BAD PAPA - 06

19.7K 2.8K 62
                                    

4 tahun kemudian.

Alister menepati janjinya. Dia menjaga Audy tanpa menunjukkan sisi gilanya di depan gadis kecil itu selama ini. Dan Audy sangat bersyukur dirinya masih hidup hingga detik ini.

Meski hubungan keduanya tidak menunjukan perubahan sama sekali, karena Alister sangat jarang di rumah hingga membuat hubungan antara Ayah dan kedua anaknya tidak begitu dekat termasuk pada Andry.

Untuk hubungan nya dengan Andry berjalan mulus, bahkan Andry bagai perangko yang begitu melekat dengan Audy. Dimana ada Audy, di situ ada Andry.

Andry yang semula memiliki sikap lebih anteng lama-lama tertular sifat jahil Audy hingga membuat keduanya di juluki biang rusuh oleh seisi mansion karena selalu membuat seisi mansion berantakan.

Seperti saat ini, mereka tengah merencanakan kejahilan selanjutnya, dan targetnya adalah tetangga depan rumah.

"Ody, ini sudah malam. Lebih baik kita kembali sebelum Jane mencari kita." Meskipun berkata demikian, Andry masih setia mengekor kemanapun langkah Audy.

"Ini hanya sebentar. Aku janji setelah ini kita langsung pulang," ucap Audy mencoba menenangkan Andry yang berwajah panik. Karena baru pertama kalinya mereka keluar rumah di malam hari seperti sekarang.

"Ayo lakukan ini dengan cepat! Aku sudah tidak sabar melihat si kumis tebal keluar tanduk," seru Audy penuh semangat yang membuat Andry tertular senyum Audy.

Kali ini mereka berencana mengerjai tetangga depan rumah mereka yang terkenal garang di perumahan elit tersebut.

Andry telah siap dengan kuda-kuda dan tangan bertumpu pada pagar tembok di depan nya, tinggal menunggu Audy naik ke pundak nya untuk segera melancarkan aksi jahil mereka.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Audy terus memencet bel tersebut tanpa jeda membuat keduanya cekikikan di tempat. Aksi mereka terus berlangsung hingga tanpa sadar tubuh kedua bocah tersebut melayang, berubah tempat di gendongan seseorang.

"Ternyata kalian berdua yang selalu memencet bel rumah di sekitar sini?! Dasar anak-anak nakal." Audy maupun Andry sempat menegang beberapa detik sebelum suara yang sangat mereka kenali menyapa Indra pendengar mereka.

"Uncle, Pelik?!!" Seru kedua bocah itu berbarengan karena terkejut.

"Namaku, Felix! Bukan pelik, bocah!!"

Saat Audy akan membalas perkataan Felix, suara geraman di barengi teriakan lantang dari balik pagar membuat ketiganya kalang kabut mencari tempat sembunyi dan jatuh pada semak-semak yang cukup lebat namun terawat di depan rumah tersebut.

Setelah mereka bersembunyi, seorang pria paruh baya dengan perut buncit dan kumis tebalnya keluar dari balik gerbang hitam yang menjulang.

IllusionTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon