Parents line |33| happiness

2.8K 206 24
                                    

Chan memperhatikan Lee know yang berbaring di atas kasur, pada akhirnya latihan mereka di akhir lebih dahulu dan meminta semua member untuk beristirahat. Manager datang dengan cepat, dan segera membawa anak-anak SKZ untuk kembali ke asrama.

Lee know tidak tidur, hanya matanya yang terpejam membuat Chan semakin khawatir. Bahkan nafas sang kekasih, masih belum terlalu stabil seperti biasanya. Pasti karena kelelahan, karena yang Chan tau Lee know jarang sakit.

"Makan sedikit ya, atau mau minum air hangat?" tanya Chan pelan dan Lee know menggelengkan kepalanya.

"Jadi maunya gimana? Tadi kata Felix, udah ngelewatin sarapan. Masa sekarang nggak mau lagi, Minho sedikit aja ya kakak suapin" bujuk Chan cemas.

"Perut aku nggak enak kak, nanti makin sakit kalau beneran makan." jawab Lee know seadanya.

Chan menghela nafasnya, menggenggam tangan tersebut. Sementara tangannya yang lain, memijat kening Lee know agar pusingnya sedikit berkurang.

"Adek belum minum susu kak, Ino sekarang dimana?" tanya Lee know.

Chan menggelengkan kepalanya," Sekarang fokus buat jaga kesehatan kamu dulu, Ino nanti kakak buatkan susu aja ya" jawab Chan.

"Adek mana mau susu formula lagi, udah biasa asi" sahutnya membuat Chan bimbang.

Karena emang sekarang adek Ino lebih suka minum asi, daripada susu formula. Sejak kecil adek hanya sekali diberikan asi oleh Ibu kandungnya, dan seterusnya meminum susu formula. Jadi, kemungkinan ia merindukan susu aslinya.

"Min, kakak tadi nelpon mama. Karena kakan agak curiga sama keadaan kamu, jadi kakak nanya ke mama. Terus, mama minta kamu cek kehamilan," bisik Chan buat Lee know menatapnya dengan serius.

"Kakak serius? Maksudnya bagaimana jika aku benar-benar mengandung, kakak nggak apa-apa kan?" tanya Lee know khawatir.

Chan tersenyum sangat manis dan tampan, buat siapapun akan jatuh cinta melihat senyuman itu.

"Kakak bakalan jadi orang yang paling bahagia, kalau beneran itu terjadi." jawab Chan.

Lee know refleks mendudukkan tubuhnya di atas kasur, meskipun kepalanya masih agak pusing.

"Ambilkan alatnya di atas lemari, aku simpan di sana biar nggak lupa sebenarnya sama biar nggak ada yang tau," ujar Lee know semangat membuat Chan tertawa.

Chan memberikan alat yang biasa dipakai untuk mengecek kehamilan dan memberikannya pada Lee know. Ibu Lee selalu mengirimkan alat tersebut, untuk berjaga-jaga karena mengerti akan sulit ketika kedua putranya yang membeli secara langsung.

*****

Lee know keluar kamar untuk ke kamar mandi, ia memperhatikan putranya sedang bermain dengan para member dan manager. Selama Lee know berada di kamar mandi, Chan selalu menunggu di depannya dengan wajah cemas.

"Kak, kenapa nunggu disitu?" tanya Felix.

"Takut, jatuh kakak. Jadi kalo di sini, lebih kedengaran aja kalau beneran bisa langsung masuk," jawab Chan.

10 menit Lee know berada di dalam kamar mandi, keluar sambil menatap Chan dan dibalas dengan tatapan tanda tanya oleh suaminya.

Lee know menghampiri Chan, wajah yang tidak bisa ditebak itu semakin membuat Chan bingung. Pada akhirnya pria yang memiliki marga asli Lee, kini menghamburkan dirinya ke pelukan Chan.

Membuat Chan membalas pelukan terus dan mengelus punggungnya. Tangan kiri Lee know sedang merogoh saku celana training yang ia gunakan, dan memberikan alat tes tersebut pada tangan kiri Chan.

Parents Line || Banginho ✔Where stories live. Discover now