja jatuh karena tidak berhati-hati saat berlari.

Ji Eun terus memohon dalam hatinya, berdoa agar langkahnya kali ini tak terlambat.

Daniel terpojok, luka robek sudah menghiasi ujung bibir dan juga pelipis kirinya. Ia menarik napas panjang dan melihat Seung Hee masih meronta sambil menangis.

“Kenapa kau datang sendiri? Sudah kubilang bawa gadis sial itu, kan?” Shi Kyung melangkah ke arah Daniel sembari mengayun-ayunkan tongkat besi ditangannya. Ia lantas menginjak bahu kanan Daniel, menahan laki-laki itu agar tetap terduduk, “Melihat dari tatapanmu, sepertinya kau sama sekali tidak takut ya padaku?”

Daniel menyeringai seolah baru saja mendengar hal paling konyol di dunia, “Kenapa juga aku harus takut pada sampah sepertimu?”

“Begitu, ya?” Shi Kyung mengarahkan ujung tongkat besi itu ke arah kaki Daniel, “Apa kau masih tetap akan berpikir seperti itu setelah aku mengambil satu kakimu?” sambungnya sembari melepaskan kakinya dari bahu Daniel dan mengambil satu langkah mundur. Seperti orang gila, Shi Kyung mulai berlatih mengayunkan tongkat besi itu beberapa kali sambil tertawa.

FALLWhere stories live. Discover now