🍁CHAPTER 3🍁

84 17 0
                                    

Kedua: Bagaimana aku bisa menolongmu

- Sebuah ingatan yang samar -

🍁


Seung Gi panik sementara Ji Eun tercenung. Dalam sekejap, mereka berdua telah dikelilingi api. Seung Gi mencoba mencari sesuatu yang bisa membantu mereka keluar dari kobaran api, sementara Ji Eun seperti tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ia menyadari bahwa dulu ia sama sekali tak takut pada api karena ia memiliki air. Tapi sekarang.. Ia merasa takut.

Suara Seung Gi yang meneriakkan namanya membuat Ji Eun tersadar, laki-laki itu baru saja menolongnya dari reruntuhan atap yang mulai berjatuhan. Keduanya jatuh membentur sebuah lemari kayu dimana ada beberapa vas kaca berukuran besar yang ada di atasnya. Benturan itu membuat salah satu vas terjatuh dan mengenai kepala bagian belakang Seung Gi yang sekali lagi mencoba melindungi Ji Eun.

"Kumohon sadar! Berhenti melamun!" Seung Gi berseru sembari merasakan darah mulai merembes dari bagian belakang kepalanya. Membuat kemeja seragamnya yang putih mulai ternoda oleh darah. Ia mulai merasakan nyeri luar biasa pada luka robek itu sementara napasnya mulai sesak karena asap yang kian tebal.

Seumur hidupnya, Seung Gi tak pernah menyangka hidupnya mungkin akan berakhir dengan menyedihkan seperti ini. Ia meminta Ji Eun untuk lari dan menyelamatkan diri, untuk pertama kalinya Seung Gi bisa melihat gadis itu berekspresi. Ji Eun terlihat sangat mencemaskannya. Dan entah kenapa ia merasa lega mengetahui hal itu.

🍁

Di dalam pandangan Seung Gi yang mulai mengabur, ia bisa melihat Ji Eun berdiri membelakanginya. Gadis itu seolah tengah menantang api. Ia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang sedang Ji Eun lakukan, tapi ia bisa melihat bahwa bendungan di belakang Ji Eun perlahan retak. Ah tidak, bendungan itu mulai berubah menjadi sebuah sosok yang diselimuti cahaya kebiruan.

Ji Eun mengerahkan semua usahanya, berkali-kali ia meyakinkan dirinya bahwa semua yang terjadi saat itu bukanlah salahnya, "Itu bukan salahku. Itu bukan salahku. Itu bukan salahku. Jadi kumohon, kembalikan itu padaku. Aku harus menyelamatkan si bodoh ini."

Meski hampir kehilangan kesadaran, Seung Gi bisa melihat sosok itu perlahan mendekat ke arahnya dan berbisik, "Kau bisa melihatku. Kalau begitu, tolong sampaikan ini padanya." sosok itu seolah melesat masuk ke dalam tubuh Seung Gi dan memberikannya seuntai ingatan. Membuat kepalanya yang sudah sakit karena terluka menjadi jauh lebih sakit berkali-kali lipat.

Sementara Ji Eun masih terus berusaha meski api kian membesar dan siap melahap mereka berdua. Ia memejamkan kedua matanya, memohon pada semesta berulang kali agar hujan bisa turun. Dulu ia bisa dengan mudah memanggil hujan, tapi kini keadaannya berbeda.

Ji Eun berkali-kali meminta, sementara Seung Gi bisa melihat bayangan gelombang air yang seperti mulai menyelimuti Ji Eun. Di ujung kesadarannya, Seung Gi bisa mendengar suara hujan yang turun dengan deras disertai petir yang bergemuruh. Kemudian ia hanya bisa mendengar suara dengungan panjang sebelum semuanya menjadi gelap.

🍁🍁🍁

FALLWhere stories live. Discover now