Parents line |43| my happy family

2.5K 201 13
                                    

Keadaan ruangan tempat Lee know dirawat cukup ramai, kebetulan saat ini lagi jam kunjungan jadi wajar akan ramai. Yang membuat ramai suara Han jisung, salah satu member dan adik mereka.

"Kak ini beneran bayi bukan boneka?" tanya Han pada Lee know.

"Mainan," jawab Lee know datar. Membuat adiknya tertawa, dan lagi menyentuh pipi kecil itu dengan gemas.

"Oh gosh, dia bergerak!" peliknya menjauh seakan-akan putri Chan adalah bom waktu yang kapan saja bisa meledak.

"Han kecilkan suaramu, aku yang malu mendengarmu terus berteriak," pekik Hyunjin dari arah sofa.

Han berjalan ke arah Hyunjin dengan wajah kesal, bisa apa dia kalau sudah ibu negara yang bertindak dan memerintah. Hal itu tentu saja menjadi bual-bualan Lee know.

"Dasar bucin!"

"Biarin," balas Han tidak mau mengalah.

Chan yang dari sudut ruangan dekat box bayi, hanya tertawa memperhatikan bagaimana wajah berseri parah membernya. Mereka terlihat bahagia sama sepertinya, oh bahkan Chan kembali menangis lagi setelah mendapatkan pelukan dari adik-adiknya.

Ia pria yang lembut bukan? Tanpa takut mengeluarkan air mata dan dipandang lemah oleh orang lain. Karena Chan tau, ia hanya manusia biasa yang memang derajatnya lemah dan memiliki perasaan.

"Kak Chan siapa namanya?" tanya Seungmin.

Chan menatap Lee know yang juga sedang melihat dirinya. "Hee young Bhang, Minho memberikan nama itu tadi malam" jawab Chan.

"Eoh? Benerkah, apa artinya kak?" tanya Hyunjin penasaran.

Lee know kembali menatap Chan dan menganggukkan kepalanya, meminta Chan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

"Kebahagiaan. Kami ingin dia memiliki kebahagiaan yang sempurna seperti namanya," ujar Chan dengan senyuman manis di akhir.

Semua member bersorak senang dan kagum dengan nama yang diberikan oleh kedua kakak tertua mereka di dalam group.

"Permisi, maaf mengganggu. Waktunya baby Hee young untuk minum susu," ujar seorang perawat dari depan pintu ruangan.

Mendengar itu, semua member selain Chan segera bangkit dari tempat mereka duduk. "Kak, kami tunggu di kantin rumah sakit ya. Atau mungkin kami akan ke cafe buat sarapan," ujar Felix dan Chan menganggukkan kepalanya.

"Nanti kakak susul ya, hubungi kakak kalian dimana. Jangan berpencar, tolong" pinta Chan dan semuanya mengangguk.

Setelah para member lain sudah pergi, Chan sebenarnya agak cemas membiarkan mereka keluar sendirian. Mereka tanggung jawab Chan sampai kapanpun, dan itu membuat Minho menggelengkan kepalanya.

"Ikut mereka aja sana, ibu sebentar lagi juga bakalan sampai. Daripada kepikiran gitu," bisik Minho.

"Iya, nanti kakak susul setelah Ibu dan Mama sampai. Kakak juga harus bantuin kamu kan, soalnya kamu masih malu sama orang lain kalau soal menyusui," balas Chan ikut berbisik.

Lee know langsung memberikan pukulan pada bisep Chan yang kini sedang membantunya untuk bersandar pada ranjang tempatnya berbaring.

"Permisi suster, mau bertanya. Eum, Minho kapan ya boleh kembali ke rumah?" tanya Chan.

"Besok Mr. Chris, setelah dokter memeriksa keadaan Mr.Minho dan memberikan izin kepulauan pasien maka bisa kembali ke rumah. Besok adalah jadwal Dr.Grabiel," jawab perawat itu.

Minho menatap Chan ketika perawat itu memberikan Hee young padanya. Senyuman di bibirnya tidak pernah luntur, "Suster maaf, aku bisa membantunya setelah ini. Bolehkah anda keluar, ia masih malu pada orang lain" ucap Chan pelan.

Parents Line || Banginho ✔Where stories live. Discover now