Chapter 40 : The Next Plan

Start from the beginning
                                    

"Ada tugas untukmu, Ken. Menurut laporanmu kemarin, keberlangsungan Perusahaan Leyton sedang di pertaruhkan karena permasalahan yang di dapat Leyton baru-baru ini kan?" Elliot berucap sembari memberikan berkas pada Ken.

Ken menerima dan menjawab, Ya, Tuan." Ken menanggapi perkataan sambil membaca berkas yang di berikan oleh Elliot.

"Apa yang anda perintahkan, Tuan?" Ujar Ken setelah membaca berkas yang diberikan oleh Elliot. Itu adalah rincian kepemilikan saham Perusahaan Leyton.

"Pastikan mereka yang menanam saham di Leyton menarik semua sahamnya dari sana." Elliot mengatakan inti perintahnya kepada Ken.

Ken memahami maksud Elliot. Sekarang saja, Leyton harus bertanggung jawab mengganti kerugian dengan dana yang tidak sedikit akibat kecurangannya terbongkar. Jika Leyton harus mengembalikan saham secara bersamaan, tentu saja Leyton akan semakin terpuruk.

"Tapi bagaimana caranya, Tuan? Maksud saya, mereka tentu tidak begitu saja menarik saham dari Leyton. Karena kondisi Perusahaan Leyton saat ini, tentu mereka akan merugi jika menarik saham mereka sekarang." Ken mengemukakan pendapatnya.

"Kau hubungi mereka satu persatu dan berikan penawaran untuk beralih menanamkan saham kepada Perusahaan Llyod. Perusahaan Lea dan Perusahaanku akan bekerja sama untuk proyek selanjutnya, aku yakin akan menjadi pertimbangan untuk mereka, mereka tidak akan kecewa jika beralih menanamkan saham ke Lloyd." Elliot menanggapi perkataan Ken.

"Bagaimana jika salah satu di antara mereka ada yang menolak, Tuan?" Tanya Ken kemudian.

Elliot memberikan berkas lain lagi pada Ken. "Itu bukti kecurangan Leyton selama ini. Jika ada yang menolak, tunjukkan berkas itu dan katakan bahwa bukti itu sebentar lagi akan beredar di kalangan luas. Mereka akan menuruti perintahmu daripada hanya menerima hasil likuidasi, mereka akan lebih rugi jika itu terjadi."

Ken mencerna perkataan Elliot dengan baik. Perusahaan yang bangkrut dan di likuidasi, seluruh asetnya akan dijual. Hasil dari penjualan aset tersebut dipakai untuk membayar utang perusahaan. Dan, pemegang saham adalah pihak yang paling terakhir yang menerima hasil likuidasi. Tentu lebih baik menarik saham sekarang sebelum Perusahaan tersebut di nyatakan bangkrut.

"Saya mengerti, Tuan." Balas Ken.

"Setelah mereka menarik saham, beberkan kecurangan Leyton pada publik melalui media. Pastikan berita tersebut tidak bisa di hapus dengan mudah." Elliot menekankan hal tersebut pada Ken.

Suap menyuap untuk membungkam media terhadap sebuah berita adalah hal yang sangat wajar. Elliot ingin memastikan jika berita tersebut menjadi trending topik serta di ketahui oleh publik, dengan begitu rencananya akan berjalan dengan lancar kedepannya. Selain bertujuan untuk menjatuhkan image Leyton, para penanam saham baru juga akan berpikir dua kali untuk menanamkan saham pada Perusahan Leyton.

"Mohon maaf, apa tujuan anda melakukannya karena Nona Lea, Tuan?" Menurut Ken, perintah Elliot hanya memiliki satu alasan yang kuat yaitu Leandra.

"Semua yang kau bawa itu berasal dari istriku, Ken." Elliot menunjuk berkas yang di bawa oleh asistennya dengan dagunya. "Lea hanya meminta bantuanku untuk rencana berikutnya." Ia menambahkan perkataannya.

Sebenarnya bisa saja bukti kecurangan langsung di beberkan ke media, tapi Leandra memikirkan nasib orang lain karena Leandra hanya memiliki urusan pada pemilik Perusahaan Leyton. Elliot menyambut baik rasa kemanusiaan Leandra tersebut.

"Pastikan semua yang kuperintahkan berjalan dengan baik, Ken. Aku tidak mau ada kegagalan, aku mempercayakannya padamu." Ini adalah permintaan dari Leandra. Tentu Elliot akan memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan Leandra.

"Kau boleh keluar, Ken." Dirasa telah cukup pembicaraannya dengan Ken, Elliot memerintah Ken untuk keluar dari ruangannya.

"Baik, Tuan. Saya permisi." Ken berpamitan dengan sopan.

Elliot hanya menjawabnya dengan anggukan.

Yang pertama Ken lakukan begitu tiba di ruangannya, adalah menghubungi satu persatu penanam saham di Perusahaan Leyton untuk membuat janji temu.

Di waktu bersamaan, bertempat di lobby Perusahaaan yang di pimpin oleh Elliot. Sosok wanita dengan pakaian yang membuat para kaum pria sesak napas, terlihat berbicara dengan resepsionis.

"Maaf, Nona. Tuan Elliot sedang sibuk." Resepsionis berkata pada wanita di hadapannya setelah meletakkan gagang teleponnya.

Gilda memutar kedua bola matanya, bukan kali pertama ia mendapatkan penolakan Elliot seperti ini. Tanpa berkata apa-apa pada resepsionis, Gilda membalikkan tubuhnya untuk duduk di sofa yang berada di lobby tersebut. Ada banyak keamanan disini, ia tidak bisa begitu saja menerobos. Ia akan menunggu celah untuk dapat naik ke lantai tertinggi Perusahaan demi menjumpai keberadaan Elliot.

Di waktu yang sama dan di tempat yang berbeda, Leandra usai membuat proposal penawaran yang ia yakini bisa menarik minat para investor yang sebelumnya menanamkan saham di Perusahaan Leyton.

"Uncle Harry, terima kasih banyak." Semua yang Leandra lakukan sedari tadi ada campur tangan dari Harry, yang sebelumnya merupakan asisten kakeknya dan sekarang menjadi asisten Leandra.

"Sudah menjadi tugas saya, Nona Lea." Harry telah mengetahui duduk perkara dan alasan kenapa Leandra bertindak demikian.

Harry tidak mengategorikan rencana Leandra adalah sebuah kelicikan. Persaingan bisnis akan selalu berjalan beriringan dalam dunia bisnis. Menurut Harry, Leandra hanya memanfaatkan keadaan dengan baik akibat kecurangan yang di lakukan oleh Perusahaan Leyton.

"Aku akan mengantarkan ini langsung ke Perusahaan Elliot, Uncle." Leandra yang belum pernah menginjakkan kaki ke Perusahaan suaminya berniat mengantarkan file yang sudah selesai ia buat.

Harry mengangguk, "Salam untuk Tuan Elliot, Nona." Leandra belum lama ini baru menceritakan padanya tentang pernikahan Leandra dengan Elliot. Tentu Harry cukup terkejut mendengarnya. Ia cukup mengenal baik pimpinan Perusahaan Zoldyc tersebut. Semasa kakek Haris masih hidup, Elliot sering berkunjung kesini.

"Tentu." Leandra menjawab disertai senyuman tipis. "Aku duluan, Uncle." Setelah Leandra mengambil tasnya, ia keluar dari ruangan untuk menuju Perusahaan suaminya.

Hari ini upload 3 chapter, Authornya baik banget yak 😂

Peringkatnya wow banget nih, Terima kasih untuk antusias kalian terhadap cerita ini 👇🏻💕

Peringkatnya wow banget nih, Terima kasih untuk antusias kalian terhadap cerita ini 👇🏻💕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote gak butuh waktu lama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit...jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya 😚

Terima kasih. Sehat dan bahagia selalu untuk kalian.... 😉

It's My DestinyWhere stories live. Discover now