Parents line |18| bucin

3.3K 261 13
                                    

Member SKZ saat ini sudah dijalan menuju Gimpo, kampung halaman Lee know kakak kedua tertua di antara mereka, selain Chan.

"Aku udah kangen berat sama adek Ino, pengen cium-cium pipi tembab dia, ngga sabar!" ujar Felix menahan gemas sendiri.

Lee know tersenyum mendengar hal tersebut, sepanjang perjalanan beberapa member melakukan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang melanjutkan tidurnya, seperti Changbin, Han, dan Lee know. Sisanya, mereka mendengarkan musik dan bermain handphone.

Mobil yang membawa anak-anak Euracha berhenti lebih dahulu ke restoran cepat saja, diikuti oleh mobil yang membawa anak asrama gedung 2. Mereka semua belum sempat sarapan, katanya mau makan dijalan saja.

"Kalian pesan sama semua? Ada mau tambahan lagi, ngga?" tanya manager yang membuat mereka berpikir dulu.

"Lee know, kau ingin memesan tambahan apa? Wajahmu sangat lelah, kurang tidur?" tanya manager Ahn dan Lee know menganggukkan kepalanya.

"Pesan pizza 1 box aja kak, biar hemat. Sama coffee, adek ayen mau apa minumnya?" Lee know menatap Ayen yang sedang bermain handphone, balik menatapnya.

"Adek kopi juga, kak" jawabnya dan dibalas anggukan oleh manager.

"Kau, aku belikan susu aja ya. Haha, wajahmu terlihat sangat lelah," sahut manager.

Membuat Lee know menatapnya dengan kesal dan tidak lupa bibir yang naik beberapa senti.
Buat manager Ahn tertawa ketika keluar dari mobil, untuk memesankan makanan.

Lee know kembali memejamkan matanya, tapi belum sampai 5 menit suara ketukan dari luar kaca jendela membuatnya terbangun, dan membukanya.

"Chan bilang, kau harus makan bubur. Jadi aku pesankan bubur ayam juga," ujar manager Ahn membuat Lee know pasrah dan menganggukkan kepalanya.

"Begitulah, jika bertunangan dengan sosok yang menjagamu dan mencintaimu, Lee know. Ia akan terus memperhatikanmu, dibandingkan dirinya sendiri."

"Lihat saja nanti, dia akan menghubungi dan bertanya tentang makanan. Padahal sudah setiap hari ketemu, dasar bucin!" cerca manager Ahn dan kembali berlalu ke mobil yang di depan mobil mereka.

Felix mendengar ucapan tersebut tertawa membuat Lee know ikut menggelengkan kepalanya.

"Kak Chan memang seperti itu kak, wajar ia mengkhawatirkan dirimu. Kau sangat istimewa, bahkan bagi kau kakak yang begitu istimewa!" sahut Felix.

"Jangan menggodaku anak kecil," ujar Lee know dengan tangan yang mengusap-usap rambut milik Felix.

Sedang Felix tertawa pelan dan memejamkan matanya, membuat dirinya mengantuk karena usapan dari kakaknya.

*****

Mobil kembali berjalan, tapi anak-anak sudah ramai dan berisik karena di dalam penuh dengan makanan. Manager mereka juga sesekali menyuapkan miliknya, dibantu oleh manager lain yang ada di samping kemudi.

"Aku hanya akan makan sepotong, karena tadi pagi sudah sarapan. Jika memakan terus, aku akan mengantuk" ujar manager Ahn membuat yang lain tertawa.

"Kami akan tetap menyisakan untukmu, hyung. Nanti kau bisa memakannya ketika sampai atau bergantian menyetir," sahut Seungmin.

"Ada yang mau mencoba buburnya?" tanya Lee know membuat Felix menganggukkan kepalanya.

"Enak, tapi lebih enak bubur yang kakak buat waktu Hyunjin sakit," ujar Felix.

Membuat yang lain ikut menjawab dan setuju akan hal tersebut.

Benar kata manager Ahn, deringan handphone Lee know terdengar begitu nyaring saat pria itu sedang makan.

Ia mengangkatnya dan mengaktifkan speakernya agar dapat didengar, karena ia harus memangku makanannya, jelas handphone itu ia letak di dekat jok mobil tepat samping dirinya.

"Iya kak, aku sedang makan," jawabnya saat suara Chan terdengar bertanya tentang makanan. Membuat manager dan adik-adiknya tertawa pelan.

"Bagaimana anak-anak yang lain?"

"Aku mengaktifkan speakernya, jadi anak-anak bisa mendengarmu sekarang. Mereka juga sedang makan, jangan diganggu nanti tersedak!" jawab Lee know.

"Oh ya kak Chan, aku lupa tadi pagi ingin bertanya padamu" ujar Seungmin membuat yang lain menatapnya. Manager juga melihat dirinya dari kaca spion mobil.

"Tentang apa?"

"Mengapa tengah malam, kau mencuci bedcover? Aku nggak sengaja melihatmu di ruang cuci, ketika habis dari kamar mandi" ucap Seungmin.

Lee know tersedak bubur panasnya, membuat Felix segera memberikan botol air mineral dan ia meneguknya dengan cepat.

Sedangkan manager menatap Lee know dari kaca spion dengan terkejut, paham benar maksud dari tingkah Chan tengah malam.

*****

Di sisi lain, Lee know yakin Chan saat ini sedang grogi dan gugup serta bingung untuk menjawab apa atas pertanyaan polos adiknya. Itu sangat terlihat jelas dari wajahnya yang tiba-tiba panik, telinganya yang memerah tanpa sebab.

Membuat para member yang satu mobil dengannya, menatap sang leader bingung. Pasalnya mereka tidak tahu siapa yang dihubungi oleh Chan dan apa yang mereka katakan.

"Ah, itu ... aku tidak sengaja menumpahkan susu di atas bedcover Lee know, jadi dia menyuruhku untuk mencucinya." jawab Chan dengan mata tertutup dan hati yang bergumam maaf dengan tawa pelan.

Mendengar jawaban tersebut, Seungmin menganggukkan mengerti. Tapi tidak dengan Changbin, Hyunjin dan Han yang tertawa dengan keras.

"Aku tutup ya, kalian makanlah dengan pelan-pelan. Perjalanan masih 25 menit lagi,"

Chan menutup telpon tersebut dan menatap ketiga adiknya dengan kesal, pasalnya mereka masih tertawa keras. "Kalian diamlah, makan saja pizzanya" ujar Chan tegas.

"Kak, bagaimana bisa kau menjawab dengan alasan seperti itu.." sahut Hyunjin tidak percaya.

"Apa mereka melihatmu sedang melakukan sesuatu dengan kak Lee know? Karena itu mereka bertanya akan hal tersebut?" bisik Changbin dan Chan menganggukkan kepalanya.

"Lebih tepatnya, melihatku sedang mencuci bedcover" jawab Chan dan kembali membuat yang lain tertawa.

"Agak lebih baik, daripada aku yang langsung melihat kalian berciuman di dapur. Haha, astaga aku keceplosan!" pekik Hyunjin.

"Chan, jangan melakukan hal dewasa di depan adik-adikmu" ujar manager Sejin.

"Mereka pasti melakukannya dikamar, cuman waktu di dapur sepertinya kak Chan memang sengaja menggoda kak Lee know," sahut Han.

"Aku meminta maaf padanya, bukan menggoda. Begitu cara melakukannya," sahut Chan membuat ketiganya menatap serius dan Chan menganggukkan kepalanya.

Parents Line || Banginho ✔Where stories live. Discover now