Parents line |26| ignorance

2.8K 239 16
                                    

Suasana bahagia sangat terlihat di dalam rumah Chan. Sang Ibu yang terus memanggil namanya, memberitahu semesta betapa rindunya keluarga mereka dengan kehadirannya.

Kedua adiknya bahkan berlari untuk memeluknya dan menyambutnya dengan hangat.

"Aku melihat video youtubemu," ujar Chan pada Hanna yang hanya meledek dirinya.

Chan tertawa ketika melihat Ibu kandungnya memeluk erat Minho dan memberikan kecupan singkat di pipi.

Begitu sayangnya keluarga Chan dengan Minho dan ia merasa sangat beruntung mengenal mereka.

"Chris bilang, Minho di pesawat demam ya? Ayo makan, mama masak bubur buatmu." ujarnya sambil menarik Minho untuk masuk ke rumah dan duduk di meja makan.

Chan menggelengkan kepalanya, dan menyambut Felix serta keluarganya untuk masuk ke rumah juga.

*****

Makan malam terlihat sederhana, tapi sangat meriah. Semua saling berbincang satu sama lain, bercerita mengenai keadaan masing-masing.

"Aigoo, Lee know terlihat seperti orang tuanya Ino jika begitu," ujar ibu Felix.

Ia melihat bagaimana Minho merawat Ino yang duduk di pangkuannya. Refleks Chan menganggukkan kepalanya.

"Saat di asrama Minho membantuku merawat adek Ino. Ino juga memanggilnya papa," jawab Chan.

"adek udah bisa ngomong?" tanya Mama Chan,

Minho menggelengkan kepalanya, "Belum terlalu Ma. Hanya menyebutkan pa dan da." jawab Minho.

"Ppa! Papapa," sahut adek sambil menepuk pipi Minho.

"Adek kiss!" pinta Felix sambil mendekatkan pipinya. Ino mengecup pipi Felix sampai berbunyi 'muah'.

Semua tertawa karena tingkah si kecil yang sangat mengemaskan. Chan memperhatikan raut wajah mamanya, begitu terharu akan kedatangan Minho dan juga Ino di rumah mereka.

"Adek Ino, mirip kak Minho. Agak tsundere, kemarin kak Changbin minta kiss dipukul pipinya, tapi habis itu dicium juga" cerita Felix.

"Changbin memintanya dengan paksakan, jadi adek memukulnya agar meminta dengan baik." jawab Chan membuat mereka tertawa.

*****

Setelah keluarga Felix izin pulang dan acara makan malam telah selesai. Kini Ibu Chan sedang bermain dengan si kecil, lebih tepatnya membantu Minho untuk menidurkan cucunya.

"Minho sayang, kamu jangan sakit lagi ya. Kalau misalnya lelah bilang ke Chris biar gantian ngurus adek, kalau pria itu nakal dan membuatmu menangis pukul saja dia,"

Minho tertawa pelan. "Aku tidak bisa memukulnya Ma," sahut Minho lembut.

"Kau benar, dia marah mirip dengan papa. Akan sangat seram ketika marah, tapi biasanya jika dia yang membuat kesalahan ia tidak akan semarah itu. Kebalikannya, ia akan menyalahkan diri sendiri." ujar mama membuat Minho menganggukkan kepalanya setuju.

"Adek udah tidur, kau juga istirahatlah. Jangan tidur terlalu larut lagi, selamat malam menantu kesayangan mama"

Lee know menganggukkan kepalanya, mengambil ahli adek Ino yang tertidur di gendongan ibu mertua untuk dibawa ke kamar Chan.

"Selamat malam, ma" ujar Lee know.

*****

Lee know merebahkan tubuhnya, setelah pintu kamar ia tutup dengan rapat. Adek Ino juga sudah tidur dengan nyaman di keranjang pemberian orang tua Chan.

Parents Line || Banginho ✔Where stories live. Discover now