23. Second Date (?)

Start from the beginning
                                    

"Oh iya kak!"

Marselio menoleh, menatap Hanan dengan tatapan sarat akan sebuah tanya. Ia hanya diam, menanti Hanan untuk mengatakan apa yang akN pemuda itu sampaikan.

"Kan minggu depan kita udah liburan semester tuh, nah kata ayah mau gak ikut ke rumah nenek?"

"Emang iya ayah ngajak aku?" Tanya Marselio, sedikit ragu kalau yang berbicara langsung itu adalah ayah Jo sendiri.

Hanan mengangguk mantap, meyakinkan Marselio kalau ayah nya memang benar-benar mengajak pemuda itu untuk liburan bersama tahun ini.

"Kemana tuh liburannya?"

"Bogorr!!" Kata Hanan dengan semangat, seolah mengatakan bahwa tempat itu sudah tidak sabar ia datangi.

"Boleh deh, nginep ya?"

"Iya kak, adalah tiga hari di sana. Gak masalah kan?"

Marselio menggelengkan kepalanya, tentu saja tidak, malah Marselio sangat senang sebab dirinya bisa berlama-lama bersama dengan Hanan nantinya. Hitung-hitung perkenalan keluarga.. hahaha.

Hanan mengangguk, ia bahkan tersenyum begitu lebar di sela-sela kegiatannya mengunyah makanan. Marselio tertawa di buatnya, gemas sekali, Hanan terlihat seperti tupai yang menyimpan makanan terlebih dahulu di samping mulutnya.

"Gemesin banget sih, Nan."

"Iyaa dong, Hanan gituloh." Hanan terkikik setelahnya. Cukup lama mereka terdiam, menikmati para pejalan kaki yang melintas, lalu lalang kendaraan juga banyak hal lainnya. Hingga tiba-tiba Hanan teringat akan suatu hal.

"Kak, kabarnya Kak Catherine gimana?"

Marselio menggelengkan setelah meletakkan cup minumannya. "Gak tau, dia kayak hilang di telan bumi setelah aku nemuin dia di ruang design waktu itu." Jawab Marselio, terlihat sekali bahwa pemuda Vernando itu sudah tidak perduli akan sosok itu. Hanan yang melihat itu sontak menunduk, ia jadi merasa tidak enak hati.

"Kak, kakak gak nanya-nanya kabar dia gitu? Matan 3 tahun lebih loh." Sindir Hanan, ia bahkan sudah mencolek-colek lengan atas Marselio sekarang.

Sedangkan Marselio sendiri hanya merespon dengan biasa-biasa saja. "Iya 3 tahun, tapi kalo gak dapet bahagianya, kenangannya gak akan bisa di ingetlah." Katanya terus terang.

Marselio sadar bahwa perempuan itu lah yang menemaninya selama 3 tahun terkahir ini, suka duka hidupnya selalu ada Catherine yang menemani. Tapi padahal nyatanya, tidak ada yang benar-benar Marselio buka untuk perempuan cantik nan anggun itu.

"Udah ah, gak usah bahas dia. Ngapain bahas masa lalu."

Hanan tertawa, "ya biar di kenang lah!"

Marselio mendengus, "iya kapan-kapan aja, sekarang yang ada itu aku sama kamu. Hanan, tunggu waktu yang tepat buat kita jadi saling terikat lagi ya, sebentar lagi kok. Aku mau buat kamu yakin seyakin-yakinnya kalo aku itu bukan Marselio yang dulu."

Hanan hanya diam, menatap Marselio yang saat ini juga menatapnya, bahkan sekarang pun Marselio sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa pemuda itu benar-benar layak untuk mendapatkan Hanan kembali.

"Kamu masih suka kan, sama aku?"

Tanpa ragu Hanan mengangguk, sampai sekarang rasa Hanan tidak pernah berubah untuk pemuda Vernando yang berada di hadapannya ini, pemuda yang sudah berubah jauh lebih baik lagi, menjadi Marselio Vernando yang Hanan syukuri jika mendapatkannya nanti.

--

Sepulangnya Hanan dari jalan-jalan singkat dengan Marselio, ia dengan ceria memasuki rumah nya, memanggil sang ayah dengan aura yang bahagia pula.

"Apa Nan?" Tanya Johannes, pria itu muncul dari balik dapur dengan secangkir kopi di tangan kanannya.

"Kata Kak Lio dia mau-mau aja. Jadiiii, kapan kita perginya?" Tanya Hanan dengan mata berseri andalannya, yang mana membuat Johannes tertawa kecil di buatnya. Anaknya ini benar-benar menggemaskan sekali.

"Minggu depan, hari kamis siang kita pergi, pulangnya minggu pagi."

Hanan mengangguk dengan antusias, "okaayy ayaah!!" Katanya kemudian berlalu ke arah kamar dengan hati yang berbunga-bunga. Bunda yang melihat putra semata wayangnya itu bahagia bukan main hanya menggelengkan kepala.

Dasar anak muda, kalau jatuh cinta bisa nano-nano rasanya.

~~

Double up!!! 😉

Karena udah mau selesai, updatenya di prioritaskan.

See you next part yaaa 💚💚💚

[END] It's Okay, Kak.. Where stories live. Discover now