Parents Line |6| Not talking

3.2K 318 13
                                    

Meskipun Lee know marah, Ia tetap membantu Chan untuk menjaga bayi tersebut, namun keduanya masih tidak saling berbicara. Tidak ada kata sambutan, selamat pagi ataupun selamat malam.

"Kak, nanti bisa bantuin Felix buat cookies, nggak?" tanya Felix ketika mereka sedang sarapan.

Lee know menganggukkan kepalanya, ia juga tidak ada jadwal hari ini jadi biarkan dirinya bermain dengan adik-adik yang lain.

"Tapi, kita belanja bahannya dulu ya kak. Felix kehabisan butter sama cokelatnya," ujar Felix dan kembali dibalas anggukan oleh Lee know.

"Titip cemilan ya, aku mau nonton drama tapi nggak punya cemilan sebagai pelengkap," sahut Hyunjin sambil tersenyum sangat manis.

"Nggak, beli sendiri." jawab Lee know cepat tanpa melihat adiknya yang kini menatap sebal.

Keduanya memang seperti itu, tidak ada yang salah karena cara Lee know memberikan kasih sayang agak berbeda. Ia tidak memperlihatkan bahwa dirinya peduli pada seseorang, tapi sebenarnya ia memang sangat peduli pada siapapun.

Hyunjin bahkan sudah ia anggap sebagai saudara kandungnya, apalagi keduanya sama-sama anak tunggal jadi mereka sudah saling membutuhkan satu sama lain.

"Titip juga ya, susunya Ino habis. Boleh kan, Felix?" tanya Chan yang kali ini baru mengeluarkan suaranya.

Lee know menatap Chan, begitu juga dengan Chan yang hanya meliriknya. Lee know tidak ingat, jika tadi ia ingin mengatakan pada manager jika susu Ino habis dan minta tolong untuk membelikannya.

Cuman, karena ia pelupa namanya juga human eror dan baru sadar saat Chan bertanya pada Felix jika ia lupa mengatakan hal tersebut kepada manager mereka.

"Boleh kak, lagian aku kan pergi sama kak Minho jadi pasti paham yang mana susu Ino," jawab Felix dengan tersenyum.

********

"Kak, maaf ya. Karena Felix, kakak dan kak Chan jadi bertengkar." lirih Felix saat keduanya sedang berada di grocery store.

"Nggak Felix, jangan menyalahkan dirimu. Lagian, emang kemungkinan saatnya kami lagi pengen bertengkar. Soalnya kalian kan nggak pernah lihat kami bertengkar," jawab Lee know bercanda.

"Felix kamu pilih aja mau beli bahan apa, kakak mau beli kebutuhan buat adek Ino dulu," ujarnya dan pergi meninggalkan Felix yang masih sedih serta merasa bersalah.

Keduanya tidak lama untuk berbelanja, Lee know merupakan orang yang sangat cepat dan gesit untuk memilih apa saja yang mereka butuhkan.

"Kakak, mau lihat Ino dulu. Kau siapkan saja bahannya di meja, nanti aku bantu apa yang diperlukan ya," ujar Lee know ketika mereka baru saja sampai di asrama.

Felix mengangguk dan membiarkan kakak kedua tertua yang ia sayangin, masuk ke dalam kamar Ayen.

******

Karena suara tangis Ino berasal dari sana, sesampai di kamar yang dilihat oleh Lee know adalah Chan yang sedang berusaha menenangkan Ino menangis.

"Dia haus, aku buatkan susunya dulu." ujar Lee know dan Chan menghentikannya.

"Aku aja, bisakah kau menenangkan Ino? dia tidak bisa diam sedari tadi," pinta Chan dan Lee know menganggukkan kepalanya.

Setelah Ino sudah berpindah tangan, Chan bergegas ke dapur untuk membuatkan susu.

Lee know benar-benar sosok yang dekat dengan anak-anak, meskipun banyak orang yang mengatakan ia tidak terlihat peduli dengan kehidupan orang lain.

Itu salah besar, lihatlah bagaimana anak kecil seperti Ino yang tadi menangis dengan Chan kini sedang tertawa pelan karena tingkah yang dibuat oleh Lee know.

Parents Line || Banginho ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat