16

619 133 43
                                    

Flashback off

BUGH!!

Dewi salto ke belakang. Ia seka sudut bibirnya kala menyadari darah merembes dari sana. Melihat kondisi kedua peserta yang tengah gelud kini memprihatinkan, membuat saya selaku author berspekulasi bahwa mereka imbang.

Heh, ga boong ciyus //angkat dua jari.

Wajah serta beberapa bagian tubuh Dewi nampak lecet, sedangkan Bakugou tidak kalah jauh.

Waktu sudah berlalu lama semenjak pertarungan dimulai. Dewi dan Bakugou masih saja berdiri kokoh, padahal robot pengangkut sudah menanti agar pekerjaan mereka cepat selesai.

"LUAR BIASA! BELUM ADA YANG CEDERA PARAH SEJAUH INI! AYO TERUSKAN WAHAI ANAK MUDA!!"

Raungan penyemangat masih saja berkumandang dari tribun kelas F. Tak ayal, mereka bahkan mengibarkan spanduk berisi wajah Dewi di tengah-tengah juga diselingi iklan untuk alat support mereka.

Sungguh niat.

'sejak kapan bikinnya?!,' batin Dewi heran


"JANGAN MELAMUN KAU, PEREMPUAN MATA EMPAT SIALAN!!!,"  Bakugou kembali menerjang Dewi

BDAM!!


Dewi menghindar sepersekian detik. Walau begitu, ia masih saja terkena cipratan semen dan debu. Untungnya ia dibekali sang kacamata super yang langsung berubah bentuk melindungi sang mata.

Dengan ngos-ngosan, ia kembali memasang kuda-kuda.

Bakugou masih menatapnya beringas. Tangan kanannya yang nampak kaku dan bergetar membuat Dewi yang menyadarinya mendapatkan ide.

'yea, tentunya Bakugou gabakalan ngulang kesalahan yang sama. Tapi.. kalau mau Bakugou ngulang..,' Dewi membatin kembali

Sang Heroine mengangguk puas, "belum dicoba belum tau"

"hah, ngomong apa?!," seru Bakugou yang sayup-sayup mendengarnya

Dewi menghiraukan seruan Bakugou. Ia melirik ke arah jam tangan. Sudah kurang lebih 20 menit ia bertarung.

Dewi tersenyum, "oke cukup"

Ia berdiri. Teringat satu scene anime yang epic, ia berjalan santai ke arah Bakugou. Bakugou yang didekati reflex bersiap-siap.

'hah, kenapa tenang sekali? D-dimana aura itu?,' batin Bakugou heran

Senyum melekat di setiap langkahnya. Hingga kemuakan Bakugou yang ingin meledakkan Dewi datang.

Lagi, sepersekian detik sebelum Bakugou benar-benar meledakkannya, Dewi menusukkan sang tombak ke permukaan semen yang sudah retak.

Tolakan angin muncul beberapa detik setelah tombak tertancap. Bakugou yang belum siap terpelanting jatuh, nyaris keluar arena. 

"A-APA ITU?! APA YANG TERJADI?!!.."


"..DEWI S. KUSUMA, DIA! MEMBUAT KEAJAIBAN LAGI!! DIA KEMBALI MEMATAHKAN PEMIKIRAN BAHWA QUIRKLESS LEMAH!!"



"tentu saja," lirih Dewi

Ia berdiri dengan gagah. Baju yang sudah tersayat tak lupa kulit yang juga demikian memunculkan sorakan dari berbagai tribun.

Present Mic Sensei kembali berseru heboh.

Dewi mendekat ke arah sang tombak. Batu kristal yang tertanam cantik pada tombak bersinar, seakan habis mengeluarkan ulti-nya.

"SIALAN, INI BELUM BERAKHIR!!!," seruan lantang Bakugou berhasil mengheningkan keributan stadion

my story on bnha [ONGOING]Where stories live. Discover now