Parents line |27| posesif

3.3K 249 8
                                    

Sampai di asrama, Lee know langsung bergegas ke kamarnya. Membawa adek ikut karena si kecil sudah menangis meminta susu. Lee know baru sadar, mengapa adek betah menyusu pada dadanya.

Dokter mengatakan ketika ia mengandung, asi akan keluar secara otomatis karena bayi di dalam kandung juga membutuhkannya. Sayangnya, bayi itu tidak selamat dan Lee know menyalahkan diri sendiri saat ini. Mengapa tidak bisa menjaga kesehatannya dengan baik.

Chan juga ikut masuk ke dalam kamar setelah meletakkan beberapa barang yang tidak penting di ruang tengah. seperti oleh-oleh untuk para adik-adiknya, Felix juga langsung beristirahat di kamarnya.

Tidak ada yang mengetahui tentang masalah tersebut, selain keluarga besar keduanya. Chan memang sengaja merahasiakan dari para member agar Lee know mendapatkan privasi yang cukup tentang hal tersebut.

Chan memperhatikan Lee know yang sedang berbaring dengan si kecil menyusu padanya. Chan dengan ragu dan pelan ikut naik ke atas kasur dan berbaring dibelakang Lee know.

"Minho," panggil Chan pelan.

Tangannya sengaja ia letak di atas pinggang Lee know, mengelusnya pelan membuat Lee know menahan tangan tersebut dan menggenggamnya dengan erat.

"Jangan menyalahkan dirimu, jangan memaksakan dirimu lagi. Ini semua bukan salahmu, kamu nggak tau akan hal tersebut. Karena itu juga pertama kalinya buatmu dan aku, sekarang kita perlu ikhlas sama sesuatu yang udah terjadi,"

"Mungkin Tuhan ada rencana lain untuk kita ke depannya, jadi tolong jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kakak ada di sini, di dekatmu. Kalau Minho pengen cerita, kakak bakalan dengerin." bisik Chan.

Lee know tidak menjawab apapun, berusaha tegar meskipun bahunya bergetar dan Chan bisa merasakan hal tersebut. Chan memberikan pelukan dari belakang yang membuat Lee know lebih tenang dari sebelumnya.

"Sayang, dedeknya juga nggak bakalan senang kalau lihat kamu nangis kayak gini. Buat hari nggak apa-apa boleh nangis sepuasnya, tapi setelah itu jangan sedih lagi ya?"

Lee know menganggukkan kepalanya, membuat Chan memberikan kecupan singkat pada pipi dan juga kening Lee know. Menghapus air mata yang ternyata cukup banyak di pipi tersebut.

Chan mengutuk dirinya sendiri, ketika sadar sudah membuat kekasihnya menangis dua kali di dalam satu tahun. Yang bahkan, tahun ini masih di bulan pertama yaitu Januari.

*****

Semenjak masalah kemarin, member merasa Chan lebih posesif dengan Lee know. Seperti saat ini, ketika mereka sedang melakukan latihan menari seperti biasanya.

Lee know memang akan memaksa dirinya untuk menari lebih baik dari siapapun, karena dengan begitu ia bisa membantu mengajarkan adik-adiknya gerakan tersebut.

Tapi, Chan melarangnya membuat beberapa orang di dalam studio tempat mereka berlatih melihat dirinya dengan bingung. Lee know bahkan menatap Chan dengan wajah bertanya-tanya.

"Aku masih belum terlalu hapal gerakannya, dan juga aku merasa masih ada yang kurang pada gerakan tadi. Kenapa kakak melarang ku?" tanya Lee know bingung sambil menghampiri Chan.

Chan yang baru saja mematikan musik, kini menatap Lee know sambil bersandar pada dashboard meja tempat komputer menyala.

"Kau sudah berlatih, selama 4 jam lebih dan terus mengulang gerakan yang sama. Aku yakin, kau sudah menghafalnya di luar kepala." jawab Chan datar.

Lee know menghela nafasnya, "Kak, aku harus menghafalnya sedikit lagi agar bisa mengajarkan gerakan yang bagus pada anak-anak," ujar Lee know.

Parents Line || Banginho ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें