9

801 147 82
                                    



GDUBRAK!!






__________





Dewi berhenti lalu berbalik. Dilihatnya pemuda yang tersungkur dengan tidak elitnya. Dengan cepat ia ulurkan tangan, membantu sang pemuda.




"..! TAPI KITA TIDAK TAHU SUDAH BERAPA BANYAK YANG TUMBANG, KARENA MEREKA TERUS MAJU! DAN SEKARANG KITA SUDAH MEMASUKI RINTANGAN TERAKHIR!.."



"NAMANYA ADALAH.."






".. LADANG RANJAU! LANGSUNG DARI FILM RAMBO 3!!"






Sang pemuda mendongak, menatap Dewi intens sebelum akhirnya menepis tangannya lalu pergi.





Dewi hanya menghela nafas. Ia lalu kembali ke tujuannya sambil bergumam, "dasar curut"






...





Bebarengan dengan sang sohib, kini mereka sampai di rintangan terakhir.




Rintangan sebagai penentu apakah mereka pantas lolos atau tidak.






Ucapan heboh Present Mic tadi kembali terngiang, 'YANG JELAS ITU ADALAH RANJAU! MEMANG TAK MEMATIKAN, TAPI LEDAKANNYA SANGAT BESAR! JADI LUKA YANG DIDAPAT KALIAN PASTI LUMAYAN KAN?'







Ugh, membayangkan terkena ledakannya saja sudah membuatnya ngeri. Hatsume pasti dengan mudah melewati ranjau-ranjau itu. Iri..






Ya, salahkan Dewi yang terlalu ingin jadi Mikasa sampai-sampai lupa memikirkan ini.






"Dewi Chan. Kok bengong? Ayo!," Hatsume memencet-mencet pipi Dewi dengan jarinya





Dewi tersadar dari lamunannya.






"Hatsu, aku punya ide!," tanpa sadar Dewi sedikit menabok bahu Hatsume yang membuatnya hampir tersungkur



"ittai! Dewi Chan!," Hatsume memekik lalu melotot tak terima pada Dewi. Sang pelaku hanya tersenyum lima jari.




Dewi berdehem sebentar. Ia mendekat pada Hatsume agar ucapannya dapat didengar, "saa.. gimana kalo aku pake 3d manuverku di pohon-pohon pinggir arena? Terus kalo sekiranya udah mau sampe, kamu pake sepatumu, terus nanti kita wushh!"





Hatsume terkekeh dengan perkataan terakhir Dewi. Walaupun begitu ia tetap takjub dan setuju dengan pemikiran Dewi.






"DAN POSISI TERDEPAN TELAH BERUBAH!! SAKSIKANLAH MEDIA MASSA! INILAH PERKEMBANGAN YANG KALIAN CARI-CARI!! BAHKAN MEREKA YANG TADINYA TERTINGGAL DI BELAKANG KINI SEMAKIN MENDEKAT!.."




Dewi dan Hatsume mendongak. Mendengar perkataan Present Mic, semangat mereka kian berkobar.




"ayo! Kita juga jangan kalah!," Hatsume berkata penuh semangat lalu memposisikan diri




Dewi mengangguk. Ia lalu memasang kuda-kuda, bersiap melakukan lontaran.






...




DUAR!!!



"LEDAKAN BESAR TERJADI!! KENAPA LEDAKANNYA BISA SEBESAR ITU?! APAKAH KEBETULAN ATAU SEBUAH RENCANA?!!"






my story on bnha [ONGOING]Where stories live. Discover now