13

775 145 88
                                    

"baiklah, apa masih ada yang sakit?," tanya seorang wanita tua




Aku menggeleng, "iie. Arigatou gozaimasu, Recovery girl San"





Recovery girl mengangguk. Ia kemudian memberikan air mineral sembari berkata, "yosh. Istira-"








GUBRAK









"DEWI CHAN!/SAN!/DEWI!!," gerombolan kelas f dengan hebohnya mendobrak masuk







Aku yang posisinya sedang meneguk air langsung tersedak. Dengan cepat, recovery girl menepuk-nepuk punggungku.







"kalian ini, jangan berisik!," seru Recovery girl memarahi






Gerombolan kelasku serentak membungkuk maaf, "sumimasen!"Aku pun bersweetdrop dibarengi dengan cekugan. Recovery girl hanya menghela nafas lalu mempersilahkan mereka masuk.







"hah, baiklah.. aku harus pergi terlebih dahulu. Kalian masuklah," ucap Recovery girl







Suasana mendadak sunyi semenjak kepergian recovery girl. Baru ingin membuka pembicaraan, si ketua kelas berseru mendahului.







"Arigatou gozaimasu, Dewi!," serunya seraya membungkuk hormat






Aku mengerjap. Ku kibaskan kedua tanganku, "a-ah i-"







"tidak, aku sungguh berterimakasih. Dan, gomennasai..," lanjut si ketua








"sebelumnya.. aku, meremehkanmu. Maaf.."









Aku diam, menatap si ketua sembari mendengarkan.









"..a-aku.. Padahal kau, pasti kesulitan disini. Apalagi, kau sedang tidak berada di negaramu.."








Entah dari mana, angin berdesir mengibaskan rambut kami semua. Poni yang menutupi wajah si ketua pun ikut terkibas. Dapat kulihat dengan jelas bahwa ucapannya benar-benar tulus.








"..aku, mewakili seluruh kelas 1f, meminta maaf dan berterima kasih kepada mu yang sebesar-besarnya! Tolong terimalah!," ketua kelas melesat maju, menggenggam erat kedua tanganku








Aku sedikit tersentak. Genggaman tangannya menguat setiap detik, berusaha meyakinkanku. Ruangan kembali sunyi. Saking sunyinya aku dapat mendengar dentingan jam dengan jelas.









Ku dorong bahu si ketua, "no, don't.."







Dapat ku rasakan bahu ketua kelas menegang. Aku kembali mendongak. Senyum tipis ku rekahkan sembari berkata, "aku.. sudah memaafkan kalian"








Entah aku yang salah kata atau apa, suasana masih saja sunyi. Aku mengerjap sebentar lalu melanjutkan, "e-ekhem. Saa, aku sudah tak mempermasalahkannya. Jadi lupakanlah. Dan juga, tak usah berterimakasih"









Aku tersenyum sebagai penutup. Angin kembali berdesir. Ketua kelas yang awalnya menunduk kini mendongak.







"k-kenapa?!," ucapnya dengan mata berkaca-kaca







Aku yang mengira salah kata langsung gelagapan, "e-eh?!! J-jangan nangis!!"








Dan malah ketua kelas beneran nangis.







my story on bnha [ONGOING]Where stories live. Discover now