Parents line |20| fall

2.8K 252 3
                                    

Chan merenggangkan tubuhnya, ketika merasa pegal pada bagian pergelangan tangan. Baru sadar jika semalaman ia membiarkan Lee know tidur dengan menimpa bagian lengannya.

Matanya melirik adek yang masih terlelap di dekatnya, membuat ia tersenyum bahagia kalau bibir kecil itu bergerak-gerak pelan seperti sedang menghisap botol susunya.

Lee know tidak ada dikamar, Chan pikir pria itu sedang membantu untuk menyiapkan sarapan. Dengan perlahan dirinya turun dari kasur untuk menghampiri Lee know.

Sejam saja tidak melihat, Chan rasa ia harus segera menghubungi Lee know agar mendengar suaranya. Seperti itulah Chan kepada Lee know.

Padahal setiap saat mereka bertemu, ada kalanya ketika Lee know memiliki jadwal pribadi mereka akan berpisah setidaknya 3-6 jam lamanya.

"Kak, kenapa adek ditinggal sendirian?" tanya Lee know saat merasakan pelukan dari orang yang sangat ia kenal.

"Adek tidur, udah kakak kasih pembatas juga biar adek nggak jatuh," jawab Chan dan tetap memeluk Lee know dari belakang.

"Bangunkan anak-anak, kita sarapan. Setelahnya pulang ke asrama, manager punya pekerjaan lain begitu juga kakak dan yang langsung meskipun kita libur, demo lagu kalian masih banyak jadi setelah sarapan kita balik ke asrama." ujar Lee know.

"Apa nggak terlalu cepat? Kau masih bisa berlibur disini bila ingin," sahut Chan dan Lee know menggelengkan kepalanya.

"Di asrama aja, ibu juga mau istirahat jadi gantian biar aku jaga adek di asrama dan ibu istirahat," jawab Lee know dan Chan menganggukkan kepalanya.

*****

Semua sudah sarapan, selain Lee know yang lagi sibuk mengurus adek di kamar. Saat Chan pergi penginapan tempat member lain tidur, dan Lee know fokus dengan membantu ibunya memasak. Adek jatuh dari kasur, beruntung kasur Lee know tidak tinggi seperti di asrama.

Jarak dengan lantai hanya setinggi betis orang dewasa, tapi untuk anak bayi itu cukup tinggi dan membuatnya menangis sangat kuat. Sekarang adek nggak mau di tinggal, bahkan dibaringkan ke tempat tidur juga tidak mau.

Karena rasa bersalah, Lee know memilih untuk melewatkan sarapannya dan membujuk adek agar berhenti menangis. Chan juga khawatir, ia bahkan ketika ia kembali dan mendengarkan suara tangis adek membuatnya menyalahkan diri sendiri.

Tapi, Lee know selalu bilang. "Nggak, adek tidur suka gitu emang. Udah sana sarapan .. nggak apa apa mau besar dia," berakhir Chan menuruti permintaan suaminya. Tapi, tetap saja Chan makan dengan perasaan tidak tenang.

Suara tangis adek begitu kuat dari arah kamar Lee know membuatnya izin untuk melihat juga. Ibu Lee dan juga ayah mertuanya mengizinkan, dan Chan meminta mereka untuk makan lebih dahulu.

*****

Di kamar, Lee know sejujurnya panik adek nggak berhenti nangis meskipun ia sudah berusaha untuk menenangkan dirinya.

Bahkan, juga memberikan susu seperti biasa di pagi hari ketika adek sudah bangun. Tapi, adek tetap menolak dan menangis membuat Lee know bingung apa yang diinginkan oleh putranya.

Chan masuk ke dalam kamar memperhatikan Lee know yang menggendong adek dan berjalan ke sana-sini, agar adek tenang.

"Sayang, aku tidak memiliki susu di sana. Berhenti melakukannya, susu mu ada botol ini" lirih Lee know saat melihat gerak-gerik adek yang mendusel-dusel di daerah dadanya mencari susu di sana.

Chan juga melihat hal tersebut, membuatnya menepuk bahu Lee know pelan. "Adek, susu nya ini. Nanti dingin loh," ujar Chan ikut berusaha memberikan susu yang ada di botol tapi adek menolak dan tetap mencari di tempat lain.

"Kak, nggak mungkin aku benar-benar menyusuinya." ucap Lee know pelan.

Tapi melihat adek yang tetap menangis dengan wajahnya mulai berubah sedikit lebih merah membuat dirinya juga tidak tega.

Begitu juga dengan Chan yang diam, masih memikirkan cara. Tapi, belum sampai ide nya terlintas Lee know sudah duduk di pinggiran kasur.

"Apa yang akan kau lakukan, Min?" tanya Chan dan Lee know tidak menjauh lebih memilih melakukan keinginan putra mereka.

Chan terdiam dan sedikit terkejut, ketika adek begitu antusias menghisap dada Lee know, berusaha untuk mencari air asi di sana meskipun semua tau tidak akan ada.

"Jangan menatapku, pergi ke luar dan makan sana!" sungut Lee know karena malu.

Chan tertawa pelan, sambil mengusap rambut Lee know dan mengecupnya lembut. Tangis adek sudah berhenti, ia mendapatkan apa yang diinginkan olehnya.

"Kita makan bersama nanti, lagian kenapa dirimu malu? Aku juga sudah melakukannya kemarin malam," bisik Chan dan ia mendapat pukulan pada perutnya.

Membuat tangis adek kembali terdengar karena isapannya terlepas.

*****

Tadinya, ibu Lee meminta mereka menginap sehari lagi. Tapi, Lee know mengatakan jika ia ingin ibunya istirahat karena sudah lelah dengan acara tadi malam.

Lagipula member lain memiliki jadwal lain, seperti 3racha yang harus menyelesaikan demo lagu mereka untuk comeback tahun depan.

Posisi di dalam mobil bergeser dari awal mereka pergi, karena adek masih juga sering menangis sejak jatuh dari kasur. Lee know akhirnya satu mobil dengan Chan.

Sepertinya, adek memang lagi pengen nangis seharian untuk hari ini. Bahkan dipertengahan jalan suara tangisnya begitu keras membuat semua yang ada di mobil terkejut. Tadinya adek lagi tidur setelah diberikan susu saat di rumah dan terbangun dengan menangis.

Lee know melirik ke arah Chan, ketika adek kembali menangis sambil mencari dada Lee know untuk menyusu. Chan menghela nafasnya, mengambil jaket miliknya untuk menutupi Lee know dari pandangan member lain.

"Kak! Nggak mungkin adek nyusu nya di sini!" pekik Lee know pelan.

"Terus, gimana? Beli dot nya dulu? Tapi, ini masih jalan tol Minho. Adek akan nangis sepanjang jalan, sebelum dapat toko terdekat," sahut Chan dan Lee know diam.

Apa yang Chan katakan benar, mereka masih berada di jalan tol setelah keluar dari kota Gimpo. Pada akhirnya, lee know mengalah dan membiarkan Chan memakai jaket tersebut untuk menutupi dirinya.

"Kalian berdua lihat ke depan, jangan melihat ke belakang sebelum aku katakan boleh!" ujar Chan tegas pada Felix dan juga Ayen.

"Emang kakak mau ngapain?" tanya Felix bingung.

"Mau buat adek nggak nangis lagi, ngasih susu!" jawab Lee know seadanya dan benar saja adek mulai berhenti menangis.

"kan biasanya juga kita lihat, kenapa sekarang nggak boleh?" tanya Ayen.

"Karena, adek nyusunya sekarang nggak mau dari botolnya. Mau nyari dari dada kak Lee know- aww!" aduh Chan sambil memegangi bahunya setelah menjawab dengan polos pertanyaan Ayen.

"Hah, kak Lee know dadanya ada susu?!" pekik keduanya sambil menatap ke belakang.

"Heh! Kan kakak bilang jangan lihat ke belakang!" bentak Chan tanpa sadar dan membuat adiknya ketakutan.

"Kak!" sepanjang jalan Chan mendengarkan suara nasehat dari kekasihnya.

Karena habis membentak Ayen dan Felix.
Chan berjanji setelah ini, ia akan membelikan mereka berdua makanan karena rasa bersalah sudah membuat takut.

Parents Line || Banginho ✔Where stories live. Discover now