Parents line |14| M I N H O

3.6K 286 6
                                    

Setelah dua minggu, hasil pengadilan membuat Chan lega. Hakim memberikan hak asuh Ino padanya, bahkan nama Chan kembali trending dibuat oleh banyak pengemar. Semua sangat terharu akan kerja keras dan kegigihan Chan untuk mendapatkan hak asuh Ino.

Karena kabar bahagia ini, Chan yang baru saja selesai dari gedung pengadilan negara langsung menuju gedung 2 asrama SKZ. Mereka akan makan malam bersama-sama di sana, untuk merayakan kedatangan Ino sebagai keluarga mereka seutuhnya.

Manager SKZ bahkan menatap Chan dengan salut, banyak staff JYP yang memberikan ucapan selamat dan berterima kasih pada Chan karena tulus ingin menjaga Ino sebagai putranya. CEO mereka yaitu JYP PD-nim saja merasa salut akan keberanian Chan yang mau mengurus bayi, di masa sibuknya.

Mulai dari sini, kehidupan Chan akan berubah. Ia akan di kenal sebagai Idol yang sudah memiliki anak, kemungkinan tidak jarang masyarakat awam akan menganggapnya sebagai duda muda.

******

Chan yang sudah sampai di gedung asrama, berbincang sebentar dengan adik-adiknya, yang memberikan selamat. Setelahnya, mereka berpisah karena beberapa dari adik-adiknya memiliki jadwal latihan vokal dan menari.

Setiap jadwal mereka selalu berbeda-beda, karena biasanya Seungmin akan menambah kelasnya, begitu juga dengan Hyunjin dan Felix.

Han dan Changbin juga memilih untuk sibuk di studio, sambil menunggu hari berganti malam. Karena mereka akan ada acara bersama nantinya. Chan sekarang sudah tertidur dengan nyaman di kasur bersama dengan Minho di pelukannya.

Hal yang pertama saat Chan keluar dari gedung pengadilan dan mendapatkan kabar bahagia, ia ingin membaginya dengan orang terkasih. Minho salah satunya, begitu juga orang tuanya dan adik-adiknya.

Mungkin orang-orang di luar sana, tidak tahu bagaimana dekatnya Minho dan Chan. Tapi nyatanya, seperti inilah mereka. Hanya keluarga yang mengetahui status keduanya, begitu juga dengan member SKZ dan ketiga manager.

Tidak ada yang bisa melarang, karena itu pilihan dan hak mereka. Ketika melihat orang bahagia dengan pilihannya, tentu saja kita akan bahagia dan tidak akan merusak kebahagiaan tersebut.

Jika pengemar tau tentang ini, kemungkinan besar sebagian tidak setuju dan yang lain akan mendukung.

Tapi, siapa mereka yang tidak setuju?

Apa dengan suara mereka Chan akan merasa bahagia, jika mereka melarang kebahagiaan dengan Minho?

Semua tau jawabannya, Chan tau pilihannya. Dan ia tetap akan memilih hal yang sama, Minho dunia nya dan sekarang ia memiliki satu dunia baru lagi.

Putra kecilnya yang akan menjadi teman mereka kedepannya. Mengetahui cerita mereka, dan menjadi jembatan untuk mereka selalu menjaga dan membutuhkan satu sama lain.

******

Minho mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang, tadinya ia tidur dengan posisi miring menghadap Chan yang sedang memeluknya. Dirinya terbangun saat jam menuju angka 5 sore.

Ia harus menyiapkan beberapa bahan masakan untuk makan malam. Chan bilang, mereka akan memanggang daging bersama. Tapi, Minho pikir tidak ada salahnya jika ia juga membuatkan makanan kesukaan Chan.

Chan sangat suka kari, ibunya sering memasak itu ketika Chan kembali ke Australia. Ah, dan juga daging iga domba panggang, itu makanan favorit Chan.

"Kak, aku mau pergi belanja" bisik Minho pelan agar tidak membangunkan adek.

Chan terbangun dengan menatap Minho yang tersenyum padanya. "Sendiri?" tanyanya dan Minho mengangguk.

"Nggak mungkin ajak anak-anak yang lain, mereka pada sibuk jadwal latihan sekarang," jawab Minho.

Chan menatapnya, tatapan itu seperti penolakan. "Sama manager aja, jangan sendiri. Adek masih tidur, ya?" ucap Chan.

"Tadinya gitu, cuman belum aku bilang ke manager mau pergi belanja," ujar Minho.

Chan mencoba mengapai handphone miliknya yang ada di atas meja. Mencari nomor manager Sejin dan mendialnya.

"Kak, lagi dimana?" tanya Chan begitu managernya menjawab telpon darinya.

"Ini, Minho mau pergi belanja buat makan malam nanti. Aku tadinya, mau nemenin cuman adek Ino masih tidur." ujar Chan.

"Kakak, mau nemenin Minho atau jaga adek?" tanya Chan lagi, membuat Minho menatapnya dengan terkejut.

"Aku sama manager aja" bisik Minho pelan.

Chan mendengar bisikan itu, dan menganggukkan kepalanya.

"Kak Sejin bilang, Hyunjin sama Felix udah selesai latihan dance. Bakalan pulang bareng dia, kamu bisa pergi belanja sama mereka. Atau biarin Hyunjin jaga adek dulu bentar, aku pergi bantuin kamu. Gimana?"

Minho menggelengkan kepalanya, "Aku sama Hyunjin aja perginya, juga manager. Kakak tidur dulu, sekalian jaga adek. Nanti Felix bisa bantu-bantu kakak juga, udah aku mau siap-siap!" sahut Minho dan bergegas pergi.

******

Minho dan Hyunjin baru saja pulang belanja, mereka menghabiskan waktu sekitar 1 jam, 15 menit perjalanan dan sisanya memilih bahan masakan.

Begitu sampai di dalam rumah, Hyunjin berteriak gemas terhadap Adek yang lagi belajar berjalan. Ada Chan yang menuntunnya, agar saat jatuh adek tidak langsung ke lantai.

"Cie, adek mau jalan ya. Mau lari ya, sini dek" ujar Hyunjin gemas membuat Ino tertawa sambil pelan-pelan melangkahkan kakinya dan beberapa kali hampir jatuh karena miring.

"Ino ganteng banget, mau kemana?" kali ini suara Han yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menghampiri si kecil.

"Mau cari cewek, om" itu bukan Chan ataupun Ino yang menjawab tapi Hyunjin. Tentu saja ia langsung mendapatkan pukulan pelan dari Han.

"Kau mengajarkan hal buruk pada anak kecil!" pekiknya.

"Kalian, bantuin Minho sana. Biar kita bisa makan malam dengan cepat," ujar Chan membuat yang lain memberikan hormat akan perintah sang leader.

Chan sendiri membawa adek ke karpet yang sudah ada manager dan Changbin. "Bin, jagain Ino ya. Aku mau bantu menyiapkan alat panggangan," ujar Chan dan Changbin mengangguk.

"Kak, perlu bantuan ku?" tanya Changbin.

"Nanti jika perlu aku panggil,"

Semuanya melaksanakan tugas mereka masing-masing, Changbin juga membantu Chan memanggang daging. Minho dan Felix membuat kari, Hyunjin memotong buah.

Han dan Jeongin sedang menempatkan kimchi yang diberikan orang kakak kedua mereka ke dalam wadah. Seungmin sudah memasak nasi dan menyiapkan tempat makan.

Jam sudah menuju angka 7:30 malam, masakan sudah tersusun rapi di atas meja. Waktunya mereka menyantapnya dengan nikmat, saling bercanda dan tertawa. Minho juga tidak lupa menyuapkan bubur untuk adek.

"Akhirnya, kak Chan beneran jadi Ayah!" pekik Hyunjin membuat yang lain tertawa dan menatap Chan dengan bangga.

"Kau keren kak, jika dewasa nanti sepertimu. Aku akan melakukan hal yang sama denganmu, kau itu panutanku" ucap Jeongin dan membuat Chan menatapnya gemas.

Parents Line || Banginho ✔Where stories live. Discover now