Chapter 7 : Requirement

173K 23.3K 506
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

🔸🔸🔸

Leandra tiba di kediaman Elliot, lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ketika dipersilahkan.

Pelayan mengatakan akan memanggil Ken, sembari menunggu Ken, Leandra mengamati lukisan yang tergantung di dinding rumah tersebut.

"Nona Lea?" Sapa ramah dari Kent.

Leandra mengalihkan atensinya pada Ken.

"Silahkan duduk." Ken mempersilahkan Leandra untuk duduk di sofa.

"Aku kesini untuk menemui Tuanmu." Leandra menyampaikan maksud kedatangannya.

"Maaf sekali, Nona. Anda tidak bisa menemui Tuan Elliot sekarang. Tuan usai melakukan terapi dan sekarang Tuan sedang beristirahat." Ken berucap dengan menatap lawan bicaranya.

Leandra berekspresi kecewa setelah mendengarnya. Padahal ia sudah datang kesini, ingin mengenal Elliot dan melihat kondisi pria itu. "Tuanmu tidak mungkin beristirahat hingga pagi kan? Aku akan menunggunya."

"Saya ingin membicarakan hal penting dengan anda." Ken tidak menanggapi perkataan Leandra sebelumnya.

"Apa?"

"Saya disini mewakili Tuan Elliot. Sebelum anda dan Tuan menikah, Tuan Elliot ingin mengajukan beberapa syarat pada anda." Ujar Ken pada Leandra.

Leandra mengangguk, "Katakan."

"Pertama, anda harus melakukan tugas anda sebagai seorang istri. Seperti merawat sepenuh hati, menyiapkan makanan atau menyuapi Tuan, memban...,"

"Aku tau tugas istri seperti apa, tidak perlu menjelaskannya lagi." Sela Leandra.

"Kedua, anda tidak boleh pulang ke rumah melebihi jam 5 sore." Ken melanjutkannya kembali.

"Tidak masalah. Kuliahku tidak melebihi jam itu. Jika aku ingin keluar di malam hari bagaimana?" Tanya Leandra.

"Silahkan saja jika Tuan Elliot memberikan ijin." Sahut Ken.

"Hmm. Ada lagi syaratnya?" Tanya Leandra.

Ken mengangguk untuk mengiyakan. "Ketiga, untuk sementara Tuan Elliot tidak ingin satu kamar dengan anda."

"Aku setuju." Leandra tentu saja menyetujui syarat ketiga tersebut. Akan menganehkan jika tiba-tiba satu kamar dengan pria yang hingga sekarang belum ia jumpai.

"Keempat, selama pernikahan anda tidak boleh berdekatan dengan pria lain."

"Aku juga tidak berniat berselingkuh." Jawab Leandra menanggapi syarat keempat tersebut. "Lalu kapan aku dan Tuanmu menikah?" Tanya Leandra kemudian.

"Masih ada satu syarat lagi, Nona."

"Ada lagi?" Tanya Leandra dengan wajah tidak percayanya.

"Ini yang terakhir, Nona Lea. Kelima, anda harus meninggalkan hoby anda." Ken memberitahukan kepada Leandra syarat terakhir tersebut.

Leandra termenung ketika mengetahui maksud ucapan Ken barusan. "Apa syarat itu tidak bisa di rubah? Tanya Leandra. "Aku sudah menggeluti profesi itu lebih dari tiga tahun."

"Jika anda menolak salah satu dari kelima syarat yang Tuan Elliot berikan. Tuan Elliot membebaskan anda, jika anda merubah keputusan anda untuk menikah dengan Tuan Elliot." Ken hanya menyampaikan apa yang ingin Tuannya sampaikan pada Leandra.

Leandra terdiam, ia sedang berperang dengan hati dan pikirannya. Di masa lalu, tidak lama lagi ia juga akan berhenti dari profesinya untuk memberikan seluruh waktu dan pikirannya pada perusahaan. Tapi hal itu masih beberapa bulan lagi, tidak untuk sekarang.

"Aku menego syarat yang kelima. Hanya sampai kejuaraan nasional. Setelah itu aku berjanji akan berhenti dari profesiku." Ucap Leandra penuh permohonan. Ingatannya terlempar, di masa lalu dirinya hanya menempati peringkat tiga. Salah satu keinginannya adalah mengulang kembali supaya menduduki peringkat pertama.

Ken menatap Leandra dengan tenang, "Syarat yang kelima tidak bisa di nego, Nona."

Leandra menyugar rambutnya dengan kasar. "Apa alasan Tuanmu memberikan syarat seperti itu!?"

"Bukankah syarat kelima yang di ajukan Tuan Elliot juga keinginan Tuan Haris? Tuan Haris menginginkannya supaya anda berkonsentrasi mengurus perusahaan, bukankah yang saya katakan adalah benar?" Jawab Ken menanggapi pertanyaan Leandra.

"Aku pasti akan mengurus perusahaan kakek tapi tidak untuk sekarang." Sahut Leandra menanggapi.

Apa yang dikatakan Ken benar adanya. Kakeknya tidak pernah mendukung profesinya padahal apa yang sudah ia peroleh cukup membanggakan. Alasan yang sama dengan yang diucapkan oleh Ken. Kakeknya ingin dirinya berkonsentrasi mengurus perusahaan karena ia adalah penerus satu-satunya.

"Coba kau bicarakan dengan Tuanmu, atau aku yang menemuinya untuk menawar syarat yang kelima." Bujuk Leandra pada Ken.

"Mohon maaf, Tuan Elliot tidak akan merubah keputusannya untuk syarat yang kelima, Nona." Jawab Ken dengan tenang.

Leandra mendelik, ingin sekali melempar sepatu ke wajah Ken. Sikap elegan dan sopan Ken justru terlihat menyebalkan untuknya.

"Sepertinya anda menolak syarat yang kelima, itu berarti pernikahan anda dengan Tuan Elliot akan di...,"

"Baiklah!" Sela Leandra dengan cepat. "Aku menyetujui syarat yang terakhir." Dengan berat hati, Leandra harus meninggalkan profesinya lebih cepat.

"Anda tidak boleh berubah pikiran atas persetujuan anda, Nona." Ken memperingatkan Leandra agar bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

Bisa saja Leandra membatalkan rencananya untuk menikah dengan Elliot. Namun, Leandra tetap berkeinginan mewujudkan permintaan terakhir kakeknya. Leandra yakin ada suatu hal yang membuat kakeknya memilih Elliot untuk menjadi pendampingnya hidupnya.

Leandra berpikir positif dan rasional. Dengan menyetujui syarat terakhir, ia dapat mewujudkan keinginan kakeknya, keinginan kedua setelah pernikahannya dengan Elliot. Mungkin sudah waktunya ia terjun mengurus perusahan peninggalan kakeknya.

"Pernikahan anda dengan Tuan Elliot akan dilaksanakan besok, Nona." Setelah Leandra menyetujui semua syarat yang diberikan oleh Tuannya, berarti pernikahan bisa segera di laksanakan.

Leandra mengangguk untuk menjawabnya. Ia juga menginginkan pernikahan tersebut segera terlaksana, tentu saja karena Leandra memiliki alasannya tersendiri.

"Nona, sebaiknya anda pulang karena ini hampir larut. Anda bisa bertemu dengan Tuan Elliot
Besok." Ken memberikan saran pada Leandra.

Leandra menatap jam mahal di pergelangan tangannya, "Baiklah. Aku pulang dulu." Pamit Leandra karena pembahasan mereka juga sudah berakhir. Ia juga bisa bertemu dengan Elliot esok hari.

Leandra menoleh ketika Ken ingin mengantarkannya ke depan. "Aku tau pintu keluarnya. Tidak perlu mengantarkanku."

Ken hanya menjawabnya dengan menundukkan kepala.

Cerita ini murni hasil pemikiran sendiri, biar penulis makin encer mikirnya jangan lupa berikan dukungannya. Kalau malas coment, vote saja cukup.

Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit bukan??? jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya....

Terima kasih. Sehat selalu untuk kalian.... 😉

It's My DestinyWhere stories live. Discover now