25

239 51 2
                                    

Dewi terlonjak. Ia dengan rakus meraup banyak oksigen, sesekali terbatuk-batuk. Tubuhnya bergetar hebat. Tangannya spontan terangkat mencengkeram perut, memastikan apakah itu berlubang atau tidak.

"hei, tenang. Ada apa? Daijoubu?," Hiroaki khawatir. Ia mendekap erat tubuh Dewi guna menenangkannya walau sejenak. Tangannya lantas tak luput membelai lembut pucuk kepala Dewi, yang syukurnya membuahkan hasil.

"aku.. sudah mati?," suara bergetar Dewi akhirnya lolos. Sedari tadi ia tak dapat menahan rasa takutnya. Bukan takut mati, melainkan takut terhadap sosok yang menjadi penyebab matinya.

Hiroaki yang mendengar tuturannya mengernyit, "bicara apa kau? Kalau kau mati berarti aku ini indigo, begitu?"

Dewi masih menangis. Mendengar penuturan Hiroaki, ketenangan yang tadi sempat hinggap sirna seketika. Batinnya berkecamuk hebat, bercabang hingga tak berujung. Namun kendati demikian, sebuah pemikiran lantas membuatnya melepaskan dekapan.

"ah, makasih. Aku sudah mendingan, aku.. pergi dulu ya. Haus," Dewi kian menjauh dari Hiroaki. Ia tersenyum penat, terlihat oleh matanya yang membengkak dan memerah.

Dewi menghilang dari ambang pintu. Hiroaki lantas melirik pada kotak perkakas Dewi. Masih sama sedari awal, berantakan, dengan palu dan perkakas lain yang masih berserakan.

"bukannya dia bilang ingin membereskannya?," monolog Hiroaki seraya membenahinya

__

Tubuh Dewi merosot. Ia mengedarkan pandangan pada sekitar, was was. Kejadian tadi membuatnya kembali menggila. Ia yakin seratus persen bahwa dirinya tadi sekarat hebat. Namun, bagaimana bisa dirinya kini tak terluka barang secuil pun? Seakan..

".. t-tadi adalah ilusi," lirih Dewi bergetar. Perasaannya kini campur aduk. Batinnya lantas tak luput berkecamuk, melahirkan berbagai prasangka-prasangka tak terduga yang pada akhirnya ditepis.

"ohya, lihat rekaman kejadian tadi aja. Kan aku punya ini, haha," Dewi tertawa hambar, disusul memprogram kacamatanya untuk menunjukkan reka adegan sebelumnya.

Rekaman tadi dilihat melalui sudut pandang Dewi. Nampak ia yang sebelumnya masih tak bangkit. Ia yang sudah lama terjongkok tiba-tiba kejang-kejang. Hal itu terjadi lama hingga datanglah Hiroaki yang nampak mencari-carinya.

Hiroaki nampak panik. Ia mendekap tubuh Dewi, sesekali berseru memanggilnya. Raut Hiroaki makin lama kian menjadi-jadi. Mata yang berair lantas tak luput darinya.

Usai melihat rekaman, Dewi melepas kacamatanya yang masih aktif. Jarinya terangkat hendak memijat pangkal hidung. Matanya pun tak luput terpejam, berusaha untuk mempertahankan kewarasan.

"jadi ini ilusi, atau akunya saja yang gila?," Dewi menghela nafas. Ia memilih masuk toilet yang tinggal beberapa langkah lagi. Dibasuhnya sang wajah ayu cepat. Usainya, ia mematikan sang keran.

Dewi menatap lekat pantulannya. Sebuah sosok gadis berdarah Nusantara yang memiliki wajah mirip dengannya sebelum masuk ke dalam dunia ini. Ngomong-ngomong soal dunianya dulu, Dewi agaknya sedikit melupakannya. Mungkin karena akibat dirinya yang terlalu fokus dengan sekarang.

"ohya, ngomong-ngomong ini sudah sampai arc apa ya? Ogeb banget baru kepikiran itu," Dewi menepuk jidatnya

Ia merogoh ponselnya seraya membuka notes, dimana menampilkan beberapa folder dengan judul yang beragam. Dengan cekatan ia membuka salah satu, dan membaca sebuah catatan dengan seksama.

"wah, ternyata aku melewatkan arc Stain haha," Dewi menggaruk tengkuknya, "yah sebenernya ga salah juga, toh tujuanku bukan mau mencolok"

"dapet juara 1 festival olahraga UA sudah sangat bagus," Dewi mengangguk-angguk

Dewi memejamkan ponselnya, lantas kembali menyalakan dimana menampilkan sebuah tanggal dan jam pada Lockscreen.

"dan seminggu lagi ujian akhir semester. Setelah itu camp pelatihan, Bakugou diculik..," Dewi menghentikan ucapannya kala seorang siswi masuk

"pindah aja deh," ia pun berlalu pergi ke tempat yang sepi

T.B.C

Hoka minna-san, maaf author baru up setelah 2 bulan. Author benar-benar makasih untuk kalian yang udah sabar menanti update! Gomennasai ya, author untuk sekarang hanya bisa up segini. Dan dikarenakan belakangan ini sibuk, author paling bisanya up 2 Minggu sekali. Mohon pengertiannya ya..

Btw selamat berpuasa ya bagi yang sudah mulai melaksanakan (づ ̄ ³ ̄)づ

Juga terimakasih banyak sudah vote, komen, dan share!! Maaf ga bisa author japriin satu² karna ada kesalahan teknis pada WP author (-_-;)

Sekian, arigathanks adios Babai ❤️

my story on bnha [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang